MANUSIA LIHAT MASA LALU
DAN SAAT INI BERSAMAAN
Oleh: Drs. H. M.
Yusron Hadi, M.M
1. Manusia
sangat kecil sekali di alam semesta ini.
2. Manusia
seperti debunya bumi.
Karena miliaran
manusia hidup di atas bumi.
3. Bumi
seperti debunya tata surya.
Karena tata surya berisi
miliaran bintang, matahari, dan planet.
4. Tata
surya seperti debunya galaksi Bima Sakti.
5. Galaksi
Bima Sakti seperti debunya Super Klaster.
6. Super
Klaster seperti debunya alam semesta.
7. Super
Klaster seperti debunya langit pertama.
8. Langit
ke-1 seperti debunya langit ke-2.
9. Langit
ke-2 seperti debunya langit ke-3.
10.
Langit ke-3 seperti
debunya langit ke-4.
11.
Langit ke-4 seperti
debunya langit ke-5.
12.
Langit ke-5 seperti
debunya langit ke-6.
13.
Langit ke-6 seperti
debunya langit ke-7.
Dan langit ke-7
beserta segala isinya.
Seperti debu “di dalam”
kebesaran Zat Allah.
Allah Maha Besar.
Matahari Yang Kita
Lihat Saat Ini.
Adalah Matahari 8
Menit Yang Lalu.
Bukan matahari
sekarang.
Tapi matahari 8 menit
yang lalu.
Karena matahari
yang sekarang sudah bergeser ke arah barat.
Cahaya butuh
waktu untuk sampai ke tempat tertentu.
Kecepatan
cahaya sekitar 186.000 mil per detik.
Atau 671 juta mil per
jam.
Jika diubah ke
meter.
Maka kecepatan cahaya
dalam 1 detik menempuh 299.792.458 meter.
Dibulatkan, kecepatan
cahaya 300.000 km per detik.
Artinya, dalam 1 detik
menempuh jarak 300.000 km.
Keliling bumi sekitar
40.000 km.
Cahaya dalam 1 detik
bisa mengelilingi bumi.
Yaitu 300.000 km
dibagi 40.000 km.
Hasilnya 7,5 kali.
Artinya dalam 1 detik.
Cahaya bisa keliling
bumi 7,5 kali putaran.
Jarak bumi ke
matahari 149.669.000 km.
Atau 93.000.000 mil.
Jarak bumi ke matahari.
Dibulatkan 150.000.000
km.
Atau 150 juta km.
Maka cahaya dari
matahari butuh waktu untuk mencapai bumi
Rumusnya S
= V x T
S = jarak (km)
V = kecepatan (km per
detik).
T = waktu (detik).
Jarak matahari ke bumi
150.000.000 km.
Kecepatan cahaya
300.000 km .
Waktu yang diperlukan
T = S : V
Waktunya = 150.000.000
dibagi 300.000
Hasilnya 500
detik atau 8,3 menit.
Mata manusia hanya
melihat cahaya matahari.
Artinya, cahaya
matahari yang kita lihat saat ini.
Adalah cahaya matahari
8 menit yang lalu!
Begitu juga dengan
benda lain di alam semesta ini.
Pernahkan kita
bayangkan.
Bahwa matahari yang
kita lihat sekarang ini adalah matahari 8 menit yang lalu.
Bukan matahari
yang sekarang.
Karena jarak dari
matahari ke bumi sejauh 150 juta km ditempuh cahaya dalam waktu 8 menit.
PADA MALAM HARI YANG
CERAH
Kita melihat bintang
yang berjarak 8 tahun cahaya.
Maka bintang yang kita
lihat bukan bintang yang sekarang.
Tetapi bintang 8 tahun
lalu.
Karena cahaya
yang kita lihat.
Telah menempuh
perjalanan sejauh 8 tahun cahaya.
Jadi, kalau pada malam
hari kita mengamati langit.
Sebenarnya kita bukan
melihat langit yang sekarang saja.
Tetapi pada saat
bersamaan.
Juga melihat langit
sekarang.
Melihat langit 100
tahun lalu.
Melihat langit
10.000.000 tahun lalu.
melihat
langit 100 juta tahun lalu.
Melihat langit 10
miliar tahun lalu.
Sehingga kita merasa
aneh dengan diri kita sendiri.
Al-Quran surah
Ali Imran (surah ke-3) aya 190-191.
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ
اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ
Sesungguhnya dalam
penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat
tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.
الَّذِينَ
يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ
فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا
سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah
sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan
tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami,
tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka
peliharalah kami dari siksa neraka.
(Sumber Agus Mustofa)


0 comments:
Post a Comment