Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Thursday, January 4, 2018

613. MAZHAB

MAZHAB DAN KHILAFIAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M


      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang mazhab dan khilafiah?” Ustad Abdul Somad menjelaskannya.
      Mazhab (menurut KBBI V) dapat diartikan “haluan atau aliran mengenai hukum fikih yang menjadi ikutan umat Islam (dikenal empat mazhab yaitu mazhab Hanafi, Maliki, Syafii, dan Hambali)”, dan “golongan pemikir yang sepaham dalam teori, ajaran, atau aliran tertentu di bidang ilmu, cabang kesenian, dan sebagainya yang berusaha memajukan hal itu.”
     Orang-orang yang bermazhab artinya orang-orang yang mempunyai mazhab tertentu dan mengikuti mazhab tertentu.
     Kata “khilaf” dan “ikhtilaf” dapat diartikan “adanya perbedaan” atau “terdapat perbedaan”. Sebagian ulama berpendapat bahwa kata “khilaf” dan “ikhtilaf” mengandung makna yang sama, tetapi sebagian ulama yang lain berpendapat bahwa “khilaf” adalah “perbedaan tanpa dalil”, sedangkan “ikhtilaf” adalah “perbedaan dengan dalil”.
     Terdapat ungkapan, “Dalam masalah ini terdapat khilafiah.” Artinya para ulama tidak satu pendapat dalam masalah tersebut atau pendapat para ulama berbeda-beda  dalam masalah tersebut.
.
Daftar Pustaka
1. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 77 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
2. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 99 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
3. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 37 Tanya-Jawab Masalah Populer, 2017.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online

613. MAZHAB

MAZHAB DAN KHILAFIAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M


      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang mazhab dan khilafiah?” Ustad Abdul Somad menjelaskannya.
      Mazhab (menurut KBBI V) dapat diartikan “haluan atau aliran mengenai hukum fikih yang menjadi ikutan umat Islam (dikenal empat mazhab yaitu mazhab Hanafi, Maliki, Syafii, dan Hambali)”, dan “golongan pemikir yang sepaham dalam teori, ajaran, atau aliran tertentu di bidang ilmu, cabang kesenian, dan sebagainya yang berusaha memajukan hal itu.”
     Orang-orang yang bermazhab artinya orang-orang yang mempunyai mazhab tertentu dan mengikuti mazhab tertentu.
     Kata “khilaf” dan “ikhtilaf” dapat diartikan “adanya perbedaan” atau “terdapat perbedaan”. Sebagian ulama berpendapat bahwa kata “khilaf” dan “ikhtilaf” mengandung makna yang sama, tetapi sebagian ulama yang lain berpendapat bahwa “khilaf” adalah “perbedaan tanpa dalil”, sedangkan “ikhtilaf” adalah “perbedaan dengan dalil”.
     Terdapat ungkapan, “Dalam masalah ini terdapat khilafiah.” Artinya para ulama tidak satu pendapat dalam masalah tersebut atau pendapat para ulama berbeda-beda  dalam masalah tersebut.
.
Daftar Pustaka
1. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 77 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
2. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 99 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
3. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 37 Tanya-Jawab Masalah Populer, 2017.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online

613. MAZHAB

MAZHAB DAN KHILAFIAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M


      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang mazhab dan khilafiah?” Ustad Abdul Somad menjelaskannya.
      Mazhab (menurut KBBI V) dapat diartikan “haluan atau aliran mengenai hukum fikih yang menjadi ikutan umat Islam (dikenal empat mazhab yaitu mazhab Hanafi, Maliki, Syafii, dan Hambali)”, dan “golongan pemikir yang sepaham dalam teori, ajaran, atau aliran tertentu di bidang ilmu, cabang kesenian, dan sebagainya yang berusaha memajukan hal itu.”
     Orang-orang yang bermazhab artinya orang-orang yang mempunyai mazhab tertentu dan mengikuti mazhab tertentu.
     Kata “khilaf” dan “ikhtilaf” dapat diartikan “adanya perbedaan” atau “terdapat perbedaan”. Sebagian ulama berpendapat bahwa kata “khilaf” dan “ikhtilaf” mengandung makna yang sama, tetapi sebagian ulama yang lain berpendapat bahwa “khilaf” adalah “perbedaan tanpa dalil”, sedangkan “ikhtilaf” adalah “perbedaan dengan dalil”.
     Terdapat ungkapan, “Dalam masalah ini terdapat khilafiah.” Artinya para ulama tidak satu pendapat dalam masalah tersebut atau pendapat para ulama berbeda-beda  dalam masalah tersebut.
.
Daftar Pustaka
1. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 77 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
2. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 99 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
3. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 37 Tanya-Jawab Masalah Populer, 2017.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online

