Sunday, October 3, 2021

11358. MATAHARI TAMPAK SEKARANG MATAHARI 8 MENIT LALU

 



MATAHARI TAMPAK SEKARANG MATAHARI 8 MENIT LALU

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

 

 

1.      Manusia sangat kecil sekali di alam semesta ini.

 

2.      Manusia seperti debunya bumi.

Karena miliaran manusia hidup di atas bumi.

 

3.      Bumi seperti debunya tata surya.

Karena tata surya berisi miliaran bintang, matahari, dan planet.

 

4.      Tata surya seperti debunya galaksi Bima Sakti.

 

5.      Galaksi Bima Sakti seperti debunya Super Klaster.

 

6.      Super Klaster seperti debunya alam semesta.

 

7.      Super Klaster seperti debunya langit pertama.

 

8.      Langit ke-1 seperti debunya langit ke-2.

 

9.      Langit ke-2 seperti debunya langit ke-3.

 

10.               Langit ke-3 seperti debunya langit ke-4.

 

11.               Langit ke-4 seperti debunya langit ke-5.

 

12.               Langit ke-5 seperti debunya langit ke-6.

 

13.               Langit ke-6 seperti debunya langit ke-7.

 

Dan langit ke-7 beserta segala isinya.

Seperti debu “di dalam” kebesaran Zat Allah.

 

Allah Maha Besar.

 

 

 

 

Matahari Yang Kita Lihat Saat Ini.

Adalah Matahari 8 Menit Yang Lalu.

  

Bukan matahari sekarang.

  

Tapi matahari 8 menit yang lalu.

 

 Karena matahari yang sekarang sudah bergeser ke arah barat.

 

 Cahaya butuh waktu untuk sampai ke tempat tertentu. 

  

Kecepatan cahaya sekitar 186.000 mil per detik.

Atau 671 juta mil per jam.

 

 Jika diubah ke meter.

Maka kecepatan cahaya dalam 1 detik  menempuh 299.792.458 meter.

  

Dibulatkan, kecepatan cahaya 300.000 km per detik.

 

Artinya, dalam 1 detik menempuh jarak 300.000 km.

  

Keliling bumi sekitar 40.000 km.

 

 

Cahaya dalam 1 detik bisa mengelilingi bumi.

Yaitu 300.000 km dibagi 40.000 km.

  

Hasilnya 7,5 kali.

  

Artinya dalam 1 detik.

Cahaya bisa keliling bumi 7,5 kali putaran.

 

 Jarak bumi ke matahari 149.669.000 km.

Atau 93.000.000 mil.

 

 

Jarak bumi ke matahari.

Dibulatkan 150.000.000 km.

Atau 150 juta km.

  

Maka cahaya dari matahari butuh waktu untuk mencapai bumi

  

Rumusnya   S = V x T

  

S = jarak (km)

V = kecepatan (km per detik).

T = waktu (detik).

 

 

Jarak matahari ke bumi 150.000.000 km.

  

Kecepatan cahaya 300.000 km .

  

Waktu yang diperlukan

 

T = S : V

  

Waktunya = 150.000.000 dibagi 300.000

 

Hasilnya 500 detik  atau 8,3 menit.

 

  

Mata manusia hanya melihat cahaya matahari.

 

 Artinya, cahaya matahari yang kita lihat saat ini.

  

Adalah cahaya matahari 8 menit yang lalu!

  

Begitu juga dengan benda lain di alam semesta ini. 

 

 Pernahkan kita bayangkan.

  

Bahwa matahari yang kita lihat sekarang ini adalah matahari 8 menit yang lalu.

  

Bukan matahari yang  sekarang.

  

Karena jarak dari matahari ke bumi sejauh 150 juta km ditempuh cahaya dalam waktu 8 menit.

  

PADA MALAM HARI YANG CERAH

 

 

Kita melihat bintang yang berjarak 8 tahun cahaya.

  

Maka bintang yang kita lihat bukan bintang yang sekarang.

  

Tetapi bintang 8 tahun lalu.

 

 Karena cahaya yang kita lihat.

Telah menempuh perjalanan sejauh 8 tahun cahaya.

 

 

Jadi, kalau pada malam hari kita mengamati langit.

  

Sebenarnya kita bukan melihat langit yang sekarang saja.

 

Tetapi pada saat bersamaan.

  

Juga melihat langit sekarang.

  

Melihat langit 100 tahun lalu.

  

Melihat langit 10.000.000 tahun lalu.

 

melihat langit  100 juta tahun lalu.

  

Melihat langit 10 miliar tahun lalu.

  

Sehingga kita merasa aneh dengan diri kita sendiri.

 

 Al-Quran surah Ali Imran (surah ke-3) aya 190-191.

 

 

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ

 

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.

 

 الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

 

(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.

 

 

(Sumber Agus Mustofa)

 

 

0 comments:

Post a Comment