ZAKAT FITRAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang zakat fitrah menurut agama Islam?” Ustad Sulaiman Rasjid menjelaskannya.
Kata “zakat” menurut KBBI V dapat diartikan “jumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang beragama Islam dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya (fakir miskin dan sebagainya) menurut ketentuan yang telah ditetapkan oleh syarak”, atau “salah satu rukun Islam mengatur harta yang wajib dikeluarkan kepada mustahik (orang yang berhak)”.
Zakat menurut istilah agama Islam adalah kadar harta tertentu yang diberikan kepada yang berhak menerimanya dengan beberapa syarat. Zakat adalah salah satu rukun Islam yang hukumnya “fardu ain” (kewajiban perorangan) bagi orang-orang yang telah memenuhi syaratnya.
Kata “nisab” adalah jumlah harta benda minimal yang dikenakan zakat, sedangkan “haul” adalah jangka waktu satu tahun yang menjadi batas kewajiban membayar zakat bagi pemilikan harta kekayaan, seperti perniagaan, emas, ternak.
Zakat fitrah adalah zakat yang wajib diberikan oleh setiap orang Islam setahun sekali (pada Idul Fitri) berupa makanan pokok sehari-hari (beras, jagung, dan sebagainya).
Setiap umat Islam yang masih hidup pada setiap hari Idul Fitri diwajibkan membayar zakat fitrah berupa makanan yang mengenyangkan sebanyak 3,1 liter, karena dalam hadis Bukhari menyebutkan bahwa membayar zakat fitrah adalah sehari atau dua hari sebelum hari raya Idul Fitri.
Ibnu Umar berkata bahwa Nabi Muhammad mewajiban setiap umat Islam mengeluarkan zakat fitrah sebanyak satu “sak” (3,1 liter) gandum atau kurma atas setiap orang Islam yang merdeka, hamba pria, wanita, dewasa, dan anak-anak.”
Syarat orang yang wajib mengeluarkan zakat fitrah adalah berikut ini.
Ke-1, orang Islam wajib mengeluarkan zakat fitrah, orang yang tidak beragama Islam tidak wajib membayar zakat fitrah. Ke-2, bayi yang lahir pada akhir bulan Ramadan sebelum matahari terbenam wajib dibayarkan zakat fitrahnya.
Ke-3, orang yang mempunyai kelebihan harta keperluan makanan untuk dirinya sendiri dan orang yang berada dalam tangungannya wajib mengeluarkan zakat fitrahnya.
Waktu membayarkan zakat fitrah adalah berikut ini.
Ke-1, waktu yang dibolehkan membayar zakat adalah sejak awal bulan Ramadan sampai akhir bulan Ramadan. Ke-2, waktu wajib membayar zakat fitrah adalah setelah Magrib pada akhir bulan Ramadan sampai Subuh. Ke-3, waktu yang lebih baik adalah setelah salat Subuh sebelum pergi salat hari raya Idul Fitri.
Ke-4, waktu yang makruh adalah membayar zakat fitrah setelah salat Idul Fitri sampai sebelum matahari terbenam. Ke-5, waktu haram adalah membayar zakat fitrah pada hari raya Idul Fitri setelah matahari terbenam.
Daftar Pustaka
1. Rasjid, Sulaiman. Fikih Islam (Hukum Fikih Lengkap). Penerbit Sinar Baru Algensindo. Cetakan ke-80, Bandung. 2017.
2. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
3. Tafsirq.com online
Organisasi Profesi Guru
Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.
Tema Gambar Slide 2
Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.
Tema Gambar Slide 3
Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.
Thursday, March 1, 2018
720. FITRAH
720. FITRAH
ZAKAT FITRAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang zakat fitrah menurut agama Islam?” Ustad Sulaiman Rasjid menjelaskannya.
Kata “zakat” menurut KBBI V dapat diartikan “jumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang beragama Islam dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya (fakir miskin dan sebagainya) menurut ketentuan yang telah ditetapkan oleh syarak”, atau “salah satu rukun Islam mengatur harta yang wajib dikeluarkan kepada mustahik (orang yang berhak)”.
Zakat menurut istilah agama Islam adalah kadar harta tertentu yang diberikan kepada yang berhak menerimanya dengan beberapa syarat. Zakat adalah salah satu rukun Islam yang hukumnya “fardu ain” (kewajiban perorangan) bagi orang-orang yang telah memenuhi syaratnya.
Kata “nisab” adalah jumlah harta benda minimal yang dikenakan zakat, sedangkan “haul” adalah jangka waktu satu tahun yang menjadi batas kewajiban membayar zakat bagi pemilikan harta kekayaan, seperti perniagaan, emas, ternak.
Zakat fitrah adalah zakat yang wajib diberikan oleh setiap orang Islam setahun sekali (pada Idul Fitri) berupa makanan pokok sehari-hari (beras, jagung, dan sebagainya).
Setiap umat Islam yang masih hidup pada setiap hari Idul Fitri diwajibkan membayar zakat fitrah berupa makanan yang mengenyangkan sebanyak 3,1 liter, karena dalam hadis Bukhari menyebutkan bahwa membayar zakat fitrah adalah sehari atau dua hari sebelum hari raya Idul Fitri.
Ibnu Umar berkata bahwa Nabi Muhammad mewajiban setiap umat Islam mengeluarkan zakat fitrah sebanyak satu “sak” (3,1 liter) gandum atau kurma atas setiap orang Islam yang merdeka, hamba pria, wanita, dewasa, dan anak-anak.”
Syarat orang yang wajib mengeluarkan zakat fitrah adalah berikut ini.
Ke-1, orang Islam wajib mengeluarkan zakat fitrah, orang yang tidak beragama Islam tidak wajib membayar zakat fitrah. Ke-2, bayi yang lahir pada akhir bulan Ramadan sebelum matahari terbenam wajib dibayarkan zakat fitrahnya.
Ke-3, orang yang mempunyai kelebihan harta keperluan makanan untuk dirinya sendiri dan orang yang berada dalam tangungannya wajib mengeluarkan zakat fitrahnya.
Waktu membayarkan zakat fitrah adalah berikut ini.
Ke-1, waktu yang dibolehkan membayar zakat adalah sejak awal bulan Ramadan sampai akhir bulan Ramadan. Ke-2, waktu wajib membayar zakat fitrah adalah setelah Magrib pada akhir bulan Ramadan sampai Subuh. Ke-3, waktu yang lebih baik adalah setelah salat Subuh sebelum pergi salat hari raya Idul Fitri.
Ke-4, waktu yang makruh adalah membayar zakat fitrah setelah salat Idul Fitri sampai sebelum matahari terbenam. Ke-5, waktu haram adalah membayar zakat fitrah pada hari raya Idul Fitri setelah matahari terbenam.
Daftar Pustaka
1. Rasjid, Sulaiman. Fikih Islam (Hukum Fikih Lengkap). Penerbit Sinar Baru Algensindo. Cetakan ke-80, Bandung. 2017.
2. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
3. Tafsirq.com online
720. FITRAH
ZAKAT FITRAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang zakat fitrah menurut agama Islam?” Ustad Sulaiman Rasjid menjelaskannya.
Kata “zakat” menurut KBBI V dapat diartikan “jumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang beragama Islam dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya (fakir miskin dan sebagainya) menurut ketentuan yang telah ditetapkan oleh syarak”, atau “salah satu rukun Islam mengatur harta yang wajib dikeluarkan kepada mustahik (orang yang berhak)”.
Zakat menurut istilah agama Islam adalah kadar harta tertentu yang diberikan kepada yang berhak menerimanya dengan beberapa syarat. Zakat adalah salah satu rukun Islam yang hukumnya “fardu ain” (kewajiban perorangan) bagi orang-orang yang telah memenuhi syaratnya.
Kata “nisab” adalah jumlah harta benda minimal yang dikenakan zakat, sedangkan “haul” adalah jangka waktu satu tahun yang menjadi batas kewajiban membayar zakat bagi pemilikan harta kekayaan, seperti perniagaan, emas, ternak.
Zakat fitrah adalah zakat yang wajib diberikan oleh setiap orang Islam setahun sekali (pada Idul Fitri) berupa makanan pokok sehari-hari (beras, jagung, dan sebagainya).
Setiap umat Islam yang masih hidup pada setiap hari Idul Fitri diwajibkan membayar zakat fitrah berupa makanan yang mengenyangkan sebanyak 3,1 liter, karena dalam hadis Bukhari menyebutkan bahwa membayar zakat fitrah adalah sehari atau dua hari sebelum hari raya Idul Fitri.
Ibnu Umar berkata bahwa Nabi Muhammad mewajiban setiap umat Islam mengeluarkan zakat fitrah sebanyak satu “sak” (3,1 liter) gandum atau kurma atas setiap orang Islam yang merdeka, hamba pria, wanita, dewasa, dan anak-anak.”
Syarat orang yang wajib mengeluarkan zakat fitrah adalah berikut ini.
Ke-1, orang Islam wajib mengeluarkan zakat fitrah, orang yang tidak beragama Islam tidak wajib membayar zakat fitrah. Ke-2, bayi yang lahir pada akhir bulan Ramadan sebelum matahari terbenam wajib dibayarkan zakat fitrahnya.
Ke-3, orang yang mempunyai kelebihan harta keperluan makanan untuk dirinya sendiri dan orang yang berada dalam tangungannya wajib mengeluarkan zakat fitrahnya.
Waktu membayarkan zakat fitrah adalah berikut ini.
Ke-1, waktu yang dibolehkan membayar zakat adalah sejak awal bulan Ramadan sampai akhir bulan Ramadan. Ke-2, waktu wajib membayar zakat fitrah adalah setelah Magrib pada akhir bulan Ramadan sampai Subuh. Ke-3, waktu yang lebih baik adalah setelah salat Subuh sebelum pergi salat hari raya Idul Fitri.
Ke-4, waktu yang makruh adalah membayar zakat fitrah setelah salat Idul Fitri sampai sebelum matahari terbenam. Ke-5, waktu haram adalah membayar zakat fitrah pada hari raya Idul Fitri setelah matahari terbenam.
Daftar Pustaka
1. Rasjid, Sulaiman. Fikih Islam (Hukum Fikih Lengkap). Penerbit Sinar Baru Algensindo. Cetakan ke-80, Bandung. 2017.
2. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
3. Tafsirq.com online
720. FITRAH
ZAKAT FITRAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang zakat fitrah menurut agama Islam?” Ustad Sulaiman Rasjid menjelaskannya.
Kata “zakat” menurut KBBI V dapat diartikan “jumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang beragama Islam dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya (fakir miskin dan sebagainya) menurut ketentuan yang telah ditetapkan oleh syarak”, atau “salah satu rukun Islam mengatur harta yang wajib dikeluarkan kepada mustahik (orang yang berhak)”.
Zakat menurut istilah agama Islam adalah kadar harta tertentu yang diberikan kepada yang berhak menerimanya dengan beberapa syarat. Zakat adalah salah satu rukun Islam yang hukumnya “fardu ain” (kewajiban perorangan) bagi orang-orang yang telah memenuhi syaratnya.
Kata “nisab” adalah jumlah harta benda minimal yang dikenakan zakat, sedangkan “haul” adalah jangka waktu satu tahun yang menjadi batas kewajiban membayar zakat bagi pemilikan harta kekayaan, seperti perniagaan, emas, ternak.
Zakat fitrah adalah zakat yang wajib diberikan oleh setiap orang Islam setahun sekali (pada Idul Fitri) berupa makanan pokok sehari-hari (beras, jagung, dan sebagainya).
Setiap umat Islam yang masih hidup pada setiap hari Idul Fitri diwajibkan membayar zakat fitrah berupa makanan yang mengenyangkan sebanyak 3,1 liter, karena dalam hadis Bukhari menyebutkan bahwa membayar zakat fitrah adalah sehari atau dua hari sebelum hari raya Idul Fitri.
Ibnu Umar berkata bahwa Nabi Muhammad mewajiban setiap umat Islam mengeluarkan zakat fitrah sebanyak satu “sak” (3,1 liter) gandum atau kurma atas setiap orang Islam yang merdeka, hamba pria, wanita, dewasa, dan anak-anak.”
Syarat orang yang wajib mengeluarkan zakat fitrah adalah berikut ini.
Ke-1, orang Islam wajib mengeluarkan zakat fitrah, orang yang tidak beragama Islam tidak wajib membayar zakat fitrah. Ke-2, bayi yang lahir pada akhir bulan Ramadan sebelum matahari terbenam wajib dibayarkan zakat fitrahnya.
Ke-3, orang yang mempunyai kelebihan harta keperluan makanan untuk dirinya sendiri dan orang yang berada dalam tangungannya wajib mengeluarkan zakat fitrahnya.
Waktu membayarkan zakat fitrah adalah berikut ini.
Ke-1, waktu yang dibolehkan membayar zakat adalah sejak awal bulan Ramadan sampai akhir bulan Ramadan. Ke-2, waktu wajib membayar zakat fitrah adalah setelah Magrib pada akhir bulan Ramadan sampai Subuh. Ke-3, waktu yang lebih baik adalah setelah salat Subuh sebelum pergi salat hari raya Idul Fitri.
Ke-4, waktu yang makruh adalah membayar zakat fitrah setelah salat Idul Fitri sampai sebelum matahari terbenam. Ke-5, waktu haram adalah membayar zakat fitrah pada hari raya Idul Fitri setelah matahari terbenam.
Daftar Pustaka
1. Rasjid, Sulaiman. Fikih Islam (Hukum Fikih Lengkap). Penerbit Sinar Baru Algensindo. Cetakan ke-80, Bandung. 2017.
2. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
3. Tafsirq.com online
720. FITRAH
ZAKAT FITRAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang zakat fitrah menurut agama Islam?” Ustad Sulaiman Rasjid menjelaskannya.
Kata “zakat” menurut KBBI V dapat diartikan “jumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang beragama Islam dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya (fakir miskin dan sebagainya) menurut ketentuan yang telah ditetapkan oleh syarak”, atau “salah satu rukun Islam mengatur harta yang wajib dikeluarkan kepada mustahik (orang yang berhak)”.
Zakat menurut istilah agama Islam adalah kadar harta tertentu yang diberikan kepada yang berhak menerimanya dengan beberapa syarat. Zakat adalah salah satu rukun Islam yang hukumnya “fardu ain” (kewajiban perorangan) bagi orang-orang yang telah memenuhi syaratnya.
Kata “nisab” adalah jumlah harta benda minimal yang dikenakan zakat, sedangkan “haul” adalah jangka waktu satu tahun yang menjadi batas kewajiban membayar zakat bagi pemilikan harta kekayaan, seperti perniagaan, emas, ternak.
Zakat fitrah adalah zakat yang wajib diberikan oleh setiap orang Islam setahun sekali (pada Idul Fitri) berupa makanan pokok sehari-hari (beras, jagung, dan sebagainya).
Setiap umat Islam yang masih hidup pada setiap hari Idul Fitri diwajibkan membayar zakat fitrah berupa makanan yang mengenyangkan sebanyak 3,1 liter, karena dalam hadis Bukhari menyebutkan bahwa membayar zakat fitrah adalah sehari atau dua hari sebelum hari raya Idul Fitri.
Ibnu Umar berkata bahwa Nabi Muhammad mewajiban setiap umat Islam mengeluarkan zakat fitrah sebanyak satu “sak” (3,1 liter) gandum atau kurma atas setiap orang Islam yang merdeka, hamba pria, wanita, dewasa, dan anak-anak.”
Syarat orang yang wajib mengeluarkan zakat fitrah adalah berikut ini.
Ke-1, orang Islam wajib mengeluarkan zakat fitrah, orang yang tidak beragama Islam tidak wajib membayar zakat fitrah. Ke-2, bayi yang lahir pada akhir bulan Ramadan sebelum matahari terbenam wajib dibayarkan zakat fitrahnya.
Ke-3, orang yang mempunyai kelebihan harta keperluan makanan untuk dirinya sendiri dan orang yang berada dalam tangungannya wajib mengeluarkan zakat fitrahnya.
Waktu membayarkan zakat fitrah adalah berikut ini.
Ke-1, waktu yang dibolehkan membayar zakat adalah sejak awal bulan Ramadan sampai akhir bulan Ramadan. Ke-2, waktu wajib membayar zakat fitrah adalah setelah Magrib pada akhir bulan Ramadan sampai Subuh. Ke-3, waktu yang lebih baik adalah setelah salat Subuh sebelum pergi salat hari raya Idul Fitri.
Ke-4, waktu yang makruh adalah membayar zakat fitrah setelah salat Idul Fitri sampai sebelum matahari terbenam. Ke-5, waktu haram adalah membayar zakat fitrah pada hari raya Idul Fitri setelah matahari terbenam.
Daftar Pustaka
1. Rasjid, Sulaiman. Fikih Islam (Hukum Fikih Lengkap). Penerbit Sinar Baru Algensindo. Cetakan ke-80, Bandung. 2017.
2. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
3. Tafsirq.com online
720. FITRAH
ZAKAT FITRAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang zakat fitrah menurut agama Islam?” Ustad Sulaiman Rasjid menjelaskannya.
Kata “zakat” menurut KBBI V dapat diartikan “jumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang beragama Islam dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya (fakir miskin dan sebagainya) menurut ketentuan yang telah ditetapkan oleh syarak”, atau “salah satu rukun Islam mengatur harta yang wajib dikeluarkan kepada mustahik (orang yang berhak)”.
Zakat menurut istilah agama Islam adalah kadar harta tertentu yang diberikan kepada yang berhak menerimanya dengan beberapa syarat. Zakat adalah salah satu rukun Islam yang hukumnya “fardu ain” (kewajiban perorangan) bagi orang-orang yang telah memenuhi syaratnya.
Kata “nisab” adalah jumlah harta benda minimal yang dikenakan zakat, sedangkan “haul” adalah jangka waktu satu tahun yang menjadi batas kewajiban membayar zakat bagi pemilikan harta kekayaan, seperti perniagaan, emas, ternak.
Zakat fitrah adalah zakat yang wajib diberikan oleh setiap orang Islam setahun sekali (pada Idul Fitri) berupa makanan pokok sehari-hari (beras, jagung, dan sebagainya).
Setiap umat Islam yang masih hidup pada setiap hari Idul Fitri diwajibkan membayar zakat fitrah berupa makanan yang mengenyangkan sebanyak 3,1 liter, karena dalam hadis Bukhari menyebutkan bahwa membayar zakat fitrah adalah sehari atau dua hari sebelum hari raya Idul Fitri.
Ibnu Umar berkata bahwa Nabi Muhammad mewajiban setiap umat Islam mengeluarkan zakat fitrah sebanyak satu “sak” (3,1 liter) gandum atau kurma atas setiap orang Islam yang merdeka, hamba pria, wanita, dewasa, dan anak-anak.”
Syarat orang yang wajib mengeluarkan zakat fitrah adalah berikut ini.
Ke-1, orang Islam wajib mengeluarkan zakat fitrah, orang yang tidak beragama Islam tidak wajib membayar zakat fitrah. Ke-2, bayi yang lahir pada akhir bulan Ramadan sebelum matahari terbenam wajib dibayarkan zakat fitrahnya.
Ke-3, orang yang mempunyai kelebihan harta keperluan makanan untuk dirinya sendiri dan orang yang berada dalam tangungannya wajib mengeluarkan zakat fitrahnya.
Waktu membayarkan zakat fitrah adalah berikut ini.
Ke-1, waktu yang dibolehkan membayar zakat adalah sejak awal bulan Ramadan sampai akhir bulan Ramadan. Ke-2, waktu wajib membayar zakat fitrah adalah setelah Magrib pada akhir bulan Ramadan sampai Subuh. Ke-3, waktu yang lebih baik adalah setelah salat Subuh sebelum pergi salat hari raya Idul Fitri.
Ke-4, waktu yang makruh adalah membayar zakat fitrah setelah salat Idul Fitri sampai sebelum matahari terbenam. Ke-5, waktu haram adalah membayar zakat fitrah pada hari raya Idul Fitri setelah matahari terbenam.
Daftar Pustaka
1. Rasjid, Sulaiman. Fikih Islam (Hukum Fikih Lengkap). Penerbit Sinar Baru Algensindo. Cetakan ke-80, Bandung. 2017.
2. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
3. Tafsirq.com online
720. FITRAH
ZAKAT FITRAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang zakat fitrah menurut agama Islam?” Ustad Sulaiman Rasjid menjelaskannya.
Kata “zakat” menurut KBBI V dapat diartikan “jumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang beragama Islam dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya (fakir miskin dan sebagainya) menurut ketentuan yang telah ditetapkan oleh syarak”, atau “salah satu rukun Islam mengatur harta yang wajib dikeluarkan kepada mustahik (orang yang berhak)”.
Zakat menurut istilah agama Islam adalah kadar harta tertentu yang diberikan kepada yang berhak menerimanya dengan beberapa syarat. Zakat adalah salah satu rukun Islam yang hukumnya “fardu ain” (kewajiban perorangan) bagi orang-orang yang telah memenuhi syaratnya.
Kata “nisab” adalah jumlah harta benda minimal yang dikenakan zakat, sedangkan “haul” adalah jangka waktu satu tahun yang menjadi batas kewajiban membayar zakat bagi pemilikan harta kekayaan, seperti perniagaan, emas, ternak.
Zakat fitrah adalah zakat yang wajib diberikan oleh setiap orang Islam setahun sekali (pada Idul Fitri) berupa makanan pokok sehari-hari (beras, jagung, dan sebagainya).
Setiap umat Islam yang masih hidup pada setiap hari Idul Fitri diwajibkan membayar zakat fitrah berupa makanan yang mengenyangkan sebanyak 3,1 liter, karena dalam hadis Bukhari menyebutkan bahwa membayar zakat fitrah adalah sehari atau dua hari sebelum hari raya Idul Fitri.
Ibnu Umar berkata bahwa Nabi Muhammad mewajiban setiap umat Islam mengeluarkan zakat fitrah sebanyak satu “sak” (3,1 liter) gandum atau kurma atas setiap orang Islam yang merdeka, hamba pria, wanita, dewasa, dan anak-anak.”
Syarat orang yang wajib mengeluarkan zakat fitrah adalah berikut ini.
Ke-1, orang Islam wajib mengeluarkan zakat fitrah, orang yang tidak beragama Islam tidak wajib membayar zakat fitrah. Ke-2, bayi yang lahir pada akhir bulan Ramadan sebelum matahari terbenam wajib dibayarkan zakat fitrahnya.
Ke-3, orang yang mempunyai kelebihan harta keperluan makanan untuk dirinya sendiri dan orang yang berada dalam tangungannya wajib mengeluarkan zakat fitrahnya.
Waktu membayarkan zakat fitrah adalah berikut ini.
Ke-1, waktu yang dibolehkan membayar zakat adalah sejak awal bulan Ramadan sampai akhir bulan Ramadan. Ke-2, waktu wajib membayar zakat fitrah adalah setelah Magrib pada akhir bulan Ramadan sampai Subuh. Ke-3, waktu yang lebih baik adalah setelah salat Subuh sebelum pergi salat hari raya Idul Fitri.
Ke-4, waktu yang makruh adalah membayar zakat fitrah setelah salat Idul Fitri sampai sebelum matahari terbenam. Ke-5, waktu haram adalah membayar zakat fitrah pada hari raya Idul Fitri setelah matahari terbenam.
Daftar Pustaka
1. Rasjid, Sulaiman. Fikih Islam (Hukum Fikih Lengkap). Penerbit Sinar Baru Algensindo. Cetakan ke-80, Bandung. 2017.
2. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
3. Tafsirq.com online
720. FITRAH
ZAKAT FITRAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang zakat fitrah menurut agama Islam?” Ustad Sulaiman Rasjid menjelaskannya.
Kata “zakat” menurut KBBI V dapat diartikan “jumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang beragama Islam dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya (fakir miskin dan sebagainya) menurut ketentuan yang telah ditetapkan oleh syarak”, atau “salah satu rukun Islam mengatur harta yang wajib dikeluarkan kepada mustahik (orang yang berhak)”.
Zakat menurut istilah agama Islam adalah kadar harta tertentu yang diberikan kepada yang berhak menerimanya dengan beberapa syarat. Zakat adalah salah satu rukun Islam yang hukumnya “fardu ain” (kewajiban perorangan) bagi orang-orang yang telah memenuhi syaratnya.
Kata “nisab” adalah jumlah harta benda minimal yang dikenakan zakat, sedangkan “haul” adalah jangka waktu satu tahun yang menjadi batas kewajiban membayar zakat bagi pemilikan harta kekayaan, seperti perniagaan, emas, ternak.
Zakat fitrah adalah zakat yang wajib diberikan oleh setiap orang Islam setahun sekali (pada Idul Fitri) berupa makanan pokok sehari-hari (beras, jagung, dan sebagainya).
Setiap umat Islam yang masih hidup pada setiap hari Idul Fitri diwajibkan membayar zakat fitrah berupa makanan yang mengenyangkan sebanyak 3,1 liter, karena dalam hadis Bukhari menyebutkan bahwa membayar zakat fitrah adalah sehari atau dua hari sebelum hari raya Idul Fitri.
Ibnu Umar berkata bahwa Nabi Muhammad mewajiban setiap umat Islam mengeluarkan zakat fitrah sebanyak satu “sak” (3,1 liter) gandum atau kurma atas setiap orang Islam yang merdeka, hamba pria, wanita, dewasa, dan anak-anak.”
Syarat orang yang wajib mengeluarkan zakat fitrah adalah berikut ini.
Ke-1, orang Islam wajib mengeluarkan zakat fitrah, orang yang tidak beragama Islam tidak wajib membayar zakat fitrah. Ke-2, bayi yang lahir pada akhir bulan Ramadan sebelum matahari terbenam wajib dibayarkan zakat fitrahnya.
Ke-3, orang yang mempunyai kelebihan harta keperluan makanan untuk dirinya sendiri dan orang yang berada dalam tangungannya wajib mengeluarkan zakat fitrahnya.
Waktu membayarkan zakat fitrah adalah berikut ini.
Ke-1, waktu yang dibolehkan membayar zakat adalah sejak awal bulan Ramadan sampai akhir bulan Ramadan. Ke-2, waktu wajib membayar zakat fitrah adalah setelah Magrib pada akhir bulan Ramadan sampai Subuh. Ke-3, waktu yang lebih baik adalah setelah salat Subuh sebelum pergi salat hari raya Idul Fitri.
Ke-4, waktu yang makruh adalah membayar zakat fitrah setelah salat Idul Fitri sampai sebelum matahari terbenam. Ke-5, waktu haram adalah membayar zakat fitrah pada hari raya Idul Fitri setelah matahari terbenam.
Daftar Pustaka
1. Rasjid, Sulaiman. Fikih Islam (Hukum Fikih Lengkap). Penerbit Sinar Baru Algensindo. Cetakan ke-80, Bandung. 2017.
2. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
3. Tafsirq.com online
719. KAMBING
ZAKAT TERNAK KAMBING
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang nisab dan zakat ternak kambing menurut agama Islam?” Ustad Sulaiman Rasjid menjelaskannya.
Kata “zakat” menurut KBBI V dapat diartikan “jumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang beragama Islam dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya (fakir miskin dan sebagainya) menurut ketentuan yang telah ditetapkan oleh syarak”, atau “salah satu rukun Islam mengatur harta yang wajib dikeluarkan kepada mustahik (orang yang berhak)”.
Zakat menurut istilah agama Islam adalah kadar harta tertentu yang diberikan kepada yang berhak menerimanya dengan beberapa syarat. Zakat adalah salah satu rukun Islam yang hukumnya “fardu ain” (kewajiban perorangan) bagi orang-orang yang telah memenuhi syaratnya.
Kata “nisab” adalah jumlah harta benda minimal yang dikenakan zakat, sedangkan “haul” adalah jangka waktu satu tahun yang menjadi batas kewajiban membayar zakat bagi pemilikan harta kekayaan, seperti perniagaan, emas, ternak.
Binatang ternak yang wajib dikeluarkan zakatnya menurut ijmak ulama adalah: unta, sapi, kerbau, dan kambing, sedangkan “haulnya” adalah setelah satu tahun.
Syarat bagi pemilik binatang yang wajib mengeluarkan zakatnya adalah berikut ini.
Ke-1, orang Islam. Orang yang bukan Islam meskipun mempunyai unta, sapi, kerbau, dan kambing tidak wajib mengeluarkan zakatnya. Ke-2, orang yang merdeka. Seorang budak tidak wajib berzakat.
Ke-3, hewan tersebut menjadi milik yang sempurna. Binatang yang belum menjadi milik secara sempurna tidak wajib dikeluarkan zakatnya. Ke-4, hewan tersebut cukup nisabnya, yaitu mencapai jumlah harta benda yang dikenakan zakatnya.
Ke-5, hewan tersebut dimiliki selama setahun penuh. Ke-6, hewan tersebut digembalakan di rerumputan bebas, sedangkan hewan yang diberi makanan tidak wajib dikeluarkan zakatnya.
Binatang ternak yang digunakan untuk membajak sawah, menarik gerobak, atau hewan yang dipakai untuk membantu bekerja tidak wajib dikeluarkan zakatnya.
Para ulama menjelaskan bahwa batas nisab ternak kambing adalah 40 ekor, artinya jika jumlah sapi kurang dari 40 ekor, maka peternak kambing tidak wajib mengeluarkan zakatnya.
Besarnya zakat yang harus dikeluarkan untuk ternak kambing adalah berikut ini.
Ke-1, kambing sebanyak 40 sampai 120 ekor, zakatnya berupa 1 ekor kambing betina berumur 2 tahun lebih. Ke-2, kambing sebanyak 120 sampai 200 ekor, zakatnya berupa 2 ekor kambing betina berumur 2 tahun lebih.
Ke-3, kambing sebanyak 201 sampai 399 ekor, zakatnya berupa 3 ekor kambing betina berumur 3 tahun lebih. Ke-4, kambing sebanyak 400 ekor ke atas, setiap 100 ekor kambing, zakatnya berupa 1 ekor kambing betina berumur 2 tahun lebih.
Daftar Pustaka
1. Rasjid, Sulaiman. Fikih Islam (Hukum Fikih Lengkap). Penerbit Sinar Baru Algensindo. Cetakan ke-80, Bandung. 2017.
2. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
3. Tafsirq.com online
719. KAMBING
ZAKAT TERNAK KAMBING
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang nisab dan zakat ternak kambing menurut agama Islam?” Ustad Sulaiman Rasjid menjelaskannya.
Kata “zakat” menurut KBBI V dapat diartikan “jumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang beragama Islam dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya (fakir miskin dan sebagainya) menurut ketentuan yang telah ditetapkan oleh syarak”, atau “salah satu rukun Islam mengatur harta yang wajib dikeluarkan kepada mustahik (orang yang berhak)”.
Zakat menurut istilah agama Islam adalah kadar harta tertentu yang diberikan kepada yang berhak menerimanya dengan beberapa syarat. Zakat adalah salah satu rukun Islam yang hukumnya “fardu ain” (kewajiban perorangan) bagi orang-orang yang telah memenuhi syaratnya.
Kata “nisab” adalah jumlah harta benda minimal yang dikenakan zakat, sedangkan “haul” adalah jangka waktu satu tahun yang menjadi batas kewajiban membayar zakat bagi pemilikan harta kekayaan, seperti perniagaan, emas, ternak.
Binatang ternak yang wajib dikeluarkan zakatnya menurut ijmak ulama adalah: unta, sapi, kerbau, dan kambing, sedangkan “haulnya” adalah setelah satu tahun.
Syarat bagi pemilik binatang yang wajib mengeluarkan zakatnya adalah berikut ini.
Ke-1, orang Islam. Orang yang bukan Islam meskipun mempunyai unta, sapi, kerbau, dan kambing tidak wajib mengeluarkan zakatnya. Ke-2, orang yang merdeka. Seorang budak tidak wajib berzakat.
Ke-3, hewan tersebut menjadi milik yang sempurna. Binatang yang belum menjadi milik secara sempurna tidak wajib dikeluarkan zakatnya. Ke-4, hewan tersebut cukup nisabnya, yaitu mencapai jumlah harta benda yang dikenakan zakatnya.
Ke-5, hewan tersebut dimiliki selama setahun penuh. Ke-6, hewan tersebut digembalakan di rerumputan bebas, sedangkan hewan yang diberi makanan tidak wajib dikeluarkan zakatnya.
Binatang ternak yang digunakan untuk membajak sawah, menarik gerobak, atau hewan yang dipakai untuk membantu bekerja tidak wajib dikeluarkan zakatnya.
Para ulama menjelaskan bahwa batas nisab ternak kambing adalah 40 ekor, artinya jika jumlah sapi kurang dari 40 ekor, maka peternak kambing tidak wajib mengeluarkan zakatnya.
Besarnya zakat yang harus dikeluarkan untuk ternak kambing adalah berikut ini.