613. MAZHAB

MAZHAB DAN KHILAFIAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M


      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang mazhab dan khilafiah?” Ustad Abdul Somad menjelaskannya.
      Mazhab (menurut KBBI V) dapat diartikan “haluan atau aliran mengenai hukum fikih yang menjadi ikutan umat Islam (dikenal empat mazhab yaitu mazhab Hanafi, Maliki, Syafii, dan Hambali)”, dan “golongan pemikir yang sepaham dalam teori, ajaran, atau aliran tertentu di bidang ilmu, cabang kesenian, dan sebagainya yang berusaha memajukan hal itu.”
     Orang-orang yang bermazhab artinya orang-orang yang mempunyai mazhab tertentu dan mengikuti mazhab tertentu.
     Kata “khilaf” dan “ikhtilaf” dapat diartikan “adanya perbedaan” atau “terdapat perbedaan”. Sebagian ulama berpendapat bahwa kata “khilaf” dan “ikhtilaf” mengandung makna yang sama, tetapi sebagian ulama yang lain berpendapat bahwa “khilaf” adalah “perbedaan tanpa dalil”, sedangkan “ikhtilaf” adalah “perbedaan dengan dalil”.
     Terdapat ungkapan, “Dalam masalah ini terdapat khilafiah.” Artinya para ulama tidak satu pendapat dalam masalah tersebut atau pendapat para ulama berbeda-beda  dalam masalah tersebut.
.
Daftar Pustaka
1. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 77 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
2. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 99 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
3. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 37 Tanya-Jawab Masalah Populer, 2017.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online

613. MAZHAB

MAZHAB DAN KHILAFIAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M


      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang mazhab dan khilafiah?” Ustad Abdul Somad menjelaskannya.
      Mazhab (menurut KBBI V) dapat diartikan “haluan atau aliran mengenai hukum fikih yang menjadi ikutan umat Islam (dikenal empat mazhab yaitu mazhab Hanafi, Maliki, Syafii, dan Hambali)”, dan “golongan pemikir yang sepaham dalam teori, ajaran, atau aliran tertentu di bidang ilmu, cabang kesenian, dan sebagainya yang berusaha memajukan hal itu.”
     Orang-orang yang bermazhab artinya orang-orang yang mempunyai mazhab tertentu dan mengikuti mazhab tertentu.
     Kata “khilaf” dan “ikhtilaf” dapat diartikan “adanya perbedaan” atau “terdapat perbedaan”. Sebagian ulama berpendapat bahwa kata “khilaf” dan “ikhtilaf” mengandung makna yang sama, tetapi sebagian ulama yang lain berpendapat bahwa “khilaf” adalah “perbedaan tanpa dalil”, sedangkan “ikhtilaf” adalah “perbedaan dengan dalil”.
     Terdapat ungkapan, “Dalam masalah ini terdapat khilafiah.” Artinya para ulama tidak satu pendapat dalam masalah tersebut atau pendapat para ulama berbeda-beda  dalam masalah tersebut.
.
Daftar Pustaka
1. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 77 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
2. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 99 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
3. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 37 Tanya-Jawab Masalah Populer, 2017.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online

612. FUNGSI

FUNGSI SALAT
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang fungsi salat?” Ustad Abdul Somad menjelaskannya.
      Al-Quran surah Ali Imran, surah ke-3 ayat 112.

ضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ أَيْنَ مَا ثُقِفُوا إِلَّا بِحَبْلٍ مِنَ اللَّهِ وَحَبْلٍ مِنَ النَّاسِ وَبَاءُوا بِغَضَبٍ مِنَ اللَّهِ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الْمَسْكَنَةُ ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ كَانُوا يَكْفُرُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَيَقْتُلُونَ الْأَنْبِيَاءَ بِغَيْرِ حَقٍّ ۚ ذَٰلِكَ بِمَا عَصَوْا وَكَانُوا يَعْتَدُونَ

