RASUL
MEMIMPIN PERANG
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

A.
Rasulullah berumur 54 tahun.
1. Allah
mengizinkan untuk berperang, maka Rasulullah mengirim pasukan dan memimpin perang
melawan kaum yang memerangi beliau.
1) Al-Qurah
surah Al-Haj (surah ke-22) ayat 39.
أُذِنَ
لِلَّذِينَ يُقَاتَلُونَ بِأَنَّهُمْ ظُلِمُوا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ نَصْرِهِمْ
لَقَدِيرٌ
Telah
diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya
mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong
mereka itu.
2. Perang
Siful Bahr.
1) Pada 1
Ramadan 1 Hijriah (623 Masehi), Rasulullah mengirim Hamzah bin Abdul Munththalib
menghadang kafilah Quraisy yang kembali dari Syam.
2) Bendera
perang pertama berwarna putih bertulisan hitam: “La ilaha illallah Muhammadur
Rasulullah” dipegang oleh Martad Kannaz bin Hishn.
1) Hamzah
bin Abdul Munththalib membawa 30 pasukan Muhajirin berhadapan dengan Abu Jahal
bersama rombongan 300 orang.
2) Majdy
bin Amr adalah sekutu kedua pihak dan melerai mereka, sehingga batal berperang.
3. Perang
Rabigh.
1) Pada 1
Syawal 1 Hijriah (623 Masehi), Rasulullah mengirim Ubaidah bin Harist
menghadang kafilah Quraisy di lembah Rabigh.
2) Bendera
perang berwarna putih bertulisan hitam: “La ilaha illallah Muhammadur
Rasulullah” dipegang oleh Misthah bin Utsatsah.
3) Ubaidah
bin Harist dengan 60 Muhajirin berpapasan dengan Abu Sufyan bersama 200 orang
di lembah Rabigh.
4) Kedua
pihak sudah melepaskan anak panah, tetapi tidak sampai berperang.
5) Dalam
peristiwa itu, 2 orang anggota pasukan Quraisy, yaitu Miqdad bin Amr dan Utbah
bin Ghazwan masuk lslam.
4. Perang
Kharrar.
1) Pada Mei
623 M (Dzulqaidah 1 Hijriah), Rasulullah mengirim Saad bin Abi waaqsh dengan 20
orang menghadang kafilah dagang Quraisy.
2) Mereka
bergerak malam hari dan siang harinya bersembunyi.
3) Bendera
perang berwarna putih bertulisan hitam: “La ilaha illallah Muhammadur
Rasulullah” dipegang oleh Miqdad Amr.
4) Pada hari
ke-5, pagi tiba di Kharrar, tetapi kafilah sudah lewat sehari sebelumnya.
5. Perang
Abwa (Waddan).
1) Pada Agustus
623 Masehi (Shafar 2 Hijriah), Rasulullah memimpin pasukan sendiri dengan 70
pasukan Muhajirin menghadang kafilah Quraisy.
2) Saad bin
Ubadah diangkat sebagai wakil di Madinah.
3) Perang
Abwa (Waddan) adalah perang pertama yang dipimpin Rasulullah langsung.
4) Bendera
perang berwarna putih bertulisan hitam: “La ilaha illallah Muhammadur
Rasulullah” dipegang Hamzah bin Abdul Munththalib.
5) Perjalanan
selama 15 hari, tetapi tidak terjadi peperangan.
6.
Perang Buwath.
1) Pada September
623 Masehi (Rabiul Awal 2 Hijriah), Rasulullah dengan 200 sahabat menghadang
kafilah Quraisy.
2) Kafilah
Quraisy dipimpin Umayah bi Khalaf dengan 100 orang membawa 2500 unta berisi
barang dagangan.
3)
Tetapi tidak terjadi peperangan.
7. Perang
Safawan.
1) Pada September
623 Masehi (RabiulAwal 2 Hijriah), Rasulullah dengan 70 sahabat mengejar Kurs
bin Jabir dengan orang-orang Quraisy yang telah merampok hewan ternak di Madinah.
2) Bendera
perang berwarna putih bertulisan hitam: “La ilaha illallah Muhammadur
Rasulullah” dipegang Ali bin Abi Thalib.
