RELATIVITAS WAKTU
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

1. Kata
“waktu” (menurut KBBI V) dapat diartikan “seluruh rangkaian saat ketika proses,
perbuatan, atau keadaan berada atau berlangsung”, “lamanya (saat yang
tertentu)”, “saat yang tertentu untuk melakukan sesuatu”,”kesempatan”, “tempo”,
“peluang”, “ketika”, “saat”, “hari (keadaan hari)”, dan “saat yang ditentukan
berdasarkan pembagian bola dunia”.
2. Relativitas
adalah “hal (keadaan) relatif”, dan “kenisbian”.
3. Manusia
tidak dapat melepaskan dirinya dari waktu dan tempat.
4. Manusia
mengenal masa lampau, masa sekarang, dan masa mendatang.
5. Pengenalan
manusia tentang waktu berdasarkan dan berkaitan dengan pengalaman empiris
(berdaraskan pengalaman) dan lingkungan.
6. Kesadaran
manusia tentang waktu berhubungan dengan bulan dan matahari, siang dan malam,
matahari yang terbit dan tenggelam, munculnya bulan sabit dan bulan purnama.
7. Dalam
kalender Masehi pergantian hari sejak tengah malam.
8. Dalam
kalender Hijriah pergantian hari sejak terbenamnya matahari.
9. Perhitungan
ini adalah kesepakatan manusia secara umum.
10. Al-Quran
memperkenalkan adanya relativitas waktu berkaitan dengan ruang, keadaan, dan
pelaku.
11. Al-Quran
menjelaskan bahwa setahun sama dengan 12 bulan.
12. Al-Quran
surah At-Taubah (surah ke-9) ayat 36.
إِنَّ عِدَّةَ
الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ
السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ
ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ ۚ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا
يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً ۚ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ
Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah 12 bulan, dalam
ketetapan Allah waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya 4 bulan
haram. Itu (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya dirimu
dalam bulan yang 4 itu, dan perangi kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana
mereka pun memerangi kamu semuanya; dan ketahui bahwasanya Allah beserta
orang-orang yang bertakwa.
13. Waktu
yang dialami manusia di dunia berbeda dengan waktu yang dialaminya kelak di
hari kiamat.
14. Dimensi
kehidupan di akhirat berbeda dengan dimensi kehidupan di dunia.
15. Al-Quran
surah Al-Kahfi (surah ke-18) ayat 19.
وَكَذَٰلِكَ بَعَثْنَاهُمْ
لِيَتَسَاءَلُوا بَيْنَهُمْ ۚ قَالَ قَائِلٌ مِنْهُمْ كَمْ لَبِثْتُمْ ۖ قَالُوا لَبِثْنَا
يَوْمًا أَوْ بَعْضَ يَوْمٍ ۚ قَالُوا رَبُّكُمْ أَعْلَمُ بِمَا لَبِثْتُمْ فَابْعَثُوا
أَحَدَكُمْ بِوَرِقِكُمْ هَٰذِهِ إِلَى الْمَدِينَةِ فَلْيَنْظُرْ أَيُّهَا أَزْكَىٰ
طَعَامًا فَلْيَأْتِكُمْ بِرِزْقٍ مِنْهُ وَلْيَتَلَطَّفْ وَلَا يُشْعِرَنَّ بِكُمْ
أَحَدًا
Dan demikian Kami bangunkan mereka agar mereka saling bertanya di antara
mereka sendiri. Berkata salah seorang di antara mereka,”Sudah berapa lama kamu
berada (di sini?)”. Mereka menjawab,”Kita berada (di sini) sehari atau setengah
hari”. Berkata (yang lain lagi),”Tuhanmu lebih mengetahui berapa lamanya kamu
berada (di sini). Maka suruhlah salah seorang di antaramu pergi ke kota dengan
membawa uang perakmu ini, dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih
baik, maka hendaklah dia membawa makanan itu untukmu, dan hendaklah dia berlaku
lemah lembut dan janganlah sekali-kali menceritakan halmu kepada seseorang pun.
16. Para
pemuda Ashabul Kahfi ditidurkan oleh Allah selama 300 tahun lebih.
17. Tetapi
mereka merasa berada dalam gua selama 1 hari atau kurang setengah hari saja.
18. Mereka
berada dalam ruang yang sama dan dalam rentang waktu yang panjang, tetapi
mereka hanya merasa beberapa saat saja.
19. Allah
berada di luar batas ruang dan waktu yang dikenal oleh manusia.
20. Dalam
Al-Quran ditemukan “kata kerja bentuk masa lampau” (past tense/fiil madhi),
tetapi digunakan oleh Allah untuk suatu peristiwa mengenai masa depan (future
tense).
21. Al-Quran
surah An-Nahl (surah ke-16) ayat 1.
أَتَىٰ أَمْرُ اللَّهِ فَلَا
تَسْتَعْجِلُوهُ ۚ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَ
Telah pasti datangnya ketetapan Allah
maka janganlah kamu meminta agar disegerakan (datang) nya. Maha Suci Allah dan
Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan.
22. Ilmu
Allah sangat luas.
23. Masa
lalu, masa kini, dan masa yang akan datang sama saja bagi Allah.
24. Allah
Maha Mengetahui segalanya pada masa lampau, masa sekarang, dan masa depan.
25. Para
ulama menjelaskan adanya relativitas waktu.
26. Al-Quran
berbicara tentang waktu yang ditempuh oleh malaikat menuju ke hadirat Allah
menyatakan perbandingan waktu dalam 1 hari kadarnya sama dengan 50.000 tahun
bagi makhluk manusia.
27. Al-Quran
surah Al-Maarij (surah ke-70) ayat 4.
تَعْرُجُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ
إِلَيْهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ
Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam 1 hari
yang kadarnya 50.000 tahun.
28. Al-Quran
surah As-Sajdah (surah ke-32) ayat 5 menyatakan 1 hari sama dengan 1.000 tahun.
يُدَبِّرُ الْأَمْرَ مِنَ السَّمَاءِ
إِلَى الْأَرْضِ ثُمَّ يَعْرُجُ إِلَيْهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ أَلْفَ سَنَةٍ
مِمَّا تَعُدُّونَ
Dia mengatur urusan dari langit ke bumi,
kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam 1 hari yang kadarnya (lamanya)
adalah 1.000 tahun menurut perhitunganmu.
29. Perbedaan
sistem gerak yang dilakukan oleh pelaku dapat mengakibatkan perbedaan waktu yang
dibutuhkan untuk mencapai suatu sasaran.
30. Misalnya
batu, suara, dan cahaya masing-masing membutuhkan waktu berbeda untuk mencapai
tujuan sama.
31. Kenyataan
ini menimbulkan keyakinan bahwa ada sesuatu yang tidak membutuhkan ruang dan
waktu untuk mencapai hal yang dikehendakinya.
32. Sesuatu
yang tidak memerlukan ruang dan waktu adalah Allah Yang Maha Kuasa.
33. Al-Quran
surah Al-Qamar (surah ke-54) ayat 50.
وَمَا أَمْرُنَا إِلَّا
وَاحِدَةٌ كَلَمْحٍ بِالْبَصَرِ
Dan perintah Kami hanya satu perkataan
seperti kejapan mata.
34. Pengertian
“kejapan mata" dalam firman Allah itu tidak dapat dipahami dalam
pengertian dimensi manusia, karena Allah berada di luar dimensi tersebut.
35. Allah
menegaskan bahwa “Sesungguhnya jika Allah menghendaki sesuatu hanya berkata
kepadanya, "Jadilah!", maka terjadilah ia.
36. Al-Quran
surah Ya Sin (surah ke-36) ayat 82.
إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ
شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ
Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia
menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya,”Jadilah!” maka terjadilah ia.
37. Hal
itu bukan berarti untuk mewujudkan sesuatu, Allah butuh kata “kun”.
38. Juga
tidak berarti bahwa ciptaan Allah terjadi seketika tanpa suatu proses.
39. Ayat
Al-Quran ini hanya ingin menyebutkan Allah berada di luar dimensi ruang dan
waktu.
40. Sehingga
kalimat, “Allah menciptakan alam semesta selama 6 hari”, tidak harus dipahami
seperti menurut ukuran manusia selama 6 kali 24 jam.
41. Kata
“tahun” dalam Al-Quran tidak selalu artinya dengan 365 hari.
42. Meskipun
kata “yaum” yang artinya “hari” terulang dalam Al-Quran sebanyak 365 kali.
43. Umat
manusia berbeda-beda dalam menetapkan jumlah hari dalam setahun.
44. Perbedaan
jumlah hari dalam setahun, bukan karena penggunaan perhitungan perjalanan
matahari atau bulan, atau Tahun Masehi dan Tahun Hijriah.
45. Tetapi
karena umat manusia mengenal perhitungan yang lain.
46. Al-Quran
surah Al-Ankabut (surah ke-29) ayat 14.
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَىٰ
قَوْمِهِ فَلَبِثَ فِيهِمْ أَلْفَ سَنَةٍ إِلَّا خَمْسِينَ عَامًا فَأَخَذَهُمُ الطُّوفَانُ
وَهُمْ ظَالِمُونَ
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh
kepada kaumnya, maka dia tinggal di antara mereka 1.000 tahun kurang 50 tahun.
Maka mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang zalim.
47. Para
ulama menjelaskan Nabi Nuh hidup bersama kaumnya selama 950 tahun, tidak harus
dipahami dalam konteks perhitungan tahun Syamsiah (Masehi) atau tahun Qamariah
(Hijriah).
48. Umat
manusia pernah mengenal perhitungan tahun berdasar musim, yaitu musim panas,
dingin, gugur, dan musim semi.
49. Sehingga
1 tahun perhitungan memakai ukuran perjalanan matahari, sama dengan 4 tahun
dalam perhitungan musim.
50. Jika
pendapat ini diterima, maka keberadaan Nabi Nuh bersama kaumnya sekitar 230
tahun.
51. Al-Quran
mengisyaratkan perbedaan perhitungan tahun Syamsiah (Masehi) dengan tahun
Qamariah (Hijriah) melalui ayat yang membicarakan lamanya penghuni gua tertidur
(Ashabul Kahfi).
52. Al-Quran
surah Al-Kahfi (surah ke-18) ayat 25.
وَلَبِثُوا فِي كَهْفِهِمْ ثَلَاثَ
مِائَةٍ سِنِينَ وَازْدَادُوا تِسْعًا
Dan mereka tinggal dalam gua mereka 300
tahun dan ditambah 9 tahun (lagi).
53. Mereka
telah tinggal dalam gua selama 300 tahun ditambah 9 tahun, artinya:
1) Lamanya
300 tahun menurut perhitungan tahun Syamsiah (Masehi).
2) Lamanya
300 ditambah 9 tahun berdasar perhitungan tahun Qamariah (Hijriah).
54. Dalam
1 tahun terdapat selisih sekitar 11 hari setiap tahun antara perhitungan tahun
Qamariah (Hijriah) dan tahun Syamsiah (Masehi).
55. Selisih
9 tahun sekitar 300 x 11 hari = 3.300 hari atau sekitar 9 tahun.
Daftar Pustaka
1. Shihab,
M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2. Shihab,
M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan
Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3. Shihab,
M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4. Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com
online.
0 comments:
Post a Comment