LAPANG
DADA MEMAAFKAN DENGAN CARA BAIK
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
Kata
“lapang dada” menurut KBBI V.
Dapat
diartikan.
1)
Berasa lega.
2)
Tak sesak.
3)
Berasa senang.
4)
Tak menjadi gusar.
Kata
“al-Shafh” (lapang dada).
Dalam
Al-Quran terulang 8 kali.
Dalam
berbagai bentuknya.
Kata
“al-shafh”.
Awalnya
berarti “lapang”.
Halaman
lembaran buku.
Disebut
“shafhat”.
Sebab lapang
dan luas.
Kata “al-shafh”.
Dapat
diartikan “kelapangan dada”.
Berjabat
tangan.
Disebut
“mushafahat”.
Jadi lambang
kelapangan dada.
Dalam 8
kali bentuk “al-shafh”.
Dalam
Al-Quran.
Yang 4
didului perintah.
“Memberi maaf”.
Al-Quran
surah At-Thaghabun (surah ke-64) ayat 14.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ ۚ
وَإِنْ تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Hai
orang-orang beriman, sesungguhnya di antara isterimu dan anakmu ada yang
menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka; dan jika kamu
memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Al-Quran
surah An-Nur (surah ke-24) ayat 22.
وَلَا يَأْتَلِ أُولُو
الْفَضْلِ مِنْكُمْ وَالسَّعَةِ أَنْ يُؤْتُوا أُولِي الْقُرْبَىٰ وَالْمَسَاكِينَ
وَالْمُهَاجِرِينَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ۖ وَلْيَعْفُوا وَلْيَصْفَحُوا ۗ أَلَا
تُحِبُّونَ أَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Dan
janganlah orang yang punya kelebihan dan kelapangan di antaramu bersumpah bahwa
mereka (tidak) akan memberi (bantuan) pada kaum kerabat (nya), orang miskin dan
orang berhijrah pada jalan Allah, dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang
dada. Apakah kamu tidak ingin Allah mengampunimu? Dan Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.
Al-Quran
surah Al-Maidah (surah ke-5) ayat 13.
فَبِمَا نَقْضِهِمْ
مِيثَاقَهُمْ لَعَنَّاهُمْ وَجَعَلْنَا قُلُوبَهُمْ قَاسِيَةً ۖ يُحَرِّفُونَ
الْكَلِمَ عَنْ مَوَاضِعِهِ ۙ وَنَسُوا حَظًّا مِمَّا ذُكِّرُوا بِهِ ۚ وَلَا
تَزَالُ تَطَّلِعُ عَلَىٰ خَائِنَةٍ مِنْهُمْ إِلَّا قَلِيلًا مِنْهُمْ ۖ فَاعْفُ
عَنْهُمْ وَاصْفَحْ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
(Tetapi)
karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuk mereka, dan Kami jadikan hati
mereka keras membatu. Mereka suka mengubah perkataan (Allah) dari tempatnya,
dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari yang mereka telah diperingatkan
dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka
kecuali sedikit di antara mereka (yang tidak berkhianat), maka maafkan mereka
dan biarkan mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang berbuat baik.
Al-Quran
surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 109.
وَدَّ كَثِيرٌ مِنْ أَهْلِ
الْكِتَابِ لَوْ يَرُدُّونَكُمْ مِنْ بَعْدِ إِيمَانِكُمْ كُفَّارًا حَسَدًا مِنْ
عِنْدِ أَنْفُسِهِمْ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْحَقُّ ۖ فَاعْفُوا
وَاصْفَحُوا حَتَّىٰ يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ
شَيْءٍ قَدِيرٌ
Sebagian besar Ahli Kitab menginginkan
agar mereka dapat mengembalikanmu pada kekafiran setelah kamu beriman, karena
dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka
kebenaran. Maka maafkan dan biarkan mereka, sampai Allah mendatangkan
perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Bahwa
“al-shafa” (lapang dada).
Kedudukannya
lebih tinggi.
Dibanding
“al-afwa” (memaafkan).
Kata
“shafhat”.
Dapat
bermakna “halaman”.
Selembar
kertas ada kesalahan.
Dengan
tulisan pensil.
Bisa dihapus
dengan karet penghapus.
Meskipun
kesalahan sudah dihapus.
Tapi pasti
masih ada bekasnya.
Perlu
“al-shafh” (kelapangan dada).
Bersedia
buka lembaran baru.
Agar hubungan
tak ternodai.
Tak
kusut dan tak seperti halaman.
Yang dihapus salahnya.
“Mushafahat”
(berjabatan tangan).
Lambang
bersedia:
1)
Buka lembaran baru.
2)
Memaafkan.
3)
Melupakan lembaran lama.
Meskipun
kesalahan telah dihapus.
Terkadang
tersisa kekusutan.
Setelah
orang memberi maaf.
Dilanjutkan
“al-shafh” (berlapang dada).
Memaafkan
dengan cara baik.
Al-Quran
surah Al-Hijr (surah ke-15) ayat 85.
وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاوَاتِ
وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا إِلَّا بِالْحَقِّ ۗ وَإِنَّ السَّاعَةَ لَآتِيَةٌ
ۖ فَاصْفَحِ الصَّفْحَ الْجَمِيلَ
Dan tidaklah Kami ciptakan langit dan
bumi dan apa yang ada di antara keduanya, melainkan dengan benar. Dan
sesungguhnya saat (kiamat) itu pasti akan datang, maka maafkan (mereka) dengan
cara yang baik.
Daftar
Pustaka
1.
Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan
Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2.
Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan
Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.
Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan
Al-Quran.
4.
Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital
Qur’an Ver 3.2
5.
Tafsirq.com online.
0 comments:
Post a Comment