PERANG
BADAR DIMULAI
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

A.
Rasulullah berumur 55 tahun.
1. Rasulullah
berdoa pada Perang Badar.
1) Rasulullah
tidak pernah berhenti berdoa,”Ya Allah, penuhi apa yang Engkau janjikan kepadaku.
Ya Allah, aku mengingatkan-Mu akan sumpah dan janji-Mu kepadaku.”
2) Rasulullah
berdoa,”Ya Allah, jika pasukan ini hancur pada hari ini, tentu Engkau tidak
akan disembah lagi. Kecuali jika memang Engkau menghendaki untuk tidak disembah
selamanya setelah hari ini.”
3) Rasulullah
berdoa sangat mendalam hingga mantel beliau jatuh dari pundak beliau.
4) Abu Bakar
memungut mantel Rasulullah yang terjatuh dan mengembalikan ke pundak beliau,
sambil berkata,”Ya Rasulullah, cukuplah bagi engkau untuk terus menerus memohon
kepada Allah.”
5) Al-Quran surah Al-Anfal (surah ke-8) ayat 9.
إِذْ تَسْتَغِيثُونَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ
أَنِّي مُمِدُّكُمْ بِأَلْفٍ مِنَ الْمَلَائِكَةِ مُرْدِفِينَ
(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu,
lalu diperkenankan-Nya bagimu, "Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala
bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut".
6) Al-Quran
surah Al-Anfal (surah ke-8) ayat 12.
إِذْ يُوحِي رَبُّكَ إِلَى الْمَلَائِكَةِ أَنِّي مَعَكُمْ فَثَبِّتُوا
الَّذِينَ آمَنُوا ۚ سَأُلْقِي فِي قُلُوبِ الَّذِينَ كَفَرُوا الرُّعْبَ فَاضْرِبُوا
فَوْقَ الْأَعْنَاقِ وَاضْرِبُوا مِنْهُمْ كُلَّ بَنَانٍ
(Ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan
kepada para malaikat, "Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkan
(pendirian) orang-orang yang telah beriman". Kelak akan Aku jatuhkan rasa
ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggal kepala mereka dan
pancung tiap-tiap ujung jari mereka.
2. Perang
Badar dimulai.
1) Aswad bin
Abdul Asad yang wataknya kasar dan akhlaknya buruk keluar dari pasukan Quraisy
dan berkata,”Aku bersumpah kepada Allah, aku akan mengambil air kalian atau aku
lebih baik mati karenanya.”
a. Hamzah
bin Abdul Munththalib menyambut kedatangan Aswad bin Abdul Asad dan langsung
berduel.
b. Hamzah
bin Abdul Munththalib berhasil membunuh Aswad bin Abdul Asad.
2) Muncul
3 penunggang kuda bersaudara komandan perang Quraisy yang handal (Utbah bin
Rabiah, Syaibah bin Rabiah, dan Walid bin Utbah).
3) Muncul
3 pemuda Ansar menghadapi mereka (Auf bin Harist, Muawwidz bin Harist, dan
Abdullah bin rawadah).
4) Utbah bin
Rabiah bertanya,”Siapakah kalian?”
5) Tentara
muslim menjawab,”Kami pemuda Ansar.”
6) Utbah bin
Rabiah berkata,”Kami menginginkan orang-orang yang terpandang, kami hanya menginginkan
kerabat pamanku.”
7) Ada orang
musyrik berseru dengan lantang,”Hai Muhammad, keluarkan orang-orang yang terpandang
yang berasal dari kaum kami.”
8) Rasulullah
memerintahkan Hamzah bin Abdul Munththlaib, Ubaidah bin Harist, dan Ali bin Abi
Thalib untuk menghadapi mereka.
9) Orang Quraisy
berkata,”Memang kalian orang-orang yang terpandang.”
10) Ubaidah
bin Harist yang paling tua berhadapan dengan Utbah bin Rabiah, Hamzah bin Abdul
Munththalib berhadapan dengan Syaibah bin Rabiah, dan Ali bin Abi Thalib
melawan Walid bin Utbah.
11) Hamzah
bin Abdul Munththlaib dan Ali bin Abi Thalib berhasil mengalahkan musuh-musuhnya
dengan mudah.
12) Ubaidah
bin Harits dan Utbah bin Rabiah masing-masing terluka.
13) Hamzah
dan Ali membunuh Utbah, lalu menggendong Ubaidah bin Harist yang terputus
kakinya.
14) Ubaidah
bin Harist tidak pernah mengeluh hingga 4 hari kemudian dia meninggal dalam
perjalanan ke Madinah.
3. Para malaikat
ikut membantu pasukan Rasulullah.
1) Rasulullah
mendongakkan kepala sambil bersabda,”bergembiralah wahai Abu Bakar, Allah
mengirim malaikat Jibril yang datang di atas gulungan debu.”
2) Rasulullah
keluar dari tenda dengan menggunakan baju besi sambil membaca Al-Quran surah Al-Qamar
(surah ke-54) ayat 45.
سَيُهْزَمُ الْجَمْعُ وَيُوَلُّونَ
الدُّبُرَ
Golongan itu pasti akan dikalahkan dan
mereka akan mundur ke belakang.
3) Rasulullah
menggengam pasir dan melemparkan ke arah pasukan Quraisy sambil bersabda,”Wajah-wajah
yang buruk.”
4)
Al-Quran surah Al-Anfal (surah ke-8) ayat 17.
فَلَمْ تَقْتُلُوهُمْ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ قَتَلَهُمْ
ۚ وَمَا رَمَيْتَ إِذْ رَمَيْتَ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ رَمَىٰ ۚ وَلِيُبْلِيَ الْمُؤْمِنِينَ
مِنْهُ بَلَاءً حَسَنًا ۚ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Maka
(yang sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allah yang
membunuh mereka, dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi
Allah yang melempar. (Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka) dan
untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin, dengan kemenangan yang
baik. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Daftar
Pustaka
1. Syaikh
Shafiyurrahman Al-Mubarakfury. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta.
2006.
2. Ghani,
Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2017.
3. Ghani,
Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2017.
4. Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2.
5. Tafsirq.com
online.
0 comments:
Post a Comment