WAJIB DITIRU ALLAH MEMBUAT
MANUSIA DAN MANUSIA MEMBUAT ROBOT
Oleh: Drs. H. M.
Yusron Hadi, M.M
Pendapat Ali Syariati
tentang potensi manusia.
1. Manusia
adalah satu-satunya makhluk Allah.
Yang bisa mengubah
dirinya.
Dari makhluk biasa (being)
menjadi sempurna (becoming).
2. Becoming
adalah bergerak, maju, mencari kesempurnaan, merindukan keabadian, tak pernah
terhambat dan berhenti, terus menerus bergerak menuju kempurnaan.
3. Untuk
melakukan gerakan becoming, manusia dibekali 3 potensi dasar.
Yaitu: kesadaran diri,
kehendak bebas, dan kreativitas.
4. Dengan
3 potensi itu, manusia diundang dan ditantang oleh Allah untuk bertindak seperti
tindakan Allah.
Yaitu meniru akhlak
Allah.
Kesimpulannya
Agar jasmani dan rohani manusia tetap sehat.
Maka jasmani dan
rohaninya harus aktif bergerak.
Jangan mandek dan diam.
Termasuk fisik, mental, dan pikiran manusia harus aktif terus bergerak
agar tetap sehat.
Jika ada remaja.
Tapi cara berpikirnya
seperti anak kecil.
Misalnya masih suka
bermain-main saja.
Maka dia tak berkembang.
Jika ada orang dewasa.
Tapi cara berpikirnya tetap
seperti remaja.
Misalnya, masih suka keluyuran
saja.
Maka dia tak berkembang.
Semua manusia harus
bergerak ke arah yang lebih sempurna.
Jika ada yang berkata,
“Kamu tak seperti dulu
lagi.”
Justru hal itu lebih
baik.
Yaitu bergerak dan berubah
menjadi lebih sempurna.
Jangan statis dan mandek dalam
hal apa pun.
Termasuk dalam hal tulisan.
Jangan dianggap final
tulisan yang sudah dimuat media massa.
Tapi harus terus
dikembangkan agar lebih sempurna.
Yang belum mulai.
Ayo segera mengawalinya.
Ada 3 potensi dasar
manusia, yaitu:
1. Sadar
diri.
2. Kehendak
bebas.
3. Kreativitas.
SADAR DIRI
Sadar diri artinya paham
posisi dirinya.
Sadar potensi, bakat,
dan minatnya.
Misalnya, dalam bermain
sepak bola harus sadar diri.
Apakah sebagai kiper,
penyerang, pemain bertahan, atau wasit.
Atau hanya sebagai
penonton saja.
Jika hanya sebagai
penonton.
Tapi merasa sebagai
wasit.
Maka kacau jadinya.
KEHENDAK BEBAS
Kehendak bebas artinya
selama masih banyak tergantung kepada apa pun.
Maka tak bisa bergerak
bebas.
Misalnya masih tergantung
kepada benda, aturan, atau apa pun.
Maka tak bisa bergerak
bebas.
Agar bisa bergerak
bebas.
Maka kita harus membebaskan
diri dari kungkungan apa pun.
KREATIVITAS
Kreatif artinya ada
hal baru.
Yang berbeda dengan kemarin.
Dalam bahasa agama,
kreativitas disebut bid’ah.
Yaitu hal yang baru.
Bid’ah malah dibutuhkan
untuk kreatifitas.
Jika tak berani
kreatif.
Maka tak ada yang
berubah.
Kekuatan imajinasi, kreasi,
dan intuisi manusia harus banyak dimainkan.
Misalnya, temukan cara
belajar baru.
Yang berbeda dengan
sebelumnya.
Dengan cara itu,
diharapkan manusia bisa menjadi khalifah dengan baik.
Manusia harus meniru
sifat Allah sesuai dengan kekuatan makhluk.
Misalnya, Allah
menciptakan matahari.
Manusia menciptakan
lampu.
Allah menciptakan
manusia. Manusia menciptakan boneka dan robot.
Manusia sebagai khalifah
di bumi bertugas mengelola dan merawat dunia agar tetap baik.
Jangan malah menjadi sponsor
untuk merusak lingkungan.
(Sumber Ngaji Filsafat
Dr Fahrudin Faiz)


0 comments:
Post a Comment