CATATAN ULANG TAHUN CORONA
Oleh: Drs. H. M. Yusron
Hadi, M.M
*Prasasti Hati
Walau telat, saya hendak
ikutan memperingati ultah corona.
Nah, untuk si corona ultah,
berikut saya pahatkan lagi pernyataan2 epic dari pejabat negara:
1. “Tapi, ini guyonan bersama
Pak Presiden ya.
Insya Allah ya, Covid-19 tidak
masuk ke Indonesia karena setiap hari makan nasi kucing, jadi kebal.”
--> entahlah, tiap hari
makan nasi kucing kok bangga.
itu sebenarnya pertanda rakyat
itu masih jauh dari sejahtera, Pakde
2. "Saya kadang
penasaran, kenapa mereka tidak begitu panik bahkan senyum-senyum saja.
Ternyata kata mereka, 'kami daya tahan tubuhnya
kuat, staminanya bertambah tiap hari karena minum susu kuda liar'."
--> okay, belum ada hasil
riset, dll, mendadak langsung disimpulkan
3. Jika kalung ini dipakai 15
menit, keberadaannya bisa melumpuhkan 42 persen virus corona.
Sedangkan bila dikenakan lebih
lama, yakni 30 menit, kalung bisa mematikan 80 persen virus corona dalam tubuh.
Kami yakin bulan depan
(Agustus) bisa dicetak massal.
--> sudah ditungguin, eh,
ternyata nggak jadi. kirain bakal diproduksi ratusan juta kalung sakti itu.
4. "Dari hasil modelling, cuaca Indonesia
di ekuator yang panas dan humidity tinggi maka untuk Covid-19 itu enggak
kuat."
--> entah, ini dulu pakai
hasil modelling siapa, atau jangan2 cuma ngarang doang, nggak ada
modelling-nya.
Parah. gimana mau ngambil keputusan,
modelling cuaca beginian dia percaya.
5. “Saya kemarin mendapat meme
dari Pak Menko itu begini,
‘Corona is like your wife.
In easily you try to control
it, then you realize that you can't.
Then, you learn to live with
it’,”
--> entahlah, quote level
begini masih bisa keluar dari pejabat
6. 'Karena perizinan di
Indonesia berbelit-belit maka virus corona tak bisa masuk.
--> baiklah, perizinan
berbelit2 itu ternyata prestasi yg bisa dibanggakan, bisa dijadikan joke
7. "Itu namanya menghina
itu.
Wong peralatan kita, makanya
kemarin di-fix-kan dengan duta besar Amerika.
Kita menggunakan dari Amerika.
Kitnya, kit boleh gunakan dari
mana aja, tapi kita gunakan dari Amerika,"
"Ya, Harvard suruh ke
sini.
Saya suruh buka pintunya untuk
melihat.
Tidak ada barang yang
ditutupi."
--> entahlah, apakah
Harvard betulan datang atau tidak. mungkin Harvard minder.
8. "Yang kaya melindungi
yang miskin agar bisa hidup dengan wajar.
Dan yang miskin melindungi
yang kaya agar tidak menularkan penyakitnya,"
--> Siaaaaap!
9. "Suruh belajar sini
dululah Bloomberg itu,"
--> lama2, semua negara,
institusi, lembaga akan belajar ke Indonesia pada akhirnya.
10. “Jangan takut sama virus
Covid-19 kalau Anda tetap bugar dan sehat.
Virus apa pun tak akan
mendatangi Anda kalau rajin berolahraga,”
--> okay, bos. tapi
ngomong2 ini riset dari mana?
atau cuma perasaanmu saja?
karena Ronaldo sj kena corona.
11. "Kalau tidak (ada
temuan virus corona) ya justru disyukuri, bukan dipertanyakan.
Itu yang saya tak habis
mengerti, kita justru harus bersyukur Yang Maha Kuasa masih memberkahi
kita,"
--> tuh, yang masih brisik.
kalian benar2 tidak bersyukur
12. "Insentif untuk
wisatawan mancanegara ini pemerintah memberikan alokasi tambahan sebesar Rp
298,5 miliar.
Terdiri atas alokasi untuk
airlines dan (travel) agent diberikan diskon khusus ataupun semacam insentif
totalnya Rp 98,5 miliar.
Kemudian ada untuk anggaran
promosi Rp 103 miliar.
Dan juga untuk kegiatan
turisme sebesar Rp 25 miliar.
Dan (media relation) dan
influencer sebanyak Rp 72 miliar,"
--> NGERI!! Influencer
dialokasikan 72 milyar. akhir Februari 2020 saat dunia sedang siaga habis2an
menghadapi corona.
Entahlah, pejabat itu kalau
bicara mikir dulu, atau asal mangap saja.
Demikianlah prasasti ini.
Hampir semua negara memang
bingung menghadapi corona ini.
Saking bingungnya China sudah
kembali melesat perekonomiannya.
Selandia Baru, dan negara2
lain masih bingung.
Anak2 mereka semua masih
sekolah online, dll, di Wuhan misalnya, Imlek barusan masih kayak kota hantu.
Eh?
Entahlah.
Kalau kita disuruh belajar
dari LN strategi pengatasan pandemi, nanti malah ngomel lagi.
Cincai sajalah.
Besok2, insya Allah, pandemi
akan berakhir.
Ada atau tidak ada pemerintah,
sama saja.
Sesimpel itu.
(Sumber Tere Liye)
0 comments:
Post a Comment