      “Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. Yang demikian itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. Yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas.”
      Hubungan dengan  Allah  dan  hubungan  dengan  manusia  terjalin  ketika  seorang  hamba  sedang melaksanakan salat, ketika sedang memgerjakan salat maka seorang hamba merasakan kedekatan dengan Allah, dan mengadukan semua keluh kesah hidupnya kepada Yang Maha Kuasa.
     Ketika sedang mengerjakan salat seorang hamba menghadapkan semua persoalan hidupnya kepada Allah Yang Maha Besar Pencipta langit dan bumi, sehingga semua terasa kecil di hadapan Allah,”Aku hadapkan wajahku kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi.”
      Salat akan mendatangkan ketenangan hati manusia, karena manusia dapat menyerahkan hati kepada Allah Yang Maha Pencipta.
       “Sesungguhnya semua hati anak Adam (manusia) berada di antara “jari-jemari” Allah Yang Maha Pengasih seperti satu hati, dan Allah akan mengarahkannya sesuai kehendak-Nya”. (HR. Muslim).
   Salat juga akan mendatangkan kesehatan lahir dan batin, rohani dan jasmani, fisik dan psikis, spiritual dan material, apabila dilaksanakan dengan gerakan yang benar dan dengan cara tuma’ninah yang sempurna.
    Salat akan membentuk kepribadian seorang Muslim bebas dari penyakit hati, misalnya dari penyakit kesombongan, karena dalam salat seorang Muslim dilatih melepaskan dirinya dari sifat angkuh dan sombong, betapa tidak, ia berada dalam satu barisan saf dengan siapa saja, tidak membedakan derajat dan status social dalam masyarakat.
     Orang yang salat menempelkan organ yang paling penting dan mulia pada tubuhnya, yaitu kepalanya ditempelkan ke tempat yang paling rendah, ia menempelkan dahinya ke lantai, maka ia sedang menyelamatkan dirinya dari sifat sombong yang dapat menghalanginya menuju surga Allah
     Rasulullah bersabda,”Tidak akan masuk surga, seseorang yang di dalam hatinya terdapat perasaan sombong sebesar biji sawi”. (HR. Muslim).
     Tidak hanya yang batin saja, akan tetapi lahir dan batin, salat yang diterima Allah mampu mencegah dari perbuatan yang keji dan munkar, karena Allah berfirman dalam Al-Quran surah Al-Ankabut, surah ke-29 ayat 45.

اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ ۖ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ

      “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (Al-Quran) dan dirikan shalat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (salat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Daftar Pustaka
1. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 77 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
2. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 99 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
3. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 37 Tanya-Jawab Masalah Populer, 2017.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online

612. FUNGSI

FUNGSI SALAT
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang fungsi salat?” Ustad Abdul Somad menjelaskannya.
      Al-Quran surah Ali Imran, surah ke-3 ayat 112.

ضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ أَيْنَ مَا ثُقِفُوا إِلَّا بِحَبْلٍ مِنَ اللَّهِ وَحَبْلٍ مِنَ النَّاسِ وَبَاءُوا بِغَضَبٍ مِنَ اللَّهِ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الْمَسْكَنَةُ ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ كَانُوا يَكْفُرُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَيَقْتُلُونَ الْأَنْبِيَاءَ بِغَيْرِ حَقٍّ ۚ ذَٰلِكَ بِمَا عَصَوْا وَكَانُوا يَعْتَدُونَ

