PERANG
QURAIZHAH YAHUDI KHIANATI NABI MUHAMMAD (2)
Oleh: Drs. HM. Yusron Hadi, M.M.
Syaikh
Shafiyurahman.
Penulis
buku “Sirah Nabawi”.
Pengkhianatan
Yahudi Bani Quraizhah.
Sangat
menyakitkan.
Kaum
muslim dalam kondisi kritis.
Kondisi
amat gawat.
Sekitar 3.000 orang muslim.
Dikepung
10.000 pasukan kafir.
Perang
Khandaq atau Perang Parit.
Berlangsung
lebih dari 1 bulan.
Tentara
musuh berjumlah lebih banyak.
Dibanding
seluruh penduduk Madinah.
Pasukan
kafir menyerbu dari depan.
Pasukan
Yahudi Bani Quraizhah.
Terikat
perjanjian.
Untuk
saling melindungi.
Membatalkan
kesepakatan sepihak.
Sekitar
700 tentara Bani Quraizhah.
Memberontak
dari dalam.
Sungguh,
sangat menyakitkan.
Madinah
bisa hancur lebur.
Umat
Islam bisa musnah dari muka bumi.
Alhamdulillah.
Pasukan
muslim selamat.
Wanita
dan anak-anak selamat.
umat
Islam selamat.
Madinah
aman.
Perang
Khandaq selesai.
Nabi pulang
ke Madinah.
Kembali
ke rumah.
Melepaskan
baju perang.
Meletakkan
senjata.
Mandi
di rumah Ummu Salamah, isteri Nabi.
Malaikat
Jibril muncul,
“Wahai
Rasul, apakah engkau telah mengembalikan senjata ke tempatnya?"
Nabi
menjawab, "Benar!"
Jibril melanjutkan,
"Kami,
para malaikat belum meletakkan senjata.
Kami
disuruh pergi lebih dahulu.
Untuk
menimbulkan kegoncangan dalam hati mereka".
Nabi bertanya,
"Ke
mana?"
"Ke
Bani Quraizhah", jawab malaikat Jibril.
Nabi disarankan
segera berangkat.
Salat
Zuhur selesai.
Pasukan
muslim.
Tak
sempat istirahat.
Umat lslam
dikepung pasukan gabungan.
Selama
lebih dari 1 bulan.
Nabi
menugaskan 3.000 tentara muslim berangkat.
Membawa
senjata lengkap.
Mengepung
Bani Quraizhah.
Nabi
memerintahkan,
“Semua
pasukan berangkat, sekarang!
Jangan
melakukan salat Asar.
Sebelum
tiba di benteng Quraizhah.”
Nabi berangkat.
Pimpinan
kota Madinah.
Diserahkan
pada Ibnu Ummi Maktum.
Sahabat Muhajirin yang buta matanya.
Bendera
perang dipegang Ali bin Abi Thalib.
Pengepungan berlangsung 25 hari.
Bani
Quraizhah menyerah.
Mereka
minta berunding.
Nabi
menyetujui.
Saad
bin Muadz, kepala suku Bani Aus.
Dari kaum
Ansar sebagai hakim.
Yang
memutuskan hukuman.
Sejak
lama Bani Aus, kaum Ansar
Bersahabat
dengan kelompok Yahudi Bani Quraizhah.
Bani Quraizhah mengharapkan Saad bin Muadz.
Ambil
keputusan menguntungkan mereka.
Sebagaimana
Abdullah bin Ubay.
Kepala
suku Kazraj, kaum Ansar.
Membela
Bani Qaynuqa.
Ketika
mereka berkhianat.
Mereka
hanya diusir dari Madinah.
Bani
Qaynuqa diusir.
Mereka
malah menggerakkan pasukan gabungan.
Mereka mengepung Madinah.
Membawa
sekitar 10.000 tentara koalisi.
Terjadi
perang Khandaq.
Abdullah
bin Ubay, kepala suku Kazraj, kaum Ansar.
Dia tokoh
munafik.
Saad bin Muadz dijemput di Madinah.
Dia
luka parah.
Korban
perang Khandaq.
Dinaikkan
ke atas kendaraan.
Dibawa
ke Bani Quraizhah.
Beberapa orang Bani Quraizhah.
Berbisik
pada Saad bin Muadz.
Agar bersikap
lunak.
Pada
kaum Quraizhah.
Mereka
berteman sejak dulu.
Saad
bin Muadz tiba.
Nabi
bersabda,
“Berdirilah
kalian semua. Hormati pemimpin kalian".
Semua
orang berdiri menghormatinya.
Untuk
meneguhkan wibawanya.
Sebagai
hakim.
Agar
keputusannya.
Diterima
penuh kepatuhan.
Nabi bersabda,
"Wahai
Saad bin Muadz, semua orang akan tunduk pada putusanmu.
Jatuhkan
hukuman sesuai kamu sukai." .
Saad bin Muadz memutuskan,
“Semua
tentara yang terlibat pemberontakan
dihukum mati.
Para
wanita dan anak-anak menjadi tawanan.
Semua
harta kekayaan dirampas.
Menjadi
harta rampasan perang.”
Nabi
bersabda,
“Engkau
memutuskan hukuman.
Sesuai
kehendak Allah.“
Semua tentara pemberontak diikat
tangannya.
Dibawa
ke Madinah.
Semua
tentara pengkhianat dihukum mati.
Semua
tentara pemberontak dipenggal lehernya.
Seorang
wanita dihukum mati.
Karena
membunuh seorang tentara muslim.
Sewaktu
pengepungan benteng Quraizhah.
Dia
menjatuhkan bongkahan besi besar.
Menewaskan seorang pasukan muslim.
Daftar Pustaka
1. Syaikh
Shafiyurrahman Al-Mubarakfury. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta.
2006.