Saturday, August 7, 2021

10775. ADA 4 JENIS NAFSU MANUSIA

 



ADA 4 JENIS NAFSU  MANUSIA

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

Sunan Kali Jaga membagi  4 macam nafsu manusia , yaitu:

 

1.      Nafsu Lawamah.

2.      Nafsu Sufiah.

3.      Nafsu Amarah.

4.      Nafsu Mutmainah.

 

 

Nafsu Lawamah, Sufiah, dan Amarah adalah penghalang.

 

Nafsu Mutmainah adalah tujuan.

 

 

1.   Nafsu lawamah.

Yaitu Begawan Maenaka.

Nafsu Lawamah warnanya hitam.

 

Melambangkan batin dan pikiran yang gelap.

 

Tiap manusia dituntun oleh pikiran, hati, dan batinnya.

 

Jika batin, hati, dan pikirannya gelap.

Maka orangnya tertuntun dalam kegelapan.

 

Sehingga orangnya tak bisa dinasihati.

 

Nafsu Lawamah selalu mengajak berbuat jelek, negatif, dan merusak.

 

 

2.   Nafsu sufiah.

Yaitu Begawan Gajah Situbondo atau Bayu Kanitra.

 

Nafsu Sufiah warnanya kuning.

 

Melambangkan batin dan pikiran malas, lemah, dan pelupa.

 

Nafsu sufiah mengajak bersikap malas.

 

Dengan alasan capek dan lainnya.

 

 

3.   Nafsu amarah.

Yaitu Begawan Raksasa Joyorekso atau Bayu Anras.

 

Nafsu Amarah warnanya merah.

 

Raut wajah dan matanya memerah.

 

Melambangkan batin, hati, dan pikiran yang pemarah dan suka merusak.

 

Senang  membakar hati dan pikiran agar marah.

 

Orang marah ucapannya tak terkontrol.

 

Saat marah jangan berbuat apa pun.

 

Rasulullah bersabda,

“Jika kamu marah saat berdiri, maka duduklah.

 

Jika marah saat duduk, maka berbaringlah.

 

Jika saat berbaring masih marah, maka wudu dan kerjakan salat.”



4.   Nafsu mutmainah.

Yaitu Begawan Resi Hanoman atau kera berbulu putih.

 

Nafsu Mutmainah warnanya putih.

 

Melambangkan batin dan pikiran yang suci, pembimbing, dan penuntun.

 

 

Al-Quran surah Al-Asr (surah ke-103 ayat 1-3.

 


وَالْعَصْرِ

 

Demi masa.

 

إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ

 

Sesungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian.

 

إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ

 

Kecuali orang- yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan saling menasihati agar menaati kebenaran dan saling menasihati agar menetapi kesabaran.

 

 

 

 

 

(Sumber Ngaji Filsafat Dr Fahrudin Faiz)

 

0 comments:

Post a Comment