Tuesday, February 8, 2022

12498. MACAM MACAM CARA ORANG JAWA LIHAT DUNIA

 




MACAM MACAM CARA PANDANG ORANG JAWA LIHAT DUNIA

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

 

Ada 7 pandangan orang Jawa melihat dunia, yaitu:

 

1.      Ketuhanan.

2.      Takdir (rela dan menerima).

3.      Immaterial & Supranatural.

4.      Hakikat & Kedalaman.

5.       Kesusilaan.

6.       Kebersamaan.

7.      Simbolisme

 

 

1.   Ketuhanan.

Dalam sejarahnya, orang Jawa selalu punya Tuhan.

Istilah agama menyebutnya orang beriman.

Orang Jawa sejak dulu percaya ada kekuatan Tuhan yang Maha Hebat di alam semesta.

 

Sila pertama Pancasila.

 

Yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa digali dari bangsa lndonesia sendiri.

 

Orang Jawa tak anti Tuhan

Tak ateis dan tak agnostik.

 

Ateis adalah orang yang tak percaya adanya Tuhan.

 

Agnostik orang yang percaya adanya Tuhan, tapi tak beragama.

 

 

2.   Takdir (rela dan menerima)

Filsafat orang Jawa adalah “nerimo ing pandum”.

 

Artinya rela menerima apa pun pemberian Tuhan kepadanya.

 

Yaitu mengakui kenyataan yang ada.

Bukan pasrah.

 

Tapi terus berusaha memperbaiki agar sesuai kondisi ideal.

 

 

3.   Immaterial &  Supranatural

 

Orang Jawa percaya bahwa alam semesta tak hanya diisi fisik material saja.

 

Tapi juga berisi hal yang di luar materi dan supranatural (gaib).

 

Hal ini pandangan khas Timur.

 

Berbeda dengan khas Barat modern.

Cara berpikirnya positifisme.

 

Yaitu hanya percaya alam semesta  yang bisa diakses dengan pancaindra.

 

Dunia Barat menganggap hal yang tak bisa diakses dengan pancaindara tak ada gunanya.

 

Dan omong kosong belaka.

 

Dunia Timur termasuk agama lslam percaya ada hal gaib di luar hal nyata.

 

Orang Jawa percaya ada makhluk yang jenisnya immaterial atau supranatural (gaib).

 

 

4.   Hakikat & Kedalaman

 

Orang Jawa tak hanya melihat tampilan fisik luar saja.

 

Tapi ingin juga menggali lebih dalam.

Yaitu aspek rasa dan hakikat.

 

Dalam membaca budaya Jawa harus masuk ke dalam.

 

Untuk melihat makna dan hakikatnya.

 

Karena tampilan luar  itu sering bersifat simbolis.

Yang punya makna tertentu.

 

Orang Jawa suka isyarat dan metafora.

 

Yaitu bukan dalam arti sebenarnya, tapi sebagai gambaran.

 

 

5.   Kesusilaan

Orang Jawa suka tata krama, aturan susila, dan budi pekerti.

 

Ada pola dan cara penghormatannya.

 

Orang Jawa mengatur cara menghargai orang lain sesuai levelnya.

 

Lewat gesture tubuh, ucapan, perilaku, dan kode etik tertentu.

 

Cara bicara diatur gaya krama inggil, krama, bahasa ngoko, dan lainnya.

 

Berbeda objek yang dihadapi, maka berbeda cara penghargaannya.

 

 

6.   Kebersamaan

 

Orang Jawa suka kebersamaan, guyup rukun, berkumpul, dan gotong royong.

 

Ada peribahasa:

“Mangan gak mangan sing penting ngumpul.”

 

Artinya dalam kondisi gembira dan sedih tetap bersama.

 

 

7.   Simbolisme

Orang Jawa dalam mengemukakan sesuatu senang pakai simbol dan isyarat.

 

 

(Sumber Ngaji Fisafat Dr Fahrudin Faiz)

 

0 comments:

Post a Comment