      “Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. Yang demikian itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. Yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas.”
      Hubungan dengan  Allah  dan  hubungan  dengan  manusia  terjalin  ketika  seorang  hamba  sedang melaksanakan salat, ketika sedang memgerjakan salat maka seorang hamba merasakan kedekatan dengan Allah, dan mengadukan semua keluh kesah hidupnya kepada Yang Maha Kuasa.
     Ketika sedang mengerjakan salat seorang hamba menghadapkan semua persoalan hidupnya kepada Allah Yang Maha Besar Pencipta langit dan bumi, sehingga semua terasa kecil di hadapan Allah,”Aku hadapkan wajahku kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi.”
      Salat akan mendatangkan ketenangan hati manusia, karena manusia dapat menyerahkan hati kepada Allah Yang Maha Pencipta.
       “Sesungguhnya semua hati anak Adam (manusia) berada di antara “jari-jemari” Allah Yang Maha Pengasih seperti satu hati, dan Allah akan mengarahkannya sesuai kehendak-Nya”. (HR. Muslim).
   Salat juga akan mendatangkan kesehatan lahir dan batin, rohani dan jasmani, fisik dan psikis, spiritual dan material, apabila dilaksanakan dengan gerakan yang benar dan dengan cara tuma’ninah yang sempurna.
    Salat akan membentuk kepribadian seorang Muslim bebas dari penyakit hati, misalnya dari penyakit kesombongan, karena dalam salat seorang Muslim dilatih melepaskan dirinya dari sifat angkuh dan sombong, betapa tidak, ia berada dalam satu barisan saf dengan siapa saja, tidak membedakan derajat dan status social dalam masyarakat.
     Orang yang salat menempelkan organ yang paling penting dan mulia pada tubuhnya, yaitu kepalanya ditempelkan ke tempat yang paling rendah, ia menempelkan dahinya ke lantai, maka ia sedang menyelamatkan dirinya dari sifat sombong yang dapat menghalanginya menuju surga Allah
     Rasulullah bersabda,”Tidak akan masuk surga, seseorang yang di dalam hatinya terdapat perasaan sombong sebesar biji sawi”. (HR. Muslim).
     Tidak hanya yang batin saja, akan tetapi lahir dan batin, salat yang diterima Allah mampu mencegah dari perbuatan yang keji dan munkar, karena Allah berfirman dalam Al-Quran surah Al-Ankabut, surah ke-29 ayat 45.

اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ ۖ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ

      “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (Al-Quran) dan dirikan shalat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (salat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Daftar Pustaka
1. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 77 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
2. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 99 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
3. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 37 Tanya-Jawab Masalah Populer, 2017.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online

612. FUNGSI

FUNGSI SALAT
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang fungsi salat?” Ustad Abdul Somad menjelaskannya.
      Al-Quran surah Ali Imran, surah ke-3 ayat 112.

ضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ أَيْنَ مَا ثُقِفُوا إِلَّا بِحَبْلٍ مِنَ اللَّهِ وَحَبْلٍ مِنَ النَّاسِ وَبَاءُوا بِغَضَبٍ مِنَ اللَّهِ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الْمَسْكَنَةُ ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ كَانُوا يَكْفُرُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَيَقْتُلُونَ الْأَنْبِيَاءَ بِغَيْرِ حَقٍّ ۚ ذَٰلِكَ بِمَا عَصَوْا وَكَانُوا يَعْتَدُونَ

      “Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. Yang demikian itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. Yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas.”
      Hubungan dengan  Allah  dan  hubungan  dengan  manusia  terjalin  ketika  seorang  hamba  sedang melaksanakan salat, ketika sedang memgerjakan salat maka seorang hamba merasakan kedekatan dengan Allah, dan mengadukan semua keluh kesah hidupnya kepada Yang Maha Kuasa.
     Ketika sedang mengerjakan salat seorang hamba menghadapkan semua persoalan hidupnya kepada Allah Yang Maha Besar Pencipta langit dan bumi, sehingga semua terasa kecil di hadapan Allah,”Aku hadapkan wajahku kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi.”
      Salat akan mendatangkan ketenangan hati manusia, karena manusia dapat menyerahkan hati kepada Allah Yang Maha Pencipta.
       “Sesungguhnya semua hati anak Adam (manusia) berada di antara “jari-jemari” Allah Yang Maha Pengasih seperti satu hati, dan Allah akan mengarahkannya sesuai kehendak-Nya”. (HR. Muslim).
   Salat juga akan mendatangkan kesehatan lahir dan batin, rohani dan jasmani, fisik dan psikis, spiritual dan material, apabila dilaksanakan dengan gerakan yang benar dan dengan cara tuma’ninah yang sempurna.
    Salat akan membentuk kepribadian seorang Muslim bebas dari penyakit hati, misalnya dari penyakit kesombongan, karena dalam salat seorang Muslim dilatih melepaskan dirinya dari sifat angkuh dan sombong, betapa tidak, ia berada dalam satu barisan saf dengan siapa saja, tidak membedakan derajat dan status social dalam masyarakat.
     Orang yang salat menempelkan organ yang paling penting dan mulia pada tubuhnya, yaitu kepalanya ditempelkan ke tempat yang paling rendah, ia menempelkan dahinya ke lantai, maka ia sedang menyelamatkan dirinya dari sifat sombong yang dapat menghalanginya menuju surga Allah
     Rasulullah bersabda,”Tidak akan masuk surga, seseorang yang di dalam hatinya terdapat perasaan sombong sebesar biji sawi”. (HR. Muslim).
     Tidak hanya yang batin saja, akan tetapi lahir dan batin, salat yang diterima Allah mampu mencegah dari perbuatan yang keji dan munkar, karena Allah berfirman dalam Al-Quran surah Al-Ankabut, surah ke-29 ayat 45.

اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ ۖ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ

      “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (Al-Quran) dan dirikan shalat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (salat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Daftar Pustaka
1. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 77 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
2. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 99 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
3. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 37 Tanya-Jawab Masalah Populer, 2017.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online

612. FUNGSI

FUNGSI SALAT
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang fungsi salat?” Ustad Abdul Somad menjelaskannya.
      Al-Quran surah Ali Imran, surah ke-3 ayat 112.

ضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ أَيْنَ مَا ثُقِفُوا إِلَّا بِحَبْلٍ مِنَ اللَّهِ وَحَبْلٍ مِنَ النَّاسِ وَبَاءُوا بِغَضَبٍ مِنَ اللَّهِ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الْمَسْكَنَةُ ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ كَانُوا يَكْفُرُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَيَقْتُلُونَ الْأَنْبِيَاءَ بِغَيْرِ حَقٍّ ۚ ذَٰلِكَ بِمَا عَصَوْا وَكَانُوا يَعْتَدُونَ

      “Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. Yang demikian itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. Yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas.”
      Hubungan dengan  Allah  dan  hubungan  dengan  manusia  terjalin  ketika  seorang  hamba  sedang melaksanakan salat, ketika sedang memgerjakan salat maka seorang hamba merasakan kedekatan dengan Allah, dan mengadukan semua keluh kesah hidupnya kepada Yang Maha Kuasa.
     Ketika sedang mengerjakan salat seorang hamba menghadapkan semua persoalan hidupnya kepada Allah Yang Maha Besar Pencipta langit dan bumi, sehingga semua terasa kecil di hadapan Allah,”Aku hadapkan wajahku kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi.”
      Salat akan mendatangkan ketenangan hati manusia, karena manusia dapat menyerahkan hati kepada Allah Yang Maha Pencipta.
       “Sesungguhnya semua hati anak Adam (manusia) berada di antara “jari-jemari” Allah Yang Maha Pengasih seperti satu hati, dan Allah akan mengarahkannya sesuai kehendak-Nya”. (HR. Muslim).
   Salat juga akan mendatangkan kesehatan lahir dan batin, rohani dan jasmani, fisik dan psikis, spiritual dan material, apabila dilaksanakan dengan gerakan yang benar dan dengan cara tuma’ninah yang sempurna.
    Salat akan membentuk kepribadian seorang Muslim bebas dari penyakit hati, misalnya dari penyakit kesombongan, karena dalam salat seorang Muslim dilatih melepaskan dirinya dari sifat angkuh dan sombong, betapa tidak, ia berada dalam satu barisan saf dengan siapa saja, tidak membedakan derajat dan status social dalam masyarakat.
     Orang yang salat menempelkan organ yang paling penting dan mulia pada tubuhnya, yaitu kepalanya ditempelkan ke tempat yang paling rendah, ia menempelkan dahinya ke lantai, maka ia sedang menyelamatkan dirinya dari sifat sombong yang dapat menghalanginya menuju surga Allah
     Rasulullah bersabda,”Tidak akan masuk surga, seseorang yang di dalam hatinya terdapat perasaan sombong sebesar biji sawi”. (HR. Muslim).
     Tidak hanya yang batin saja, akan tetapi lahir dan batin, salat yang diterima Allah mampu mencegah dari perbuatan yang keji dan munkar, karena Allah berfirman dalam Al-Quran surah Al-Ankabut, surah ke-29 ayat 45.

اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ ۖ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ

      “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (Al-Quran) dan dirikan shalat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (salat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Daftar Pustaka
1. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 77 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
2. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 99 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
3. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 37 Tanya-Jawab Masalah Populer, 2017.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online

612. FUNGSI

FUNGSI SALAT
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang fungsi salat?” Ustad Abdul Somad menjelaskannya.
      Al-Quran surah Ali Imran, surah ke-3 ayat 112.

ضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ أَيْنَ مَا ثُقِفُوا إِلَّا بِحَبْلٍ مِنَ اللَّهِ وَحَبْلٍ مِنَ النَّاسِ وَبَاءُوا بِغَضَبٍ مِنَ اللَّهِ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الْمَسْكَنَةُ ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ كَانُوا يَكْفُرُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَيَقْتُلُونَ الْأَنْبِيَاءَ بِغَيْرِ حَقٍّ ۚ ذَٰلِكَ بِمَا عَصَوْا وَكَانُوا يَعْتَدُونَ

      “Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. Yang demikian itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. Yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas.”
      Hubungan dengan  Allah  dan  hubungan  dengan  manusia  terjalin  ketika  seorang  hamba  sedang melaksanakan salat, ketika sedang memgerjakan salat maka seorang hamba merasakan kedekatan dengan Allah, dan mengadukan semua keluh kesah hidupnya kepada Yang Maha Kuasa.
     Ketika sedang mengerjakan salat seorang hamba menghadapkan semua persoalan hidupnya kepada Allah Yang Maha Besar Pencipta langit dan bumi, sehingga semua terasa kecil di hadapan Allah,”Aku hadapkan wajahku kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi.”
      Salat akan mendatangkan ketenangan hati manusia, karena manusia dapat menyerahkan hati kepada Allah Yang Maha Pencipta.
       “Sesungguhnya semua hati anak Adam (manusia) berada di antara “jari-jemari” Allah Yang Maha Pengasih seperti satu hati, dan Allah akan mengarahkannya sesuai kehendak-Nya”. (HR. Muslim).
   Salat juga akan mendatangkan kesehatan lahir dan batin, rohani dan jasmani, fisik dan psikis, spiritual dan material, apabila dilaksanakan dengan gerakan yang benar dan dengan cara tuma’ninah yang sempurna.
    Salat akan membentuk kepribadian seorang Muslim bebas dari penyakit hati, misalnya dari penyakit kesombongan, karena dalam salat seorang Muslim dilatih melepaskan dirinya dari sifat angkuh dan sombong, betapa tidak, ia berada dalam satu barisan saf dengan siapa saja, tidak membedakan derajat dan status social dalam masyarakat.
     Orang yang salat menempelkan organ yang paling penting dan mulia pada tubuhnya, yaitu kepalanya ditempelkan ke tempat yang paling rendah, ia menempelkan dahinya ke lantai, maka ia sedang menyelamatkan dirinya dari sifat sombong yang dapat menghalanginya menuju surga Allah
     Rasulullah bersabda,”Tidak akan masuk surga, seseorang yang di dalam hatinya terdapat perasaan sombong sebesar biji sawi”. (HR. Muslim).
     Tidak hanya yang batin saja, akan tetapi lahir dan batin, salat yang diterima Allah mampu mencegah dari perbuatan yang keji dan munkar, karena Allah berfirman dalam Al-Quran surah Al-Ankabut, surah ke-29 ayat 45.

اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ ۖ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ

      “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (Al-Quran) dan dirikan shalat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (salat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Daftar Pustaka
1. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 77 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
2. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 99 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
3. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 37 Tanya-Jawab Masalah Populer, 2017.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online

612. FUNGSI

FUNGSI SALAT
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang fungsi salat?” Ustad Abdul Somad menjelaskannya.
      Al-Quran surah Ali Imran, surah ke-3 ayat 112.

ضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ أَيْنَ مَا ثُقِفُوا إِلَّا بِحَبْلٍ مِنَ اللَّهِ وَحَبْلٍ مِنَ النَّاسِ وَبَاءُوا بِغَضَبٍ مِنَ اللَّهِ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الْمَسْكَنَةُ ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ كَانُوا يَكْفُرُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَيَقْتُلُونَ الْأَنْبِيَاءَ بِغَيْرِ حَقٍّ ۚ ذَٰلِكَ بِمَا عَصَوْا وَكَانُوا يَعْتَدُونَ

