BUTUH BACAAN BERMUTU
YANG MUDAH MURAH MERIAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
Semua penduduk
Indonesia ingin berkembang maju.
Ingin duduk sama
rendah dan berdiri sama tinggi dengan bangsa maju lainnya.
Bangsa Indonesia ingin
membangun peradaban baru yang lebih baik bersama bangsa lainnya.
Faktor utama yang
harus disiapkan oleh bangsa Indonesia jika ingin maju bersama bangsa lainnya.
Bukan faktor suku
bangsa, ras, dan lingkungan geografisnya, serta bukan faktor persenjataan
militernya.
Ada bangsa yang pernah
berhasil menaklukkan bangsa lainnya.
Tetapi ternyata
berjalan di tempat dan bangsa jajahannya berhasil lebih maju.
Faktor kemajuan suatu
bangsa juga bukan karena faktor alat ilmu pengetahuan dan teknologinya.
Pernah dilakukan
pengamatan terhadap kelompok nelayan pada masyarakat terbelakang.
Dan hasilnya
mengecewakan.
Para nelayan diberi
alat canggih hasil iptek mutakhir.
Dan diberi
keterampilan teknis penggunaannya dan hasilnya sangat mengagumkan.
Karena hasil ikan yang
mereka peroleh bertambah sangat banyak.
Tetapi beberapa lama
kemudian.
Sebagian nelayan
berhenti bekerja.
Dengan alasan perolehan
mereka sudah cukup untuk bekal hidup beberapa lama.
Sebagian sisa hasil
kerja mereka habiskan untuk berfoya-foya.
Sehingga kelompok itu
tidak mengalami kemajuan apalagi menciptakan peradaban baru yang lebih baik.
Muncul keraguan terhadap kebenaran ungkapan,
”Berilah mereka kail, dan jangan beri mereka ikan”.
Ternyata kail yang
canggih pun gagal mengantarkan suatu penduduk kepada kemajuan peradaban baru.
Kalau begitu, dari
mana kita memulainya?
Al-Quran menjelaskan,
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah
keadaan suatu kaum.
Sehingga mereka
mengubah apa yang ada di dalam diri mereka sendiri”.
Al-Quran surah
Ar-Ra’du (surah ke-13) ayat 11.
لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ
يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ
حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ ۗ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ
سُوءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُ ۚ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ
Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya
bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah.
Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah
keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki
keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan
sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
Al-Quran menjelaskan faktor
utama jika ingin mengubah keadaan suatu kaum adalah dengan cara mengubah
“sesuatu” dalam diri manusianya.
Sesuatu itu adalah
nilai pandangan hidup, kehendak, dan tekadnya.
Jika nilai yang dianut
dan pandangan hidupnya hanya terbatas untuk sesuatu yang “di sini dan masa kini
saja”.
Maka terbatas pula
kehendak dan usahanya hanya “sampai kini dan di sini saja”.
Nilai dan pandangan hidup
orang Muslim harus mengarah kepada satu Wujud Mutlak yang tidak terbatas.
Yaitu Allah Yang Maha Kuasa
dan sampai ke alam akhirat.
Yang melampaui batas waktu
hidup di dunia ini.
Nilai dan pandangan itu
harus tertancap ke dalam jiwa.
Antara lain dan
terutama, lewat bacaan dan sajian yang diberikan kepada masyarakat.
Guru besar Universitas
Harvard Amerika Serikat melakukan penelitian terhadap 40 negara.
Yang berkaitan dengan periode kemajuan dan
kemunduran yang dialami Negara itu dalam sejarahnya.
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa salah satu faktor utama.
Yang dapat menentukan
kemajuan atau kemunduran suatu Negara adalah bahan dan materi bacaan yang
disajikan kepada generasi muda mereka.
Hasilnya menunjukkan
bahwa 20 tahun menjelang kemajuan atau kemunduran suatu Negara.
Para generasi muda
dibekal bahan dan materi bacaan.
Yang mengantarkan
mereka kepada kemajuan atau kemunduran masyarakatnya.
Para murid itu,
setelah 20 tahun kemudian akan sangat berperan dalam berbagai aktivitas di
negaranya.
Dan peranan mereka
ditentukan oleh bacaan dan sajian yang disuguhkan.
Kemudian membentuk
pandangan hidup dan nilai yang dianut.
Kesimpulannya.
Jika kita ingin anak
kita berhasil memajukan bangsa dan negara Indonesia di masa mendatang seperti
bangsa lainnya.
Harus disiapkan bahan
dan materi bacaan yang baik dan bermutu.
Bacaan itu harus dapat
dinikmati oleh semua lapisan masyarakat dengan mudah, murah, dan meriah.
.
Daftar Pustaka
1. Shihab, M.Quraish.
Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan,
1994.
2. Shihab, M. Quraish
Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit
Mizan, 2009.
3. Shihab, M.Quraish.
E-book Membumikan Al-Quran.
4. Al-Quran Digital,
Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online
0 comments:
Post a Comment