BISA BELI MOBIL 1 TAK SEGIRANG BELI SEPEDA
1
Oleh Drs. HM Yusron Hadi, MM
Paradoks.
Pernyataan
seolah-olah bertentangan.
Dengan
pendapat umum atau kebenaran.
Tapi
nyatanya mengandung kebenaran.
Hedonis.
Pandangan anggap kenikmatan materi.
Jadi tujuan utama dalam hidup.
Bahagia.
Yaitu perasaan senang dan tenteram.
Bebas dari segala yang
menyusahkan.
Paradox hedonis.
Orang cari bahagia.
Malah sulit dapat bahagia.
Bahagia itu aneh.
Makin dicari.
Makin susah didapat.
Seperti Tuhan
Manusia sampai lelah mencari Tuhan.
Makin tak pernah ketemu Tuhan.
Karena Tuhan tak pernah hilang.
Bahagia tak jauh tempatnya.
Jika orang ingin cari bahagia.
Artinya bahagia masih jauh.
Kisah Nasrudin kehilangan kunci
Pada suatu hari.
Nasrudin kehilangan kunci.
Dalam rumahnya.
Tapi, rumahnya gelap.
Dia cari kuncinya yang hilang.
Di luar rumahnya.
Karena di luar rumah.
Cuacanya terang
Rumahnya kondisi gelap.
Dia sulit mencari kuncinya.
Yang hilang dalam rumah.
Nasrudin mencari kuncinya yang hilang.
Di luar rumah
Hal itu ditertawakan Hasan Basri.
Hasan Basri berkata,
“Kamu aneh, kuncimu hilang dalam
rumah.
Tapi kamu mencari di luar rumah.”
Nasrudin menjawab,
“Karena dalam rumah gelap.
Maka aku mencarinya di luar rumah.
Karena di luar rumahnya terlihat
jelas.”
Hasan Basri berkata,
“Mestinya rumahnya dibuat terang.
Agar kunci yang hilang mudah
dicari.
Bukan cari kunci di luar rumah.
Karena hilangnya dalam rumah.”
Artinya.
Bahagia itu ada di dalam dirimu.
Jika kamu tak ketemu dengan bahagia.
Hal itu karena dirimu “gelap”.
Maka buatlah dirimu jadi “terang”.
Agar mudah ketemu bahagia.
Jika kamu cari bahagia di luar dirimu.
Maka kamu tak bisa menemukannya.
Karena bahagia itu.
Tersimpan dalam dirimu.
Cari bahagia itu dalam dirimu.
Dan ambillah.
Kondisi bahagia sulit dijelaskan.
Untuk mendapat bahagia.
Prediksi apa yang membuat
bahagia.
Penyebab sulit definisi Bahagia.
Yaitu:
1)
Manusia
terbiasa dengan hal baru.
2)
Manusia
punya tingkat bawaan tak mudah berubah.
3)
Pengaruh
kondisi aktual.
4)
Manusia
punya emosi berbeda.
5)
Sulit
paham gambar besar
Manusia terbiasa dengan hal baru
Manusia cepat menyesuaian diri dengan
situasi baru.
Sulit prediksi apa yang membuat orang
bahagia.
Mungkin saat ini.
Merasa bahagia.
Karena dapat sesuatu.
Tapi seiring berjalannya waktu.
Hal yang dulu buat bahagia.
Sekarang dianggap biasa saja.
Manusia punya tingkat bawaan.
Tak mudah berubah
Saat bisa beli sepeda motor pertama.
Merasa sangat senang dan
bahagia.
Saat bisa membeli
mobil pertama.
Tingkat senang dan bahagianya.
Tak seperti saat beli sepeda motor
dulu.
Pengaruh kondisi aktual
Saat kondisi perut lapar
Makan apa pun terasa sangat nikmat.
Setelah perut kenyang
Makanan nikmat model apa pun.
Kurang menarik selera.
Orang sangat cinta atau benci
Berpikirnya tak normal.
Manusia punya emosi berbeda.
Ada orang dihina luar biasa.
Tapi tanggapi biasa saja.
Tapi orang merasa tersinggung sedikit.
Marahnya hebat.
Sulit paham gambar besar
Misalnya.
Remaja putus cinta.
Dia merasa sedihnya luar biasa.
Padahal itu hanya 1 aspek .
Dari banyak aspek hidup.
Masih bahyak aspek lain.
Yang berjalan normal.
Saat orang berzina.
Imannya hilang saat berzina.
Kemudian pulang bertobat.
Maka imannya ada lagi.
Pencuri 1 aspek saat dia maling.
Saat dia pulang.
Membantu isterinya.
Maka dia bukan maling.
Misalnya.
Orang korupsi di kantornya.
Tapi dia banyak amalnya.
Di sekitar rumahnya.
Hal itu disebut gambar besar.
Sulit tentukan kriteria bahagia.
Karena tiap orang.
Bisa berbeda-beda.
(Sumber Ngaji Filsafat Dr
Fahrudin Faiz)
0 comments:
Post a Comment