Sunday, May 15, 2022

13143. TAUFIK ISMAIL NEGERIKU SEDANG DILAHAP RAYAP

 

 





 

 

 

NEGERIKU SEDANG DILAHAP RAYAP

Oleh : TAUFIK ISMAIL

 

 

 

Negeriku Sedang Dilahap Rayap

Karya: Taufiq Ismail

 

 

Kita Hampir Paripurna
menjadi Bangsa Porak- Poranda,
Terbungkuk Dibebani Hutang
dan Merayap Melata Sengsara di dunia.

 


Pergelangan Tangan dan Kaki Indonesia “DIBORGOL” di Ruang Tamu Kantor Pegadaian Jagat Raya.

 

Negeri kita “Tidak Merdeka Lagi”,
Kita sudah jadi Negeri Jajahan Kembali.


Selamat Datang dalam
“Zaman Kolonialisme Baru,”
Saudaraku.


Dulu penjajah kita “Satu Negara”,
Kini penjajah kita “Multi-Kolonialis”
banyak bangsa.

 

Mereka “Berdasi Sutra”,
Ramah-Tamah luar biasa
dan Banyak Senyumnya.


Makin banyak kita
“Meminjam Uang,
Makin Gembira”
karena “Leher Kita
Makin Mudah Dipatahkannya”.

 

Bergerak ke kiri “Ketabrak Copet”
Bergerak ke kanan “Kesenggol Jambret”,
Jalan di depan “Dikuasai Maling’,
Jalan di Belakang penuh “Tukang Peras”,
Yang di atas “Tukang Tindas.”

 

Lihatlah PARA MALING itu
kini mencuri secara Berjamaah.


Mereka berSaf-Saf Berdiri Rapat,
Teratur Berdisiplin dan Betapa Khusyu’.
Begitu rapatnya mereka berdiri
susah engkau menembusnya,
Begitu Sistematis.

 

Itukah rezim yang kalian banggakan dan di bela-bela.
Lalu dari sisi mana hebatnya rezim sekarang ini.

 

 

Kita Hampir Paripurna

menjadi Bangsa Porak-Poranda,

Terbungkuk Dibebani Hutang

dan Merayap Melata Sengsara di dunia.

 

Pergelangan Tangan dan Kaki Indonesia “DIBORGOL” di Ruang Tamu Kantor Pegadaian Jagat Raya.

 

Negeri kita “Tidak Merdeka Lagi”,

Kita sudah jadi Negeri Jajahan Kembali.

 

Selamat Datang dalam

“Zaman Kolonialisme Baru,”

Saudaraku.

 

Dulu penjajah kita “Satu Negara”,

Kini penjajah kita “Multi-Kolonialis”

banyak bangsa.

 

Mereka “Berdasi Sutra”,

Ramah-Tamah luar biasa

dan Banyak Senyumnya.

 

Makin banyak kita

“Meminjam Uang,

Makin Gembira”

karena “Leher Kita

Makin Mudah Dipatahkannya”.

 

Bergerak ke kiri “Ketabrak Copet”

Bergerak ke kanan “Kesenggol Jambret”,

Jalan di depan “Dikuasai Maling’,

Jalan di Belakang penuh “Tukang Peras”,

Yang di atas “Tukang Tindas.”

 

Lihatlah PARA MALING itu

kini mencuri secara Berjamaah.

 

Mereka berSaf-Saf Berdiri Rapat,

Teratur Berdisiplin dan Betapa Khusyu’.

 

Begitu rapatnya mereka berdiri

susah engkau menembusnya,

Begitu Sistematis.

 

Itukah rezim yang kalian banggakan dan dibelal-bela.

Lalu dari sisi mana hebatnya rezim sekarang ini.

 

(Sumber ngopi.bareng)

 

 

 

 

 

 

0 comments:

Post a Comment