Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Thursday, October 1, 2020

5627. ADAB BERDOA DI MULTAZAM

 


ADAB BERDOA DI MULTAZAM

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

 

A.  Adab dan etika ketika berdoa di Multazam.

 

1.  Al-Quran surah Ibrahim (surah ke-14) ayat 37.

 

    رَبَّنَا إِنِّي أَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُوا الصَّلَاةَ فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِنَ النَّاسِ تَهْوِي إِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ مِنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُونَ

   

       Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak punya tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati. Ya Tuhan kami (yang demikian) agar mereka mendirikan salat, maka jadikan hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri mereka rezeki buah-buahan, semoga mereka bersyukur.

2.  Multazam adalah dinding Kakbah selebar sekitar 5 meter yang terletak antara Hajar Aswad dengan pintu Kakbah.

3.  Multazam termasuk daerah mustajab (doanya dikabulkan).

 

4.  Cara berdoa di Multazam adalah dengan mendekap, menempelkan badan, perut dan wajah pada dinding Kakbah.

 

5.  Dalam bahasa Arab kata “multazam” artinya “mendekap” atau “menempel”.

 

 

B.  Adab berdoa di Multazam.

 

1.  Mulai dengan membaca basmalah dan bertasbih memuji Allah.

2.  Bersalawat kepada Nabi Muhammad dan keluarganya.

 

3.  Menyebut asmaul husna dengan santun dan lembut.

4.  Berdoa menyampaikan permohonan kepada Allah dengan pikiran yang yakin  bahwa semua doa  akan dikabulkan oleh Allah.

5.  Bersikap dan berperilaku positif yang mendukung doa yang telah dipanjatkan.

 

 

Daftar Pustaka

1.  Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2017.

2.  Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2017.

3.  Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

4.  Tafsirq.com online

5626. ADAB MENCIUM HAJAR ASWAD

 


ADAB MENCIUM HAJAR ASWAD

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

 

A.  Adab dan etika ketika mencium Hajar Aswad.

 

1.  Al-Quran surah Ibrahim (surah ke-14) ayat 37.

 

    رَبَّنَا إِنِّي أَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُوا الصَّلَاةَ فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِنَ النَّاسِ تَهْوِي إِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ مِنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُونَ

   

       Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak punya tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati. Ya Tuhan kami (yang demikian) agar mereka mendirikan salat, maka jadikan hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri mereka rezeki buah-buahan, semoga mereka bersyukur.

2.  Hajar Aswad adalah batu yang tertanam di pojok selatan Kakbah pada ketinggian 1,1 meter di atas lantai.

 

3.  Hajar Aswad tertanam dalam batu besar yang dikelilingi perak dengan ukuran panjang 25 cm dan lebar 17 cm.

 

4.  Awalnya, Hajar Aswad berupa 1 bongkahan berdiameter sekitar 30 cm.

 

5.  Tetapi sekarang berkeping-keping menjadi 8 gugusan batu kecil.

 

6.  Hajar Aswad dipecah pada zaman Qaramithah.

 

7.  Yaitu sekte dari Syiah Ismaililyah.

 

8.  Yang membawa Hajar Aswad ke Kuffah pada tahun 319 Hijrah dan dikembalikan tahun 339 Hijrah.

 

9.  Hajar Aswad berupa 8 gugusan batu kecil itulah yang disunahkan oleh Nabi Muhammad untuk mencium dan menyalaminya.

 

10.      Bukan lapisan perak dan bukan batu yang mengelilinginya.

 

11.      Hajar Aswad menjadi patokan jemaah haji dan umrah dalam melakukan tawaf.

 

12.      Untuk mulai dan mengakhiri tawaf sebanyak 7 kali mengelilingi Kakbah.

 

13.      Dengan berjalan kaki atau memakai kursi roda berputar berlawanan arah jarum jam.

 

14.      Artinya Kakbah selalu berada di sebelah kiri jamaah.

 

15.      Dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah bersabda, “Hajar Aswad turun dari surga berwarna putih lebih putih dibanding susu, dan dosa manusia yang membuat batu itu menjadi hitam.”

