Wednesday, January 16, 2019

1820. CATATAN MUBTADAK KHOBAR















CATATAN MUBTADAK KHOBAR
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang catatan untuk mubtadak dan khobar dalam bahasa Arab?” Tim Badar Online menjelaskannya.
1.    Pengertian mubtadak dan khobar.
a.            Mubtadak, اَلْمُبْتَدَأُ  adalah isim marfuk (kata benda rofak/dammah) yang biasanya terdapat pada awal kalimat.
b.            Mubtadak disebut juga “subjek”.
c.            Khobar ,  وَالْخَبَرُ  adalah sesuatu yang dapat menyempurnakan makna mubtadak (subjek).
d.            Khobar disebut juga “predikat”.
2.    Susunan mubtadak dan khobar membentuk jumlah ismiyah (kalimat sempurna yang diawali dengan isim/kata benda).

3.    Pengertian fi’il dan fail.
a.    Fi’il   الْفِعْلِ   adalah kata yang menunjukkan suatu makna dan terikat dengan waktu.
b.    Fi’il disebut juga “kata kerja”.
c.    Fi’il (kata kerja) ditinjau menurut waktu terjadinya, dibagi dalam tiga kelompok.
1)    Fiil madhi.
2)    Fiil mudharik.
3)    Fiil amar.
d.    Fiil madhi adalah kata kerja yang menunjukkan kejadian pada waktu lampau.
e.    Fiil mudharik adalah kata yang menunjukkan kejadian pada waktu sekarang atau akan datang.
f.     Fiil amar (kata kerja perintah) adalah kata kerja yang digunakan untuk menuntut terjadinya sesuatu setelah pengucapan.
g.    Fa’il,     الفَاعِلُ  adalah isim marfuk (kata benda rofak/dammah) yang terletak setelah fi’il maklum (kata kerja aktif).
h.    Fa’il disebut juga “pelaku”.
4.    Susunan fi’il (kata kerja) dan fa’il (pelaku) membentuk jumlah fikliyah (kalimat sempurna yang diawali dengan kata kerja).

5.    Contoh mubtadak dan khobar yang membentuk jumlah ismiyah (kalimat sempurna yang diawali dengan isim/kata benda).
            الْمُسْلِمُ حَضَرَ     (al-mus-li-mu ha-dha-ra) = (Seorang muslim telah hadir) .
a.    Disebut jumlah ismiyah karena kalimat sempurna yang diawali dengan isim (kata benda) “al-mus-li-mu”,   الْمُسْلِمُ   (Seorang muslim).

6.    Contoh fi’il (kata kerja) dan fa’il (pelaku) yang membentuk jumlah fikliyah (kalimat sempurna yang diawali dengan kata kerja).
   حَضَرَ الْمُسْلِمُ (ha-dha-ra al-mus-li-mu) =  (Telah hadir seorang muslim) .
a.    Disebut jumlah fikliyah karena kalimat sempurna yang diawali dengan fi’il (kata kerja) “ha-dha-ara”,    حَضَرَ    (Telah hadir).

7.    Jika khobar (predikat) berupa jumlah fi’liyah (kalimat yang diawali dengan kata kerja) yang fa’ilnya (pelakunya) berupa dhamir (kata ganti orang), maka harus mengikuti mubtadaknya (subjeknya) dari sisi bilangan dan jenisnya.
a.    الْمُسْلِمُ حَضَرَ
1)    Mubtadaknya (subjeknya) “al-mus-li-mu”, الْمُسْلِمُ  = Seorang muslim (mufrad/tunggal)
2)    Khobranya (predikatnya) adalah “ha-dha-ra”,  حَضَرَ  = Telah hadir (mufrad/tunggal)

b.    الْمُسْلِمُوْنَ حَضَرُوْا   (al-mus-li-muu-na ha-dha-ruu) = (orang-orang muslim telah hadir)
1)    Mubtadaknya (subjeknya) “al-mus-li-muu-na”,   الْمُسْلِمُوْنَ = Orang-orang muslim (jamak mudzakkar/lebih dari 2 orang jenis pria).

2)    Khobranya (predikatnya) adalah “ha-dha-ruu”,  حَضَرُوْا  = Mereka telah hadir (jamak mudzakkar/lebih dari 2 orang jenis pria).


c.    الْمُسْلِمَةُ حَضَرَتْ  (al-mus-li-ma-tu ha-dha-rat) = (telah hadir seorang wanita muslimah)
1)    Mubtadaknya (subjeknya) “al-mus-li-ma-tu”,  الْمُسْلِمَةُ  = Seorang wanita muslimah (mufrad/tunggal jenis wanita)
2)    Khobarnya (predikatnya) adalah “ha-dha-rat”,  حَضَرَتْ  = Telah hadir  (mufrad/tunggal jenis wanita)

d.    الْمُسْلِمَاتُ حَضَرْنَ  (al-mus-li-maa-tu ha-dhar-na) = (Banyak wanita musimah telah hadir).
1)    Mubtadaknya (subjeknya) “al-mus-li-maa-tu”,  الْمُسْلِمَاتُ  = Banyak  wanita muslimah (jamak muannats/lebih dari 2 orang jenis wanita)
2)    Khobarnya (predikatnya) adalah “ha-dhar-na”,   حَضَرْنَ  = mereka telah hadir (jamak muannats/lebih dari 2 orang jenis wanita)


8.    Terkadang letak khobar (predikat) didahulukan daripada mubtadak (subjek).
a.            Khobarnya (predikatnya) disebut “khobar muqoddam”,  (خَبَرٌ مُقَدَّمٌ).
b.            Mubtadaknya (subjeknya) disebut “mubtadak muakhkhor”,  (مُبْتَدَأٌ مُؤَخَّرٌ)

9.    Contoh letak khobar (predikat) didahulukan daripada mubtadak (subjek).
a.    فِى الْبَيْتِ رَجُلٌ  (fil ba-i-ti ra-ju-lun) = (di dalam rumah seorang pria)
1)    Mubtadak muakkhornya (subjek di akhir) adalah “ra-ju-lun”, رَجُلٌ  (seorang pria)
2)    Khobar muqoddamnya (predikat di awal) adalah “fil ba-i-ti”,         فِى الْبَيْتِ (di dalam rumah).

b.    عِنْدِى فُلُوْسٌ   (in-dii fu-luu-sun) = (di sisinya ada uang).
1)    Mubtadak muakkhornya (subjek di akhir) adalah “in-dii”,  عِنْدِى (di sisiku)
2)    Khobar muqoddamnya (predikat di awal) adalah “fu-luu-sun”,    فُلُوْسٌ   (uang).

10.  Perubahan (i’rab) untuk khobar (predikat) yang berbentuk murokkab (di awal) adalah “fi ma-hal-li rof-in”,  ( فِي مَحَلِّ رَفْعٍ )

Daftar Pustaka
1.    Tim Badar Online Wisma Misfallah Thalabul Ilmi (MTI), Pogung Kidul 8C, RT 01/RW 49, Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta, 55284
2.    E-mail: onlinebadar@yahoo.com


Related Posts:

0 comments:

Post a Comment