EMAK
SEBUT PEJABAT GOBLOG TAK BECUS URUS GAS LPG
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
Kelangkaan gas LPG 3 kg.
Jadi bahasan
warga.
Sejumlah
warga mengeluh.
Sulit dapat gas subsidi.
Berdampak
langsung.
Pada hidup
sehari-hari.
Akun
X @Heraloebss.
Emak-emak
ungkap keluhan.
Dengan
emosi.
Menurutnya,
situasi ini.
Makin sulitkan rakyat kecil.
Yang
bergantung pada gas LPG.
Untuk
usaha dan rumah tangga.
“Sekarang
susah banget nyari gas.
Di mana
saja nggak ada.
Orang
jadi dibuat susah.
Orang miskin gak
kebagian senang.
Dipaksa
susah terus," ujarnya.
Selasa,
4 Februari 2025.
"Dulu
minyak tanah.
Susah
minta ampun.
Waktu Subuh.
Emak-emak
sudah antri minyak.
Sekarang
masalahnya gas.
Kenapa
jadi susah banget.
Disuruh
beli di pangkalan.
Gak
mikir tukang nasi uduk, tukang bakso, tukang gorengan.
Kalau
gas habis.
Dia
harus cari ke pangkalan,” tambahnya.
Emak-emak
juga soroti.
Kebijakan
pemerintah.
Tak berpihak
rakyat kecil.
Aturan
distribusi gas LPG 3 kg.
Makin memperburuk
Nasib warga.
“Yang buat
peraturan.
Ininya (otaknya) pada kemana.
Mau dibilang
goblok.
Tapi jadi
pejabat.
Maka
kalau bergaul.
Tak hanya
orang kaya saja.
Tapi bergaul
juga dengan orang miskin,” katanya.
Dia singgung.
Pemerintah
hanya peduli.
Pada
rakyat kecil.
Saat
Pemilu tiba.
"Giliran
ada Pemilu.
Orang
miskin pada dibaik-baikin.
Giliran
situasi begini.
Tak ada
yang membela rakyat.
Gua
kesel banget gas pada abis.
Sudah mau
sebulan begini terus,” katanya.
“Memanga
ada apa?
Dulu
orang diminta pakai gas.
Tapi sekarang
dipersulit.
Mau
bagaimana maksudnya?
Gua
pengen banget
Ketemu
yang bikin peraturan.
Gua
pengen tahu
Kenapa
buat aturan begini,” sambungnya kesal.
"Orang
miskin jadi sengsara.
Sekarang
orang usaha pada pakai gas.
Harus
jalan ke pangkalan.
Jaraknya
30 menit
Bahkan
1 jam.
Belanja
di mana-mana susah.
Sepertinya
orang miskin tak boleh hidup,” tandasnya.
(Sumber
viva)