 

16.      Rasulullah besabda,“Hajar Aswad adalah batu berasal dari surga semula berwarna putih yang lebih putih daripada salju dan dosa kaum musyrik yang membuatnya menjadi hitam.”

 

17.      Ibnu ‘Abbas berkata bahwa Rasulullah bersabda, “Allah akan mengutus Hajar Aswad pada hari kiamat kelak, karena dia bisa melihat dan bisa bicara yang akan menjadi saksi bagi orang yang benar-benar menyentuhnya.”

 

18.      Zaman dahulu Kakbah dikelilingi banyak berhala milik kaum musyrik sejumlah 365 berhala.

 

19.      Sampai akhirnya Hajar Aswad berubah warna menjadi hitam karena dosa kemusyrikan manusia di sekitarnya.

 

20.      Mencium Hajar Aswad dan menyalaminya bukan  menyembah batu dan menghormati batu yang hanya berupa benda mati.

 

21.      Tetapi karena mematuhi perintah Allah dan perintah Nabi Muhammad.

 

22.      Umar bin Khattab berkata, “Aku mencium Hajar Aswad padahal aku tahu Hajar Aswad hanya batu. Seandainya aku tidak melihat Nabi Muhammad mencium Hajar Aswad,  maka aku tidak akan mencium Hajar Aswad.”

 

B.  Adab dan etika sewaktu mencium Hajar Aswad:

 

1.  Jemaah dilarang saling mendorong dan menyakiti jamaah lainnya.

 

1)  Mencium Hajar Aswad hukumnya sunah.

2)  Tidak menyakiti orang lain hukumnya wajib.

 

3)  Umat Islam dilarang mengerjakan sunah, tetapi dengan meninggalkan kewajiban.

 

4)  Ibnu Abas berkata,”Janganlah umat Islam saling berebut ingin mencium Hajar Aswad dengan menyakiti atau disakiti sesamanya.”

 

5)  Bertakbir dan mengangkat tangan kanan memberi salam terhadap Hajar Aswad lebih disukai daripada mencium Hajar Aswad, tetapi dengan menyakiti umat Islam lain.

 

2.  Kaum wanita dilarang memaksa ikut berdesakan dalam keramaian jamaah kaum pria untuk mencium Hajar Aswad.

1)  Jika kondisinya memungkinkan, maka kaum wanita diizinkan mencium Hajar Aswad.

 

3.  Sewaktu mencium Hajar Aswad dilarang mengeluarkan suara keras dengan mengangkat kedua tangan ke atas.

 

4.  Dilarang berhenti untuk berdoa maupun salat di sepanjang garis di depan Hajar Aswad untuk memulai dan mengakhiri tawaf.

 

2)  Karena mengganggu jamaah lainnya, terutama pada jam padat pengunjung.

 

Daftar Pustaka

1.  Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2017.

2.  Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2017

3.  Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

4.  Tafsirq.com online

Wednesday, September 30, 2020

5625. PENGERTIAN FI'IL MADHI

 


PENGERTIAN FI’IL MADHI

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

A.  Pengertian fi’il madhi.

 

1.          Fiil adalah kata yang menunjukkan suatu makna dan terikat dengan waktu.

2.          Fiil disebut juga “kata kerja”.

 

3.          Fi’il (kata kerja) menurut waktu terjadinya, dibagi 3 kelompok, yaitu:

 

1.        Fiil madhi (waktu lampau)

2.        Fiil mudharik (waktu sekarang/akan datang)

3.        Fiil amar (perintah)

 

4.          Fiil madhi adalah kata kerja yang menunjukkan kejadian pada waktu lampau.

5.          Fiil mudharik adalah kata yang menunjukkan kejadian pada waktu sekarang atau akan datang.

 

6.          Fiil amar (kata kerja perintah) adalah kata kerja yang dipakai untuk menuntut terjadinya sesuatu setelah pengucapan.

 

 

B.  Tasrif lughawi fi’il madhi.

 

1.  Tasrif lughawi adalah perubahan fiil (kata kerja) bersama dhamirnya (kata ganti orangnya).

 

2.  Tasrif lughawi fi’il madhi,  اَلتَّصْرِيْفُ اللُّغَوِيُّ  adalah perubahan fi’il  (kata kerja) bersama dengan dhamirnya (kata ganti orang).

