Monday, July 29, 2019

2799. WANITA DALAM SILAM


 WANITA DALAM ISLAM
Oleh: Drs. H.M. Yusron Hadi, M.M.
        Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang kedudukan wanita dalam Islam?”  Profesor Quraish Shihab menjelaskannya.
1.    Salah satu tema utama dan prinsip pokok dalam ajaran Islam adalah persamaan antara manusia (persamaan antara lelaki dan perempuan maupun antarbangsa, suku, dan keturunan).
2.    Perbedaan yang dapat meninggikan atau merendahkan seseorang adalah nilai pengabdian dan ketakwaannya kepada Allah Yang Maha Kuasa.

3.    Al-Quran surah Al-Hujurat (surah ke-49) ayat 13. 



يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
      Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakanmu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikanmu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antaramu di sisi Allah adalah orang yang paling takwa di antaramu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
4.    Kedudukan wanita dalam pandangan ajaran Islam tidak sebagaimana diduga atau dipraktikkan sebagian masyarakat.
5.    Ajaran Islam pada hakikatnya memberikan perhatian yang sangat besar dan  posisi terhormat kepada wanita.
6.    Imam Ghazali berpendapat, “Jika kita mengembalikan pandangan ke zaman sebelum 1.000 tahun, maka kita akan menemukan para wanita menikmati keistimewaan dalam bidang materi dan sosial yang tidak dikenal oleh para wanita di lima benua”.
7.    Keadaan wanita ketika zaman itu lebih baik dibandingkan dengan keadaan wanita Barat sekarang ini, asalkan kebebasan dalam berpakaian dan pergaulan tidak dijadikan bahan perbandingan.
8.    Para ulama berpendapat,“Tabiat kemanusiaan antara lelaki dan perempuan hampir dapat dikatakan sama, karena Allah telah menganugerahkan kepada perempuan sebagaimana menganugerahkan kepada lelaki”.
9.    Allah menganugerahkan potensi dan kemampuan yang cukup untuk memikul tanggung jawab dan yang menjadikan kedua jenis kelamin (pria dan wanita)  dapat melaksanakan aktivitas yang bersifat umum maupun khusus.
10. Hukum syariat  Islam meletakkan keduanya dalam satu kerangka, yaitu:
1)    Lelaki bisa menjual dan membeli, mengawinkan dan kawin, melanggar dan dihukum, menuntut dan menyaksikan.
2)    Wanita juga dapat menjual dan membeli, mengawinkan dan kawin, melanggar dan dihukum serta menuntut dan menyaksikan.
11. Banyak faktor yang telah mengaburkan keistimewaan dan memerosotkan kedudukan wanita, salah satunya adalah kedangkalan pengetahuan agama, sehingga tidak jarang agama Islam dipakai untuk pandangan dan tujuan yang tidak dibenarkan.

Daftar Pustaka
1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.  
2.    Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2,
5.    Tafsirq.com online.      

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment