MANFAAT ILMU
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang manfaat ilmu menurut
Al-Quran?” Profesor Quraish Shihab menjelaskannya.
1. Kata “manfaat” menurut KBBI V dapat
diartikan “guna”, “faedah”, “laba”, dan “untung”, sedangkan kata “ilmu”
(menurut KBBI V) bisa diartikan “pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun
secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk
menerangkan gejala tertentu di bidang (pengetahuan) itu”, dan “pengetahuan atau
kepandaian” (tentang soal duniawi, akhirat, lahir, batin, dan sebagainya)”,
serta “Maha Mengetahui, sifat yang wajib bagi Allah.”
2. Kata “ilmu” dengan berbagai bentuknya
terulang 854 kali dalam Al-Quran.
3. Kata “ilmu” digunakan dalam arti proses
pencapaian pengetahuan dan objek
pengetahuan.
4. Kata “Ilm” dari segi bahasa artinya “kejelasan” dan segala
kata yang terbentuk dari akar katanya mempunyai ciri “kejelasan”.
5. Al-Quran surah Al-'Alaq (surah ke-96) ayat
1-5.
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ
عَلَقٍ اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ عَلَّمَ
الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmu Yang Maha
Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan
kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
6. Dalam wahyu pertama, Al-Quran surah
Al-'Alaq (surah ke-96) ayat 1-5 ditemukan petunjuk tentang pemanfaatan ilmu,
yaitu melalui “iqra bismi rabbika”.
7. Artinya titik tolak atau motivasi
pencarian ilmu, dan tujuan akhirnya haruslah karena Allah.
8. Para ulama menjelaskan bahwa “bacalah
demi Allah” artinya “membaca” untuk
kemaslahatan makhluk Allah.
9. Allah tidak membutuhkan sesuatu, dan
justru makhluk yang memerlukan Allah.
10. Semboyan “ilmu adalah untuk ilmu” tidak
dikenal dan tidak dibenarkan oleh ajaran
Islam.
11. Apa pun ilmunya dan materi pembahasannya
harus “bismi rabbik”, atau dengan kata lain harus bernilai “Ketuhanan”.
12. Ilmu, yang dalam kenyataannya dewasa ini
mengikuti pendapat sebagian ahli, sebagai “bebas nilai”, harus diberikan nilai “Ketuhanan”
oleh ilmuwan Muslim.
13. Umat Islam harus menghindari cara
berpikir tentang bidang yang tidak menghasilkan manfaat, apalagi yang hanya
menghabiskan energi.
14. Nabi Muhammad sering berdoa,”Ya Allah, aku
berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat”.
15. Al-Quran ketika berbicara tentang “alam
semesta”, menggunakan redaksi yang berlainan, dalam menunjukkan “manfaat yang
diperoleh”, meskipun objek atau bagian alam yang diuraikan sama.
16. Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat
164.
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ
وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ الَّتِي تَجْرِي فِي الْبَحْرِ
بِمَا يَنْفَعُ النَّاسَ وَمَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنَ السَّمَاءِ مِنْ مَاءٍ
فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيهَا مِنْ كُلِّ دَابَّةٍ
وَتَصْرِيفِ الرِّيَاحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ
لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam
dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia,
dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia
hidupkan bumi sesudah mati (kering) -nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala
jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan
bumi; Sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum
yang memikirkan.
17. Ketika Al-Quran menguraikan “as-samawat
wal-ardh” (langit dan bumi) dalam
Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 164 kemudian ditutup dengan
menyatakan, “la ayatil liqaumiy ya'qilun” (sungguh terdapat tanda-tanda bagi
orang-orang yang berakal).
18. Al-Quran surah Ali Imran, surah ke-3 ayat
190.
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ
وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan
bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi
orang-orang yang berakal.
19. Ketika Al-Quran menguraikan “as-samawat
wal-ardh” (langit dan bumi) dalam Al-Quran surah Ali Imran (surah ke-3) ayat
190 kemudian diakhiri dengan “la ayatil li-ulil albab” (pada yang demikian itu
terdapat tanda-tanda bagi ulil albab, yaitu orang yang memiliki saripati segala
sesuatu).
20. Al-Quran surah Yunus (surah ke-10) ayat
24 menyatakan bahwa tanda-tanda dalam alam semeta adalah pelajaran bagi orang-orang
yang berpikir.
إِنَّمَا مَثَلُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا كَمَاءٍ
أَنْزَلْنَاهُ مِنَ السَّمَاءِ فَاخْتَلَطَ بِهِ نَبَاتُ الْأَرْضِ مِمَّا
يَأْكُلُ النَّاسُ وَالْأَنْعَامُ حَتَّىٰ إِذَا أَخَذَتِ الْأَرْضُ زُخْرُفَهَا
وَازَّيَّنَتْ وَظَنَّ أَهْلُهَا أَنَّهُمْ قَادِرُونَ عَلَيْهَا أَتَاهَا
أَمْرُنَا لَيْلًا أَوْ نَهَارًا فَجَعَلْنَاهَا حَصِيدًا كَأَنْ لَمْ تَغْنَ
بِالْأَمْسِ ۚ كَذَٰلِكَ نُفَصِّلُ الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi
itu, adalah seperti air (hujan) yang Kami turunkan dari langit, lalu tumbuh
dengan suburnya karena air itu tanam-tanaman bumi, di antaranya ada yang
dimakan manusia dan binatang ternak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna
keindahannya, dan memakai (pula) perhiasannya, dan pemilik-pemiliknya mengira
bahwa mereka pasti menguasainya, tiba-tiba datanglah kepadanya azab Kami di
waktu malam atau siang, lalu Kami jadikan (tanaman tanamannya) laksana
tanam-tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin.
Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda kekuasaan (Kami) kepada orang-orang
yang berpikir.
21. Al-Quran surah Yunus (surah ke-10) ayat 5
menyatakan bahwa tanda-tanda dalam alam
semesta untuk penjelasan bagi orang-orang yang mengetahui.
هُوَ الَّذِي جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاءً
وَالْقَمَرَ نُورًا وَقَدَّرَهُ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوا عَدَدَ السِّنِينَ
وَالْحِسَابَ ۚ مَا خَلَقَ اللَّهُ ذَٰلِكَ إِلَّا بِالْحَقِّ ۚ يُفَصِّلُ
الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ
Dia yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan
ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu,
supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak
menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda
(kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.
22. Al-Quran surah An-Nahl (surah ke-16) ayat 12
menyatakan tanda-tanda dalam alam semesta
untuk pelajaran bagi orang yang memahami.
وَسَخَّرَ لَكُمُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ
وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ ۖ وَالنُّجُومُ مُسَخَّرَاتٌ بِأَمْرِهِ ۗ إِنَّ فِي
ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ
Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan
bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum
yang memahami (nya).
23. Al-Quran surah An-Nahl (surah ke-16) ayat
13 menyatakan tanda-tanda dalam alam semesta
untuk penjelasan bagi orang-orang yang dapat mengambil pelajaran.
وَمَا ذَرَأَ لَكُمْ فِي الْأَرْضِ مُخْتَلِفًا
أَلْوَانُهُ ۗ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَةً لِقَوْمٍ يَذَّكَّرُونَ
Dan Dia (menundukkan pula) apa yang Dia ciptakan untuk kamu di bumi ini
dengan berlain-lainan macamnya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang mengambil pelajaran.
24. Al-Quran surah Ar-Rum (surah ke-30) ayat 23
menyatakan tanda-tanda dalam alam semesta
untuk pelajaran bagi orang-orang yang mendengarkan.
وَمِنْ آيَاتِهِ مَنَامُكُمْ بِاللَّيْلِ
وَالنَّهَارِ وَابْتِغَاؤُكُمْ مِنْ فَضْلِهِ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ
لِقَوْمٍ يَسْمَعُونَ
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan
siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada
yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.
25. Al-Quran surah Al-Jatsiyah (surah ke-45)
ayat 4 menyatakan alam semesta untuk pelajaran
bagi orang yang meyakini.
وَفِي خَلْقِكُمْ وَمَا يَبُثُّ مِنْ دَابَّةٍ
آيَاتٌ لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ
Dan pada penciptaan kamu dan pada
binatang-binatang yang melata yang bertebaran (di muka bumi) terdapat
tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk kaum yang meyakini.
26. Al-Quran surah Ar-Rum (surah ke-30) ayat 22
menyatakan alam semesta untuk pelajaran orang
yang mengetahui.
وَمِنْ آيَاتِهِ خَلْقُ السَّمَاوَاتِ
وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافُ أَلْسِنَتِكُمْ وَأَلْوَانِكُمْ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ
لَآيَاتٍ لِلْعَالِمِينَ
Dan di antara tanda-tanda
kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan
warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.
Daftar Pustaka
1. Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah
dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2. Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan
Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3. Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan
Al-Quran.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital
Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online.





0 comments:
Post a Comment