 

 

C. Tabel tasrif lughawi fiil madhi.

 

1.  Tabel tashrif lughawi fi’il madhi.

 

D. Cara membaca tabel.

 

1.   Dibaca dari kanan ke kiri.

2.  Dimulai dari atas ke bawah.

 

E.  Tabel baris ke-1 (dibaca dari kanan ke kiri).

 

1.        Tunggal (mufrad).

2.        Dobel/ganda (mutsanna).

3.        Jamak (lebih dari 2)

 

F.  Tabel baris ke-2 (dibaca dari kanan ke kiri).

 

1.       Jenis pria.

1.         Tunggal (mufrad)

 

1)      كَتَبَ ~(ka-ta-ba) =  Dia (seorang pria) telah menulis

 

2.         Dobel (mutsanna)

 

1)  كَتَبَا ~(ka-ta-baa) =  Mereka (2 orang pria) telah menulis       

 

3.         Jamak (lebih dari 2)

 

1)  كَتَبُوْا ~ (ka-ta-buu) =  Mereka (para lelaki) telah menulis

 

 

G. Keterangan.

 

1.  Dia adalah kata ganti orang ke-3 yang tidak hadir.

2.  Dia disebut   لِلْغاَئِبِ ~ (ghaa-i-bi) / tidak ada orangnya.

 

 

H. Tabel baris ke-3 (dibaca dari kanan ke kiri).

1.       Jenis wanita.

a.  Tunggal.

 

1)  كتَبَتْ ~(ka-ta-bat) =  Dia (seorang wanita) telah menulis

 

b.  Dobel.

 

1)  كَتَبَتَا ~ (ka-ta-ba-taa)=  Mereka (2 orang wanita) telah menulis

 

c.   Jamak.

1)  كَتَبْنَ ~ (ka-tab-na) = Mereka(para wanita) telah menulis

 

 

I.    Tabel baris ke-4 (dibaca dari kanan ke kiri).

1.       Jenis pria.

 

a.         Tunggal.

 

1)  كَتَبْتَ ~(ka-tab-ta) = Kamu (seorang pria) telah menulis

 

b.  Dobel.

 

1)  كَتَبْتُمَا ~(ka-tab-tu-maa) = Kalian (dua orang pria) telah menulis

 

c.   Jamak

 

1)  كَتَبْتُمْ ~(ka-tab-tum) = Kalian (para lelaki) telah menulis

 

J.   Keterangan.

 

1.         Kamu adalah kata ganti orang ke-2 yang hadir.

2.         Dan diajak bicara, disebut مُخَاطَبِ ~ (mu-khaa-ththab).

 

K.  Tabel baris ke-5 (dibaca dari kanan ke kiri).

1.  Jenis wanita.

 

b.  Tunggal.

 

1)  كَتَبْتِ ~(ka-tab-ti) = Kamu (seorang wanita) telah menulis

 

c.   Ganda.

 

1)  كَتَبْتُمَا ~(ka-tab-tu-maa) = Kalian (2 orang wanita) telah menulis

 

d.  Jamak.

1)  كَتَبْتُنَّ ~(ka-tab-tu-nna) = Kalian (para wanita) telah menulis

 

L.  Tabel baris ke-6 (dibaca dari kanan ke kiri).

 

1.  Tunggal

 

1)  كَتَبْتُ ~(ka-tab-tu) = saya (pria/wanita) telah menulis

 

2.  Jamak.

 

1)  كَتَبْنَا ~(ka-tab-naa) = kami (2 orang pria/wanita) telah menulis

 

 

M.Contoh tabel tashrif lughawi fi’il madhi.

 

1.        untuk Fi'il  نَصَرَ  (na-sha-ra) = telah menolong.

 

2.        Silakan berlatih dengan fi’il (kata kerja) berikut ini.

 

1)        جَلَسَ  (ja-la-sa) = Duduk

2)        قَتَلَ ~ (qa-ta-la) = Membunuh.

3)        شَرِبَ ~(sya-ri-ba) = Minum

 

Daftar Pustaka

1.                            Tim Badar Online Wisma Misfallah Thalabul Ilmi (MTI), Pogung Kidul 8C, RT 01/RW 49, Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta, 55284

2.                            E-mail: onlinebadar@yahoo.com