3)
Zaid bin Haritsah diangkat sebagai wakil di
Madinah.
4) Perampoknya
tidak ditemukan.
5) Perang
ini disebut Perang Badar Ula (pertama).
8. Perang
Dzul Usyairah.
1) Pada November-Desember
623 Masehi (Jumadil Ula-Jumadil Akhir 2 Hijriah), Rasulullah dengan 150 pasukan
Muhajirin menghadang kafilah Quraisy yang menuju Syam.
2) Abu Salamah
Makhzumi diangkat sebagai wakil di Madinah.
3) Bendera
perang berwarna putih bertulisan hitam: “La ilaha illallah Muhammadur
Rasulullah” dipegang Hamzah bin Abdul Munththalib.
4) Rasulullah
tiba di Dzul Usyairah, tetapi kafilah Quraisy sudah lewat beberapa hari sebelumnya.
5) Kembalinya
kafilah Quraisy ini yang nantinya menyebabkan terjadinya Perang Badar Kubra.
9. Perang
Nakhlah.
1) Pada Januari
624 Masehi (Rajab 2 Hijriah), Rasulullah mengirim Abdullah bin Jahsy dengan 12 pasukan
Muhajirin ke Nakhlah.
2) Setiap
2 orang menaiki 1 unta.
3) Rasulullah
memberi surat tertutup, yang hanya boleh dibuka setelah 2 hari perjalanan.
4) Setelah
2 hari, Abdullah bin Jahsy membuka surat Rasulullah, yang isinya perintah
menyelidiki kafilah Quraisy.
5) Abdullah
bin Jahsy berkata,”Aku mendengar dan aku patuh.”
6) Terjadi
peperangan di Nakhlah, Amr bin Hadramy mati terkena anak panah.
7) Amr bin
Hadramy (orang Quraisy) adalah korban tewas pertama yang terbunuh oleh pasukan
lslam.
8) Terdapat
2 orang tawanan pertama yang ditangkap pasukan lslam.
9) Dan pasukan
lslam mendapat barang rampasan pertama dalam perang.
10) Rasulullah
tidak berkenan umat lslam perang dalam bulan suci.
11) Rasulullah
bersabda,”Aku tidak memerintah kalian berperang dalam bulan suci.”
12) Rasulullah
tidak mau menerima barang rampasan dan tawanan tersebut.
13) Kaum musyrik
menuduh umat lslam menghalalkan sesuatu yang diharamkan oleh Allah.
14) Al-Quran
surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 217.
يَسْأَلُونَكَ
عَنِ الشَّهْرِ الْحَرَامِ قِتَالٍ فِيهِ ۖ قُلْ قِتَالٌ فِيهِ كَبِيرٌ ۖ وَصَدٌّ عَنْ
سَبِيلِ اللَّهِ وَكُفْرٌ بِهِ وَالْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَإِخْرَاجُ أَهْلِهِ مِنْهُ
أَكْبَرُ عِنْدَ اللَّهِ ۚ وَالْفِتْنَةُ أَكْبَرُ مِنَ الْقَتْلِ ۗ وَلَا يَزَالُونَ
يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّىٰ يَرُدُّوكُمْ عَنْ دِينِكُمْ إِنِ اسْتَطَاعُوا ۚ وَمَنْ
يَرْتَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَأُولَٰئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ
فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ۖ وَأُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
Mereka
bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakan,"Berperang
dalam bulan itu adalah dosa besar; tetapi menghalangi (manusia) dari jalan
Allah, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidil Haram dan mengusir
penduduknya dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi Allah. Dan berbuat
fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh. Mereka tidak henti-hentinya
memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada
kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barang siapa yang murtad di antara kamu
dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itu yang sia-sia
amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka
kekal di dalamnya.
15) Ayat ini
menjelaskan dosa orang-orang musyrik lebih besar daripada dosa yang dilakukan
oleh orang-orang muslim.
Daftar
Pustaka
1. Syaikh
Shafiyurrahman Al-Mubarakfury. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta.
2006.
2. Ghani,
Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2017.
3. Ghani,
Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2017.
4. Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2.
5. Tafsirq.com
online.
0 comments:
Post a Comment