Ke-1, kambing sebanyak 40 sampai 120 ekor, zakatnya berupa 1 ekor kambing betina berumur 2 tahun lebih. Ke-2, kambing sebanyak 120 sampai 200 ekor, zakatnya berupa 2 ekor kambing betina berumur 2 tahun lebih.
Ke-3, kambing sebanyak 201 sampai 399 ekor, zakatnya berupa 3 ekor kambing betina berumur 3 tahun lebih. Ke-4, kambing sebanyak 400 ekor ke atas, setiap 100 ekor kambing, zakatnya berupa 1 ekor kambing betina berumur 2 tahun lebih.
Daftar Pustaka
1. Rasjid, Sulaiman. Fikih Islam (Hukum Fikih Lengkap). Penerbit Sinar Baru Algensindo. Cetakan ke-80, Bandung. 2017.
2. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
3. Tafsirq.com online
719. KAMBING
ZAKAT TERNAK KAMBING
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang nisab dan zakat ternak kambing menurut agama Islam?” Ustad Sulaiman Rasjid menjelaskannya.
Kata “zakat” menurut KBBI V dapat diartikan “jumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang beragama Islam dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya (fakir miskin dan sebagainya) menurut ketentuan yang telah ditetapkan oleh syarak”, atau “salah satu rukun Islam mengatur harta yang wajib dikeluarkan kepada mustahik (orang yang berhak)”.
Zakat menurut istilah agama Islam adalah kadar harta tertentu yang diberikan kepada yang berhak menerimanya dengan beberapa syarat. Zakat adalah salah satu rukun Islam yang hukumnya “fardu ain” (kewajiban perorangan) bagi orang-orang yang telah memenuhi syaratnya.
Kata “nisab” adalah jumlah harta benda minimal yang dikenakan zakat, sedangkan “haul” adalah jangka waktu satu tahun yang menjadi batas kewajiban membayar zakat bagi pemilikan harta kekayaan, seperti perniagaan, emas, ternak.
Binatang ternak yang wajib dikeluarkan zakatnya menurut ijmak ulama adalah: unta, sapi, kerbau, dan kambing, sedangkan “haulnya” adalah setelah satu tahun.
Syarat bagi pemilik binatang yang wajib mengeluarkan zakatnya adalah berikut ini.
Ke-1, orang Islam. Orang yang bukan Islam meskipun mempunyai unta, sapi, kerbau, dan kambing tidak wajib mengeluarkan zakatnya. Ke-2, orang yang merdeka. Seorang budak tidak wajib berzakat.
Ke-3, hewan tersebut menjadi milik yang sempurna. Binatang yang belum menjadi milik secara sempurna tidak wajib dikeluarkan zakatnya. Ke-4, hewan tersebut cukup nisabnya, yaitu mencapai jumlah harta benda yang dikenakan zakatnya.
Ke-5, hewan tersebut dimiliki selama setahun penuh. Ke-6, hewan tersebut digembalakan di rerumputan bebas, sedangkan hewan yang diberi makanan tidak wajib dikeluarkan zakatnya.
Binatang ternak yang digunakan untuk membajak sawah, menarik gerobak, atau hewan yang dipakai untuk membantu bekerja tidak wajib dikeluarkan zakatnya.
Para ulama menjelaskan bahwa batas nisab ternak kambing adalah 40 ekor, artinya jika jumlah sapi kurang dari 40 ekor, maka peternak kambing tidak wajib mengeluarkan zakatnya.
Besarnya zakat yang harus dikeluarkan untuk ternak kambing adalah berikut ini.
Ke-1, kambing sebanyak 40 sampai 120 ekor, zakatnya berupa 1 ekor kambing betina berumur 2 tahun lebih. Ke-2, kambing sebanyak 120 sampai 200 ekor, zakatnya berupa 2 ekor kambing betina berumur 2 tahun lebih.
Ke-3, kambing sebanyak 201 sampai 399 ekor, zakatnya berupa 3 ekor kambing betina berumur 3 tahun lebih. Ke-4, kambing sebanyak 400 ekor ke atas, setiap 100 ekor kambing, zakatnya berupa 1 ekor kambing betina berumur 2 tahun lebih.
Daftar Pustaka
1. Rasjid, Sulaiman. Fikih Islam (Hukum Fikih Lengkap). Penerbit Sinar Baru Algensindo. Cetakan ke-80, Bandung. 2017.
2. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
3. Tafsirq.com online
719. KAMBING
ZAKAT TERNAK KAMBING
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang nisab dan zakat ternak kambing menurut agama Islam?” Ustad Sulaiman Rasjid menjelaskannya.
Kata “zakat” menurut KBBI V dapat diartikan “jumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang beragama Islam dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya (fakir miskin dan sebagainya) menurut ketentuan yang telah ditetapkan oleh syarak”, atau “salah satu rukun Islam mengatur harta yang wajib dikeluarkan kepada mustahik (orang yang berhak)”.
Zakat menurut istilah agama Islam adalah kadar harta tertentu yang diberikan kepada yang berhak menerimanya dengan beberapa syarat. Zakat adalah salah satu rukun Islam yang hukumnya “fardu ain” (kewajiban perorangan) bagi orang-orang yang telah memenuhi syaratnya.
Kata “nisab” adalah jumlah harta benda minimal yang dikenakan zakat, sedangkan “haul” adalah jangka waktu satu tahun yang menjadi batas kewajiban membayar zakat bagi pemilikan harta kekayaan, seperti perniagaan, emas, ternak.
Binatang ternak yang wajib dikeluarkan zakatnya menurut ijmak ulama adalah: unta, sapi, kerbau, dan kambing, sedangkan “haulnya” adalah setelah satu tahun.
Syarat bagi pemilik binatang yang wajib mengeluarkan zakatnya adalah berikut ini.
