Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Wednesday, July 1, 2020

4791. MANTRI MADURA DAN CORONA


MANTRI MADURA DAN CORONA
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
1.    Duka Keluarga Pak Wito (Madura )
2.    Kali ini saya menulis dengan penuh kesedihan mendalam atas kepergian satu keluarga tim medis.
3.    Saya akan bercerita dengan sudut pandang sendiri sebagai pasien juga sebagai warga Sampang.
4.    Tahun 2013 awal saya pernah sakit dan disarankan berobat ke Pak Wito, mantri senior yang membuka praktik di rumahnya kawasan Kedungdung, sekitar 15 km dari Sampang kota.
5.    Pertama datang kaget sekali, karena yang antri luar biasa banyak.
6.    Menurut cerita, Pak Wito sudah lama mengobati orang, puluhan tahun.
7.    Beliau bukan asli orang Sampang.
8.    Dahulu beliau sering dipanggil dan mengobati sampai ke daerah pelosok, bahkan hingga malam hari.
9.    Maklum di Sampang apalagi zaman dulu, dokter masih jarang dan rumah warga banyak ada di pelosok.
10. Tapi tiap pak Wito dijemput untuk mengobati pasien, beliau selalu siap.
11. Pak Wito bertugas sebagai perawat di Puskesmas Kedungdung, jika sore hari buka praktek di rumahnya.
12. Setiap hari paisennya selalu penuh.
13. Yang bikin saya heran, ada pasien datang dari Sampang kota, bahkan dari Pamekasan.
14. Saat ditanya bukannya di kota sudah banyak dokter, mereka menjawab, "Kadung cocok sama Pak Wito" sepertinya kalau tidak berobat ke Pak Wito tidak akan sembuh.
15. Menurut kabar yang beredar, pak Wito kuat ibadahnya.
16. Puasa, sholat malam dan sunah lainnya.
17. Itu yang membuat orang-orang lebih tenang berobat ke sini.
18. Tahun 2019, sekitar bulan Agustus, pak Wito pensiun dari puskesmas dan fulltime buka praktik di rumah.
19. Saat musim corona, orang-orang takut berobat ke rumah sakit karena takut dianggap sakit Corona.
20. Maka jadilah pasien pak Wito tidak berhenti sepanjang hari.
21. Tetangga saya datang berobat jam 9 pagi, baru diperiksa 14.00, karena pasiennya penuh sekali.
22. Tanggal 7 Juni 2020 dengan tiba tiba ada berita duka, bahwa beliau meninggal.
23. Prediksi orang-orang, beliau kelelahan mengobati pasien.
24. Dua hari sebelum meninggal beliau sudah tidak menerima pasien.
25. Tanggal 9 Juni 2020, menyusul kabar duka lainnya.
26. Istri beliau, Bu Wito seorang bidan senior juga meninggal.
27. Orang mengira karena depresi kehilangan suami tercinta.
28. Semenjak kepergian ibu, anak anaknya yg juga tenaga medis mulai curiga dan melakukan tes.
29. Ternyata satu keluarga semuanya positif Corona.
30. Orang tua, anak, menantu hingga cucunya yang masih 13 bulan ikut positif.
31. Bisa jadi pak Wito tertular dari pasien yang tidak jujur.
32. Karena daerah Kedungdung adalah wilayah yang banyak orang datang dari luar daerah seperti Jakarta, Surabaya dan lain sebagainya.
33. Sayangnya sebagian pasien tidak jujur riwayat perjalanan mereka.
34. Tanggal 14 Juni 2020, anak kedua beliau, dr Deny Dwi Yurianto meninggal dunia.
35. Dokter Deny adalah dokter di puskesmas Tambelangan dan istrinya Dokter di Puskesmas Robatal.
36. Akhirnya kedua puskesmas ini ditutup akibat kasus corona.
37. Apalagi di Puskesmas Robatal 2 orang petugas ikut positif Corona setelah dilakukan medical tes.
38. Meninggalnya dokter Deny ini paling membuat saya terhenyak.
39. Karena beliau adalah dokter keluarga kami.
40. Saya, suami, Auni dan Gaza semuanya cocok jika berobat ke beliau.
41. Orangnya ramah, selalu optimis dan menjelaskan asal muasal penyakit agar kita bisa menghindarinya.
42. Tanggal 19 Juni 2020, anak pertama pak Wito, dr Anang Eka Kurniawan juga meninggal dunia.
43. Beliau dinas di Puskesmas Socah, Bangkalan.
44. Saat ini, istri dan anak dr Deny masih di rawat di Surabaya, karena Corona.
45. Padahal beliau sedang mengandung anak ke-2.
46. Tulisan ini dibuat untuk mengenang pengabdian pak Wito sekeluarga.
47. Bagi orang orang yang masih menanggap Corona adalah konspirasi, bagaimana anda melihat ini semua?
48. Apa meninggalnya beliau sekeluarga adalah sebuah lelucon belaka?
49. Bagi pasien yang hobi berbohong, tidak jujur riwayat perjalanan, mementingkan diri sendiri, saya sudah tidak tau lagi mau bicara apa.
50. Sampang kehilangan mutiara, 4 orang sekaligus.
51. Mari kita doakan beliau sekeluarga.
52. Lahumul Fatihah.
53. Sampang, 23 Juni 2020
(Sumber: internet)

4791. MANTRI MADURA DAN CORONA


MANTRI MADURA DAN CORONA
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
1.    Duka Keluarga Pak Wito (Madura )
2.    Kali ini saya menulis dengan penuh kesedihan mendalam atas kepergian satu keluarga tim medis.
3.    Saya akan bercerita dengan sudut pandang sendiri sebagai pasien juga sebagai warga Sampang.
4.    Tahun 2013 awal saya pernah sakit dan disarankan berobat ke Pak Wito, mantri senior yang membuka praktik di rumahnya kawasan Kedungdung, sekitar 15 km dari Sampang kota.
5.    Pertama datang kaget sekali, karena yang antri luar biasa banyak.
6.    Menurut cerita, Pak Wito sudah lama mengobati orang, puluhan tahun.
7.    Beliau bukan asli orang Sampang.
8.    Dahulu beliau sering dipanggil dan mengobati sampai ke daerah pelosok, bahkan hingga malam hari.
9.    Maklum di Sampang apalagi zaman dulu, dokter masih jarang dan rumah warga banyak ada di pelosok.
10. Tapi tiap pak Wito dijemput untuk mengobati pasien, beliau selalu siap.
11. Pak Wito bertugas sebagai perawat di Puskesmas Kedungdung, jika sore hari buka praktek di rumahnya.
12. Setiap hari paisennya selalu penuh.
13. Yang bikin saya heran, ada pasien datang dari Sampang kota, bahkan dari Pamekasan.
14. Saat ditanya bukannya di kota sudah banyak dokter, mereka menjawab, "Kadung cocok sama Pak Wito" sepertinya kalau tidak berobat ke Pak Wito tidak akan sembuh.
15. Menurut kabar yang beredar, pak Wito kuat ibadahnya.
16. Puasa, sholat malam dan sunah lainnya.
17. Itu yang membuat orang-orang lebih tenang berobat ke sini.
18. Tahun 2019, sekitar bulan Agustus, pak Wito pensiun dari puskesmas dan fulltime buka praktik di rumah.
19. Saat musim corona, orang-orang takut berobat ke rumah sakit karena takut dianggap sakit Corona.
20. Maka jadilah pasien pak Wito tidak berhenti sepanjang hari.
21. Tetangga saya datang berobat jam 9 pagi, baru diperiksa 14.00, karena pasiennya penuh sekali.
22. Tanggal 7 Juni 2020 dengan tiba tiba ada berita duka, bahwa beliau meninggal.
23. Prediksi orang-orang, beliau kelelahan mengobati pasien.
24. Dua hari sebelum meninggal beliau sudah tidak menerima pasien.
25. Tanggal 9 Juni 2020, menyusul kabar duka lainnya.
26. Istri beliau, Bu Wito seorang bidan senior juga meninggal.
27. Orang mengira karena depresi kehilangan suami tercinta.
28. Semenjak kepergian ibu, anak anaknya yg juga tenaga medis mulai curiga dan melakukan tes.
29. Ternyata satu keluarga semuanya positif Corona.
30. Orang tua, anak, menantu hingga cucunya yang masih 13 bulan ikut positif.
31. Bisa jadi pak Wito tertular dari pasien yang tidak jujur.
32. Karena daerah Kedungdung adalah wilayah yang banyak orang datang dari luar daerah seperti Jakarta, Surabaya dan lain sebagainya.
33. Sayangnya sebagian pasien tidak jujur riwayat perjalanan mereka.
34. Tanggal 14 Juni 2020, anak kedua beliau, dr Deny Dwi Yurianto meninggal dunia.
35. Dokter Deny adalah dokter di puskesmas Tambelangan dan istrinya Dokter di Puskesmas Robatal.
36. Akhirnya kedua puskesmas ini ditutup akibat kasus corona.
37. Apalagi di Puskesmas Robatal 2 orang petugas ikut positif Corona setelah dilakukan medical tes.
38. Meninggalnya dokter Deny ini paling membuat saya terhenyak.
39. Karena beliau adalah dokter keluarga kami.
40. Saya, suami, Auni dan Gaza semuanya cocok jika berobat ke beliau.
41. Orangnya ramah, selalu optimis dan menjelaskan asal muasal penyakit agar kita bisa menghindarinya.
42. Tanggal 19 Juni 2020, anak pertama pak Wito, dr Anang Eka Kurniawan juga meninggal dunia.
43. Beliau dinas di Puskesmas Socah, Bangkalan.
44. Saat ini, istri dan anak dr Deny masih di rawat di Surabaya, karena Corona.
45. Padahal beliau sedang mengandung anak ke-2.
46. Tulisan ini dibuat untuk mengenang pengabdian pak Wito sekeluarga.
47. Bagi orang orang yang masih menanggap Corona adalah konspirasi, bagaimana anda melihat ini semua?
48. Apa meninggalnya beliau sekeluarga adalah sebuah lelucon belaka?
49. Bagi pasien yang hobi berbohong, tidak jujur riwayat perjalanan, mementingkan diri sendiri, saya sudah tidak tau lagi mau bicara apa.
50. Sampang kehilangan mutiara, 4 orang sekaligus.
51. Mari kita doakan beliau sekeluarga.
52. Lahumul Fatihah.
53. Sampang, 23 Juni 2020
(Sumber: internet)

4791. ISLAM TAK RUKUN, AJARANNYA SIAPA


ISLAM TAK RUKUN, AJARANNYA SIAPA
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

1.    Buktikan Kekuatan Mayoritas
2.    Selasa, 30 Juni 2020
3.    Oleh: Ali Murtadlo.
4.    PWMU.CO– Buktikan kekuatan mayoritas.
5.    Jangan cuma gembar-gembor.
6.    Pernahkah Anda melihat perhelatan besar yang dihadiri semua kalangan?
7.    NU hadir, Muhammadiyah ada, Persis juga terlihat, Hidayatullah muncul, LDII ada, MTA, bahkan PITI dan yang lain pun juga berada di sana.
8.    Belum ada.
9.    Soal Gerakan 212 yang sangat massif itu misalnya, ormas Islam itu tidak bersuara sama.
10. Ada yang ikut, ada yang tidak.
11. Bahkan, ada yang berada di kubu sebelah.
12. Yang satu memotivasi, yang satu menggembosi.
13. Begitu juga ketika para tokoh ormas Islam kumpul di Senayan saat memprotes pembahasan RUU HIP, tidak semuanya terlihat.
14. Kapan umat Islam kompak menyuarakan aspirasi yang sama.
15. Sehingga yang disebut mayoritas, benar-benar terlihat mayoritas.
16. Ia benar-benar jadi ombak, bisa menggerakkan air dengan begitu kuat.
17. Kapal bisa tenggelam, karang bisa tumbang.
18. Bukan buih yang mengapung ikut arus kemanapun pergi.
19. Tidak ngefek.
20. Akhirnya diremehkan, disepelekan, tidak terlalu dianggap.
21. Tak diperhitungkan.
22. Ternyata Hanya Buih
23. Sejarah memberi pelajaran terbaiknya.
24. Ketika umat Islam gampang terbelah dan lengah.
25.  Kiai-kiai kita dibunuhi.
26. Dimasukkan sumur, hidup atau mati.
27. Kita meratapi, menangisi.
28. Anehnya, melupakannya lagi, tidak mengambilnya sebagai pelajaran yang bermakna tinggi.
29. Ketika 57 negara-negara muslim yang tergabung dalam OKI tak satu suara, begitu gampang Israel mencaplok Palestina.
30. Hanya sebagian dari kita yang memprotesnya.
31. Buih, bukan ombak.
32. Israel makin tak terkendali.
33. Akibatnya, ziarah ke Masjidil Aqsa pun dibatasi dan diawasi serdadu Israel.
34. Bercerai-berai dalam satu agama, kompak hanya sebatas satu golongan.
35. Bagaimana mau membuat agenda besarnya?
36. Kita berkali-kali gagal karena ini.
37. Bikin partai gagal membesar.
38. Semuanya punya syahwat membuat.
39. Banyak dan kecil-kecil.
40. Akhirnya puas dengan nunut dan bergabung dengan partai penguasa.
41. Lumayan dapat jatah kabinet, meski pinggiran.
42. Bagaimana mau menggerakkan roda ekonomi umat, jika yang ada hanya buih.
43. Melihat dahsyatnya umat yang tergabung dalam 212, maka lahirlah 212 Mart.
44. Kecele.
45. Ternyata buih.
46. Tidak nyantol.
47. Sepi dan berguguran.
48. Mengenaskan.
49. Kekuatan mayoritas yang digembar-gemborkan belum ada.
50. Karena kita masih jauh dari mengamalkan Ali Imron: 103.
51. Berpegang teguhlah kamu semuanya kepada tali Allah, dan jangan bercerai berai.
52. Laa tafarroqu, jangan bercerai berai.
53. Begitu jelas perintahnya untuk kompak.
54. Rukun.
55. Tapi, sulit sekali mengamalkannya.
56. Mari mengikhtiarkannya dengan riang gembira.
57. Umat lslam belum mengamalkan Al-Quran surah Ali Imran 103.
58. Al-Quran surah Ali Imran (surah le-3) ayat 103.
وَٱعْتَصِمُوا۟ بِحَبْلِ ٱللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا۟ ۚ وَٱذْكُرُوا۟ نِعْمَتَ ٱللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَآءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِۦٓ إِخْوَٰنًا وَكُنتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ ٱلنَّارِ فَأَنقَذَكُم مِّنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمْ ءَايَٰتِهِۦ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ

Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.

59. Katanya beriman kepada Allah.
60. Dan meyakini Al-Quran kalam Allah.
61. Tapi tidak mau mengamalkan Al-Quran surah Ali Imran 103.
62. Dengan berbagai macam alasan.
63. Lalu, ajarannya siapa yang diikutinya?
(Sumber: Internet)