.png)
ISRAEL
LANGGAR 3 HUKUM MENJAJAH DUDUKI DISKRIMINASI
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
Israel kembali diseret.
Dalam pengadilan internasional.
Atas tuduhan
Menduduki Palestina.
Sidang mulai
Senin 19 Februari 2024.
Di Den Haag, Belanda.
Mahkamah lnternasional (ICJ).
Mulai sidang bersejarah.
Senin, 19 Februari 2024.
Soal pendudukan Israel.
Selama 57 tahun.
Atas tanah Palestina.
Sebanyak 15 hakim internasional.
Kembali terlibat.
Konflik Israel-Palestina.
Selama puluhan tahun.
Kasus ini.
Masuk Majelis Umum PBB.
Soal tersulit di dunia.
Bulan Desember 2022.
Permintaan oleh Palestina.
Ditentang keras oleh Israel.
Sebanyak 50 negara.
Absen dalam pemungutan suara.
Perwakilan Palestina.
Pidato pertamanya.
Senin, 19 Februari 2024.
Bahwa pendudukan Israel.
1)
Tak sah.
2)
Ilegal.
3)
Melanggar 3 prinsip utama hukum
internasional.
Israel melanggar 3 hukum global.
Yaitu:
1)
Mencaplok wilayah Palestina.
Menduduki Palestina.
2)
Melanggar hak rakyat Palestina.
Untuk tentukan nasib sendiri.
3)
Melanggar sistem diskriminasi rasial
dan apartheid.
“Kami ingin mendengar kata-kata baru.
Dari pengadilan,” kata Omar Awadallah.
Kepala departemen organisasi PBB.
Kementerian Luar Negeri Palestina.
“Pengadilan global.
Harus pertimbangkan.
Genosida kasus Afrika Selatan,”
katanya.
“Sekarang kami ingin.
Pengadilan global.
Pertimbangkan apartheid.”
Awadallah katakan.
Pendapat pengadilan global.
1)
Memberi banyak alat.
2)
Pakai hukum internasional damai.
3)
Hadapi pendudukan tak legal.
4)
Warga Palestina dan
hak asasi manusia terkemuka.
Katakan lsrael menduduki Palestina.
4)
Bukan sekadar defensif.
Tapi berubah jadi sistem apartheid.
5)
Membangun pemukiman di tanah Palestina.
6)
Beri status kelas 2.
Kepada warga Palestina.
7)
Dirancang pertahankan hegemoni Yahudi.
8)
Kuasai Sungai Yordan.
Hingga Laut Mediterania.
(Sumber tribun)
0 comments:
Post a Comment