ACARA MAULID
NABI HINDARI BID’AH DAN SYIRIK
Oleh: Drs. HM. Yusron
Hadi, M.M.
Hadis tentang
Maulid Nabi.
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّي اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
مَنْ عَظَّمَ مَوْلِدِي كُنْتُ شَفِيْعًا لَهُ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ، وَمَنْ
أَنْفَقَ دِرْهَمًا فِي مَوْلِدِي فَكَأَنَّمَا أَنْفَقَ جَبَلاً مِنْ ذَهَبٍ فِي
سَبِيْلِ اللهِ.
Nabi saw bersabda: “Barang siapa mengagungkan hari kelahiranku.
Niscaya aku akan memberi syafaat kepadanya kelak pada hari kiamat.
Dan barang siapa mendermakan 1 dirham dalam menghormati hari kelahiranku.
Maka seakan-akan dia mendermakan 1 gunung emas di jalan Allah’.”
Setelah kami lacak dan teliti dalam kitab-kitab hadis.
Kami tidak menemukan hadis itu.
Kami cenderung menilai.
Bahwa hadis itu hadis maudhu’ atau palsu.
Kami curiga terhadap hadis ini karena:
1. Hadis ini tidak ada perawinya.
2. Bukan dari Nabi.
Sebab amalan kecil 1 dirham
dibalas emas 1 gunung.
Dalam Maulid Nabi memang banyak hadits palsu.
Untuk mengagungkan perayaan hari kelahiran Nabi.
Yang dibuat oleh orang yang mengaku cinta Nabi.
Mereka membuat hadis palsu.
Dengan alasan boleh berbohong untuk kepentingan Nabi.
Padahal Nabi tidak
perlu kepada pembohongan.
Menurut pendapat kami.
Memperingati Maulid Nabi hukumnya bukan wajib.
Tapi boleh dilakukan.
Dengan syarat menghindari bid’ah dan syirik.
(Sumber suara.muhammadiyah)
0 comments:
Post a Comment