      “Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. Yang demikian itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. Yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas.”
      Hubungan dengan  Allah  dan  hubungan  dengan  manusia  terjalin  ketika  seorang  hamba  sedang melaksanakan salat, ketika sedang memgerjakan salat maka seorang hamba merasakan kedekatan dengan Allah, dan mengadukan semua keluh kesah hidupnya kepada Yang Maha Kuasa.
     Ketika sedang mengerjakan salat seorang hamba menghadapkan semua persoalan hidupnya kepada Allah Yang Maha Besar Pencipta langit dan bumi, sehingga semua terasa kecil di hadapan Allah,”Aku hadapkan wajahku kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi.”
      Salat akan mendatangkan ketenangan hati manusia, karena manusia dapat menyerahkan hati kepada Allah Yang Maha Pencipta.
       “Sesungguhnya semua hati anak Adam (manusia) berada di antara “jari-jemari” Allah Yang Maha Pengasih seperti satu hati, dan Allah akan mengarahkannya sesuai kehendak-Nya”. (HR. Muslim).
   Salat juga akan mendatangkan kesehatan lahir dan batin, rohani dan jasmani, fisik dan psikis, spiritual dan material, apabila dilaksanakan dengan gerakan yang benar dan dengan cara tuma’ninah yang sempurna.
    Salat akan membentuk kepribadian seorang Muslim bebas dari penyakit hati, misalnya dari penyakit kesombongan, karena dalam salat seorang Muslim dilatih melepaskan dirinya dari sifat angkuh dan sombong, betapa tidak, ia berada dalam satu barisan saf dengan siapa saja, tidak membedakan derajat dan status social dalam masyarakat.
     Orang yang salat menempelkan organ yang paling penting dan mulia pada tubuhnya, yaitu kepalanya ditempelkan ke tempat yang paling rendah, ia menempelkan dahinya ke lantai, maka ia sedang menyelamatkan dirinya dari sifat sombong yang dapat menghalanginya menuju surga Allah
     Rasulullah bersabda,”Tidak akan masuk surga, seseorang yang di dalam hatinya terdapat perasaan sombong sebesar biji sawi”. (HR. Muslim).
     Tidak hanya yang batin saja, akan tetapi lahir dan batin, salat yang diterima Allah mampu mencegah dari perbuatan yang keji dan munkar, karena Allah berfirman dalam Al-Quran surah Al-Ankabut, surah ke-29 ayat 45.

اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ ۖ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ

      “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (Al-Quran) dan dirikan shalat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (salat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Daftar Pustaka
1. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 77 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
2. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 99 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
3. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 37 Tanya-Jawab Masalah Populer, 2017.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online

612. FUNGSI

FUNGSI SALAT
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang fungsi salat?” Ustad Abdul Somad menjelaskannya.
      Al-Quran surah Ali Imran, surah ke-3 ayat 112.

ضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ أَيْنَ مَا ثُقِفُوا إِلَّا بِحَبْلٍ مِنَ اللَّهِ وَحَبْلٍ مِنَ النَّاسِ وَبَاءُوا بِغَضَبٍ مِنَ اللَّهِ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الْمَسْكَنَةُ ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ كَانُوا يَكْفُرُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَيَقْتُلُونَ الْأَنْبِيَاءَ بِغَيْرِ حَقٍّ ۚ ذَٰلِكَ بِمَا عَصَوْا وَكَانُوا يَعْتَدُونَ

      “Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. Yang demikian itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. Yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas.”
      Hubungan dengan  Allah  dan  hubungan  dengan  manusia  terjalin  ketika  seorang  hamba  sedang melaksanakan salat, ketika sedang memgerjakan salat maka seorang hamba merasakan kedekatan dengan Allah, dan mengadukan semua keluh kesah hidupnya kepada Yang Maha Kuasa.
     Ketika sedang mengerjakan salat seorang hamba menghadapkan semua persoalan hidupnya kepada Allah Yang Maha Besar Pencipta langit dan bumi, sehingga semua terasa kecil di hadapan Allah,”Aku hadapkan wajahku kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi.”
      Salat akan mendatangkan ketenangan hati manusia, karena manusia dapat menyerahkan hati kepada Allah Yang Maha Pencipta.
       “Sesungguhnya semua hati anak Adam (manusia) berada di antara “jari-jemari” Allah Yang Maha Pengasih seperti satu hati, dan Allah akan mengarahkannya sesuai kehendak-Nya”. (HR. Muslim).
   Salat juga akan mendatangkan kesehatan lahir dan batin, rohani dan jasmani, fisik dan psikis, spiritual dan material, apabila dilaksanakan dengan gerakan yang benar dan dengan cara tuma’ninah yang sempurna.
    Salat akan membentuk kepribadian seorang Muslim bebas dari penyakit hati, misalnya dari penyakit kesombongan, karena dalam salat seorang Muslim dilatih melepaskan dirinya dari sifat angkuh dan sombong, betapa tidak, ia berada dalam satu barisan saf dengan siapa saja, tidak membedakan derajat dan status social dalam masyarakat.
     Orang yang salat menempelkan organ yang paling penting dan mulia pada tubuhnya, yaitu kepalanya ditempelkan ke tempat yang paling rendah, ia menempelkan dahinya ke lantai, maka ia sedang menyelamatkan dirinya dari sifat sombong yang dapat menghalanginya menuju surga Allah
     Rasulullah bersabda,”Tidak akan masuk surga, seseorang yang di dalam hatinya terdapat perasaan sombong sebesar biji sawi”. (HR. Muslim).
     Tidak hanya yang batin saja, akan tetapi lahir dan batin, salat yang diterima Allah mampu mencegah dari perbuatan yang keji dan munkar, karena Allah berfirman dalam Al-Quran surah Al-Ankabut, surah ke-29 ayat 45.

اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ ۖ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ

      “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (Al-Quran) dan dirikan shalat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (salat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Daftar Pustaka
1. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 77 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
2. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 99 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
3. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 37 Tanya-Jawab Masalah Populer, 2017.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online

612. FUNGSI

FUNGSI SALAT
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang fungsi salat?” Ustad Abdul Somad menjelaskannya.
      Al-Quran surah Ali Imran, surah ke-3 ayat 112.

ضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ أَيْنَ مَا ثُقِفُوا إِلَّا بِحَبْلٍ مِنَ اللَّهِ وَحَبْلٍ مِنَ النَّاسِ وَبَاءُوا بِغَضَبٍ مِنَ اللَّهِ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الْمَسْكَنَةُ ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ كَانُوا يَكْفُرُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَيَقْتُلُونَ الْأَنْبِيَاءَ بِغَيْرِ حَقٍّ ۚ ذَٰلِكَ بِمَا عَصَوْا وَكَانُوا يَعْتَدُونَ

      “Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. Yang demikian itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. Yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas.”
      Hubungan dengan  Allah  dan  hubungan  dengan  manusia  terjalin  ketika  seorang  hamba  sedang melaksanakan salat, ketika sedang memgerjakan salat maka seorang hamba merasakan kedekatan dengan Allah, dan mengadukan semua keluh kesah hidupnya kepada Yang Maha Kuasa.
     Ketika sedang mengerjakan salat seorang hamba menghadapkan semua persoalan hidupnya kepada Allah Yang Maha Besar Pencipta langit dan bumi, sehingga semua terasa kecil di hadapan Allah,”Aku hadapkan wajahku kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi.”
      Salat akan mendatangkan ketenangan hati manusia, karena manusia dapat menyerahkan hati kepada Allah Yang Maha Pencipta.
       “Sesungguhnya semua hati anak Adam (manusia) berada di antara “jari-jemari” Allah Yang Maha Pengasih seperti satu hati, dan Allah akan mengarahkannya sesuai kehendak-Nya”. (HR. Muslim).
   Salat juga akan mendatangkan kesehatan lahir dan batin, rohani dan jasmani, fisik dan psikis, spiritual dan material, apabila dilaksanakan dengan gerakan yang benar dan dengan cara tuma’ninah yang sempurna.
    Salat akan membentuk kepribadian seorang Muslim bebas dari penyakit hati, misalnya dari penyakit kesombongan, karena dalam salat seorang Muslim dilatih melepaskan dirinya dari sifat angkuh dan sombong, betapa tidak, ia berada dalam satu barisan saf dengan siapa saja, tidak membedakan derajat dan status social dalam masyarakat.
     Orang yang salat menempelkan organ yang paling penting dan mulia pada tubuhnya, yaitu kepalanya ditempelkan ke tempat yang paling rendah, ia menempelkan dahinya ke lantai, maka ia sedang menyelamatkan dirinya dari sifat sombong yang dapat menghalanginya menuju surga Allah
     Rasulullah bersabda,”Tidak akan masuk surga, seseorang yang di dalam hatinya terdapat perasaan sombong sebesar biji sawi”. (HR. Muslim).
     Tidak hanya yang batin saja, akan tetapi lahir dan batin, salat yang diterima Allah mampu mencegah dari perbuatan yang keji dan munkar, karena Allah berfirman dalam Al-Quran surah Al-Ankabut, surah ke-29 ayat 45.

اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ ۖ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ

      “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (Al-Quran) dan dirikan shalat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (salat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Daftar Pustaka
1. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 77 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
2. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 99 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
3. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 37 Tanya-Jawab Masalah Populer, 2017.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online