Saturday, May 4, 2019

2221 PUASA MENURUT AL-QURAN


PUASA MENURUT AL-QURAN
Oleh: Drs. H. M. YusronHadi, M.M.
       Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang puasa menurut Al-Quran?” Profesor Quraish Shihab menjelaskannya
1.    Kata “puasa” (menurut KBBI V) dapat diartikan “meniadakan makan, minum, dan sebagainya dengan sengaja (terutama berkaitan dengan keagamaan)”, “salah satu rukun Islam berupa ibadah menahan diri atau berpantang makan, minum, dan segala yang membatalkannya mulai terbit fajar sampai terbenam matahari”, atau “saum”.
2.    Al-Quran menggunakan kata “shiam” sebanyak 8 kali, kesemuanya dalam arti “puasa” menurut pengertian hukum syariat, hanya 1 kali Al-Quran memakai kata “shaum”, tetapi maknanya adalah “menahan diri untuk tidak berbicara”.

3.    Al-Quran surah Maryam (surah ke-19) ayat 26.

4.   فَكُلِي وَاشْرَبِي وَقَرِّي عَيْنًا ۖ فَإِمَّا تَرَيِنَّ مِنَ الْبَشَرِ أَحَدًا فَقُولِي إِنِّي نَذَرْتُ لِلرَّحْمَٰنِ صَوْمًا فَلَنْ أُكَلِّمَ الْيَوْمَ إِنْسِيًّا



      Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakan: "Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang Manusia pun pada hari ini".

5.    Kata “shaum” juga terdapat 1 kali dalam bentuk “perintah” berpuasa di bulan Ramadan, dan 1 kali dalam bentuk “kata kerja” yang menyatakan bahwa “berpuasa adalah baik untukmu”, serta 1 kali menunjuk kepada “pelaku” puasa pria dan wanita, yaitu “ash-shaimin wash-shaimat”.
6.    Kata-kata yang beraneka bentuk itu, semuanya terambil dari akar kata yang sama yakni “sha-wa-ma” yang dari segi bahasa maknanya berkisar pada “menahan”, “berhenti”, dan “tidak bergerak”.
7.    Kuda yang berhenti berjalan dinamakan “farasshaim” dan manusia yang berupaya menahan diri dari suatu kegiatan apa pun disebut “shaim” (berpuasa).
8.    Pengertian kebahasaan ini, dipersempit maknanya oleh hokum syariat, sehingga “shiam” hanya digunakan untuk “menahan diri dari makan, minum, dan upaya mengeluarkan sperma sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari”.
9.    Kaum sufi, merujuk kepada hakikat dan tujuan puasa, menambahkan kegiatan yang harus dibatasi selama berpuasa yang mencakup pembatasan atas seluruh anggota tubuh, termasuk hati dan pikiran dari melakukan segala macam dosa.
10. Perbuatan “shiam” atau “shaum” bagi manusia, pada hakikatnya adalah menahan dan mengendalikan diri, sehingga “puasa” dipersamakan dengan sikap sabar dan menahan diri.
11. Al-Quran surah Az-Zumar (surah ke-39) ayat 10.

12.        قُلْ يَا عِبَادِ الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا رَبَّكُمْ ۚ لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا فِي هَٰذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ ۗ وَأَرْضُ اللَّهِ وَاسِعَةٌ ۗ إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

       Katakan: "Hai hamba-hamba-Ku yang beriman, bertakwalah kepada Tuhanmu". Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.

13. Hadis qudsi yang menyatakan, “Puasa itu untuk-Ku (Allah), dan Aku (Allah) yang memberinya ganjaran ”dipersamakan oleh para ulama dengan Al-Quran surah Az-Zumar (surah ke-39)ayat 10 yang menyatakan, “Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas”.
14.  Yang dimaksudkan orang yang sabar adalah orang yang berpuasa.

DaftarPustaka
1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2.    Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. PenerbitMizan, 2009.
3.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.    Tafsirq.com online.

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment