FPI
YANG DIBENCI
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

1. Benci
adalah sangat tidak suka.
2. MENGAPA
FPI DIBENCI?
3. Oleh:
KH M. Idrus Ramli
4. Pada
awalnya dulu saya biasa-biasa saja menyikapi organisasi FPI, tidak suka, tetapi
tidak benci.
5. Lama-lama
setelah saya perhatikan, betapa banyak kemungkaran yang diberantas oleh FPI,
ketika organisasi lain justru tidak peduli.
6. Akhirnya
saya sedikit demi sedikit mulai menyukai, meskipun saya tidak masuk ke dalam
organisasi FPI.
7. Karena
sampai sekarang saya masih aktif di kepengurusan NU.
8. Saya
tidak habis pikir, ada orang-orang yang sangat benci dengan FPI, dengan alasan
yang tidak masuk akal.
9. Ada
yang beralasan, bahwa demo-demo FPI ibarat perjuangan yang beraroma Wahabi.
10. Padahal
ulama Wahabi sendiri seperti Syaikh Ibnu Baz, Syaikh Utsaimin, dan lainnya
justru mengharamkan demo seperti dalam fatwa-fatwa mereka.
11. Justru
al-Imam al-Ghazali, ulama panutan kami, dalam kitabnya Ihya' 'Ulum al-Din
membolehkan melakukan amar ma'ruf dan nahi munkar secara kolektif dan berjamaah.
12. Seperti
yang dilakukan oleh FPI dewasa ini.
13. Atau
yang dilakukan oleh sahabat BANSER di sebagian daerah ketika membela pimpinan
NU yang dilecehkan oleh orang-orang tertentu.
14. Karena
itu, sungguh mengherankan, statemen sebagian orang dimuat oleh sebagian media
bahwa demo yang akan terjadi telah disusupi oleh kaum radikal.
15. Jangan-jangan
kebencian kepada FPI masuk dalam atsar yang disebutkan oleh al-Imam al-Ghazali
dalam kitab Ihya’ ‘Ulum al-Din berikut ini:
16. Sahabat
Hudzaifah berkata: “Akan datang suatu masa pada umat manusia, seandainya di
antara mereka ada bangkai keledai, sungguh akan lebih mereka senangi daripada
keberadaan seorang mukmin yang menyuruh mereka pada kebaikan dan mencegah
mereka dari kemungkaran.” (Al-Ghazali, Ihya’ ‘Ulum al-Din, juz 2 hlm 311).
17. Sepertinya
apa yang disampaikan oleh sahabat Hudzaifah di atas sekarang benar-benar
terjadi.
18. Dalam
suatu komunitas atau kelompok masyarakat, orang-orang atau organisasi yang
berupaya memperbaiki keadaan, berusaha meluruskan penyimpangan pemikiran atau
melakukan amar ma'ruf dan nahi munkar, selalu menjadi sasaran olok-olok dan
kebencian dengan alasan yang tidak masuk akal.
19. Semoga
Allah selalu menjaga hati dan keimanan kita, mengembalikan hati saudara-saudara
kita ke jalan yang benar, amin.
20. Wallaahu
a’lam.
(Sumber:
internet)
0 comments:
Post a Comment