Ke-1, orang Islam. Orang yang bukan Islam meskipun mempunyai unta, sapi, kerbau, dan kambing tidak wajib mengeluarkan zakatnya. Ke-2, orang yang merdeka. Seorang budak tidak wajib berzakat.
Ke-3, hewan tersebut menjadi milik yang sempurna. Binatang yang belum menjadi milik secara sempurna tidak wajib dikeluarkan zakatnya. Ke-4, hewan tersebut cukup nisabnya, yaitu mencapai jumlah harta benda yang dikenakan zakatnya.
Ke-5, hewan tersebut dimiliki selama setahun penuh. Ke-6, hewan tersebut digembalakan di rerumputan bebas, sedangkan hewan yang diberi makanan tidak wajib dikeluarkan zakatnya.
Binatang ternak yang digunakan untuk membajak sawah, menarik gerobak, atau hewan yang dipakai untuk membantu bekerja tidak wajib dikeluarkan zakatnya.
Para ulama menjelaskan bahwa batas nisab ternak kambing adalah 40 ekor, artinya jika jumlah sapi kurang dari 40 ekor, maka peternak kambing tidak wajib mengeluarkan zakatnya.
Besarnya zakat yang harus dikeluarkan untuk ternak kambing adalah berikut ini.
Ke-1, kambing sebanyak 40 sampai 120 ekor, zakatnya berupa 1 ekor kambing betina berumur 2 tahun lebih. Ke-2, kambing sebanyak 120 sampai 200 ekor, zakatnya berupa 2 ekor kambing betina berumur 2 tahun lebih.
Ke-3, kambing sebanyak 201 sampai 399 ekor, zakatnya berupa 3 ekor kambing betina berumur 3 tahun lebih. Ke-4, kambing sebanyak 400 ekor ke atas, setiap 100 ekor kambing, zakatnya berupa 1 ekor kambing betina berumur 2 tahun lebih.
Daftar Pustaka
1. Rasjid, Sulaiman. Fikih Islam (Hukum Fikih Lengkap). Penerbit Sinar Baru Algensindo. Cetakan ke-80, Bandung. 2017.
2. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
3. Tafsirq.com online
719. KAMBING
ZAKAT TERNAK KAMBING
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang nisab dan zakat ternak kambing menurut agama Islam?” Ustad Sulaiman Rasjid menjelaskannya.
Kata “zakat” menurut KBBI V dapat diartikan “jumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang beragama Islam dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya (fakir miskin dan sebagainya) menurut ketentuan yang telah ditetapkan oleh syarak”, atau “salah satu rukun Islam mengatur harta yang wajib dikeluarkan kepada mustahik (orang yang berhak)”.
Zakat menurut istilah agama Islam adalah kadar harta tertentu yang diberikan kepada yang berhak menerimanya dengan beberapa syarat. Zakat adalah salah satu rukun Islam yang hukumnya “fardu ain” (kewajiban perorangan) bagi orang-orang yang telah memenuhi syaratnya.
Kata “nisab” adalah jumlah harta benda minimal yang dikenakan zakat, sedangkan “haul” adalah jangka waktu satu tahun yang menjadi batas kewajiban membayar zakat bagi pemilikan harta kekayaan, seperti perniagaan, emas, ternak.
Binatang ternak yang wajib dikeluarkan zakatnya menurut ijmak ulama adalah: unta, sapi, kerbau, dan kambing, sedangkan “haulnya” adalah setelah satu tahun.
Syarat bagi pemilik binatang yang wajib mengeluarkan zakatnya adalah berikut ini.
Ke-1, orang Islam. Orang yang bukan Islam meskipun mempunyai unta, sapi, kerbau, dan kambing tidak wajib mengeluarkan zakatnya. Ke-2, orang yang merdeka. Seorang budak tidak wajib berzakat.
Ke-3, hewan tersebut menjadi milik yang sempurna. Binatang yang belum menjadi milik secara sempurna tidak wajib dikeluarkan zakatnya. Ke-4, hewan tersebut cukup nisabnya, yaitu mencapai jumlah harta benda yang dikenakan zakatnya.
Ke-5, hewan tersebut dimiliki selama setahun penuh. Ke-6, hewan tersebut digembalakan di rerumputan bebas, sedangkan hewan yang diberi makanan tidak wajib dikeluarkan zakatnya.
Binatang ternak yang digunakan untuk membajak sawah, menarik gerobak, atau hewan yang dipakai untuk membantu bekerja tidak wajib dikeluarkan zakatnya.
Para ulama menjelaskan bahwa batas nisab ternak kambing adalah 40 ekor, artinya jika jumlah sapi kurang dari 40 ekor, maka peternak kambing tidak wajib mengeluarkan zakatnya.
Besarnya zakat yang harus dikeluarkan untuk ternak kambing adalah berikut ini.
Ke-1, kambing sebanyak 40 sampai 120 ekor, zakatnya berupa 1 ekor kambing betina berumur 2 tahun lebih. Ke-2, kambing sebanyak 120 sampai 200 ekor, zakatnya berupa 2 ekor kambing betina berumur 2 tahun lebih.
Ke-3, kambing sebanyak 201 sampai 399 ekor, zakatnya berupa 3 ekor kambing betina berumur 3 tahun lebih. Ke-4, kambing sebanyak 400 ekor ke atas, setiap 100 ekor kambing, zakatnya berupa 1 ekor kambing betina berumur 2 tahun lebih.
Daftar Pustaka
1. Rasjid, Sulaiman. Fikih Islam (Hukum Fikih Lengkap). Penerbit Sinar Baru Algensindo. Cetakan ke-80, Bandung. 2017.
2. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
3. Tafsirq.com online


