SEJARAH
AGAMA TAUHID (2/2)
Oleh:
Drs. H.M. Yusron Hadi, M.M.

G. Zaman
Nabi Ibrahim.
1. Nabi
Ibrahim adalah Bapak Para Nabi, Bapak Monoteisme, dan sumber semua agama samawi.
2. Nabi
Ibrahim menemukan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Hari Kebangkitan melalui
pencarian dan pengalaman rohani.
3. Al-Quran
surah Al-An’am (surah ke-6) ayat 75.
وَكَذَٰلِكَ نُرِىٓ إِبْرَٰهِيمَ
مَلَكُوتَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَلِيَكُونَ مِنَ ٱلْمُوقِنِينَ
Demikian Kami perlihatkan kepada Ibrahim tanda keagungan Kami yang terdapat di langit dan bumi, serta Kami memperlihatkannya agar dia termasuk orang yang yakin”.
Demikian Kami perlihatkan kepada Ibrahim tanda keagungan Kami yang terdapat di langit dan bumi, serta Kami memperlihatkannya agar dia termasuk orang yang yakin”.
4. Nabi
Ibrahim mohon agar ditunjukkan cara Allah menghidupkan orang mati.
5. Dan
permintaan itu dikabulkan Allah.
6. Al-Quran
surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 260.
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata:
"Ya Tuhanku, perlihatkan padaku cara Engkau menghidupkan orang mati".
Allah berfirman: "Belum yakinkah kamu?". Ibrahim menjawab: "Aku
telah meyakininya, tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku)". Allah
berfirman: "(Kalau demikian) ambil 4 ekor burung, lalu cingcang semuanya
olehmu. (Allah berfirman): "Lalu letakkan di atas tiap-tiap bukit satu
bagian, kemudian panggil mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan
segera". Dan ketahui bAllah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
7. Para
ilmuwan sering bicara tentang penemuan manusia yang mengubah jalannya sejarah kemanusiaan.
8. Para
ulama berpendapat,”Penemuan yang dikaitkan dengan Nabi Ibrahim, adalah penemuan
manusia terbesar.
9. Karena
membuat manusia yang tunduk kepada alam menjadi mampu menguasai alam, dan menilai
baik atau buruknya.”
10. Al-Quran
surah Al-Ankabut (surah ke-29) ayat 16.
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata kepada
kaumnya, “Sembahlah Allah dan bertakwa kepada-Nya, yang demikian lebih baik bagimu,
jika kamu mengetahui”.
11. Al-Quran
surah Al-An’am (surah ke-6) ayat 79.
Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada
Tuhan yang menciptakan langit dan bumi, dengan cenderung kepada agama yang
benar, dan aku bukan termasuk orang yang mempersekutukan Tuhan.
12. Nabi
Ibrahim dialog dengan umatnya yang sesat, dan menunjukkan kebenaran akidah tauhid.
13. Al-Quran
surah Al-Anbiya (surah ke-21) ayat 51-67.
Dan
sesungguhnya telah Kami anugerahkan kepada Ibrahim hidayah kebenaran sebelum
(Musa dan Harun), dan adalah Kami mengetahui (keadaan) nya.
(Ingatlah),
ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya: "Patung-patung apakah
ini yang kamu tekun beribadah kepadanya?"
Mereka
menjawab: "Kami mendapati bapak-bapak kami menyembahnya".
Ibrahim
berkata: "Sesungguhnya kamu dan bapak-bapakmu berada dalam kesesatan yang
nyata".
Mereka
menjawab: "Apakah kamu datang kepada kami dengan sungguh-sungguh ataukah
kamu termasuk orang-orang yang bermain-main?"
Ibrahim
berkata: "Sebenarnya Tuhan kamu ialah Tuhan langit dan bumi yang telah
menciptakannya; dan aku termasuk orang-orang yang dapat memberikan bukti atas
yang demikian itu".
Demi
Allah, sesungguhnya aku akan melakukan tipu daya terhadap berhala-berhalamu
sesudah kamu pergi meninggalkannya.
Maka
Ibrahim membuat berhala-berhala itu hancur berpotong-potong, kecuali yang
terbesar (induk) dari patung-patung yang lain; agar mereka kembali (untuk
bertanya) kepadanya.
Mereka
berkata: "Siapakah yang melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kami,
sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang dzalim".
Mereka
berkata: "Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini
yang bernama Ibrahim".
Mereka
berkata: "(Kalau demikian) bawalah dia dengan cara yang dapat dilihat
orang banyak, agar mereka menyaksikan".
Mereka
bertanya: "Apakah kamu, yang melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan
kami, hai Ibrahim?"
Ibrahim
menjawab: "Sebenarnya patung yang besar itulah yang melakukannya, maka
tanyakanlah kepada berhala itu, jika mereka dapat berbicara".
Maka
mereka telah kembali kepada kesadaran mereka dan lalu berkata:
"Sesungguhnya kamu sekalian adalah orang-orang yang menganiaya (diri
sendiri)",
kemudian
kepala mereka jadi tertunduk (lalu berkata): "Sesungguhnya kamu (hai
Ibrahim) telah mengetahui bahwa berhala-berhala itu tidak dapat berbicara".
Ibrahim
berkata: "Maka mengapakah kamu menyembah selain Allah sesuatu yang tidak
dapat memberi manfaat sedikit pun dan tidak (pula) memberi mudarat kepada
kamu?"
Ah
(celakalah) kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah. Maka apakah kamu tidak
memahami?
H. Zaman
Nabi Muhammad.
- Nabi
Muhammad melalui Al-Quran diperkaya oleh Allah dengan aneka penjelasan dan
bukti.
- Jawaban
Al-Quran dapat membungkam siapa pun yang mempersekutukan Allah sesuai tingkat kedewasaan berpikir umat
manusia.
- Pemaparan
tauhid semakin mantap dan jelas.
- Mencapai
puncaknya dengan kehadiran Nabi Muhammad.
- Al-Quran
menjelaskan tentang Tuhan kepada umat Nabi Muhammad.
- Dimulai
penggenalan perbuatan dan sifat Allah.
- Hal
ini jelas ketika wahyu ke-1 turun.
- Al-Quran
surah Al-Alaq (surah ke-96) ayat 1-5.
ٱقْرَأْ بِٱسْمِ رَبِّكَ ٱلَّذِى خَلَقَ
خَلَقَ ٱلْإِنسَٰنَ مِنْ عَلَقٍ
ٱقْرَأْ وَرَبُّكَ ٱلْأَكْرَمُ
ٱلَّذِى عَلَّمَ بِٱلْقَلَمِ
عَلَّمَ ٱلْإِنسَٰنَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan, Allah menciptakan manusia dari segumpal darah.Bacalah, dan Tuhanmu Yang Maha Pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Allah mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
خَلَقَ ٱلْإِنسَٰنَ مِنْ عَلَقٍ
ٱقْرَأْ وَرَبُّكَ ٱلْأَكْرَمُ
ٱلَّذِى عَلَّمَ بِٱلْقَلَمِ
عَلَّمَ ٱلْإِنسَٰنَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan, Allah menciptakan manusia dari segumpal darah.Bacalah, dan Tuhanmu Yang Maha Pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Allah mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
14. Dalam
wahyu ke-1, Al-Quran menunjuk Tuhan Yang Maha Esa dengan kata “Rabbuka” (Tuhanmu,
Wahai Muhammad), bukan kata “Allah”.
15. Hal
ini untuk menunjukkan Wujud Tuhan Yang Maha Esa, dapat dibuktikan melalui ciptaan
atau perbuatan-Nya.
16. Kata
“Allah” tidak dipakai pada wahyu ke-1.
17. Untuk
meluruskan keyakinan kaum musyrik.
18. Kaum
musyrik memakai kata Allah untuk menunjuk kepada Tuhan.
19. Tetapi
keyakinan kaum musyrik tentang Allah berbeda dengan keyakinan yang diajarkan
Islam.
20. Kaum
musyrik menganggap:
1) Ada hubungan
Allah dengan jin.
2) Allah
punya wanita.
3) Manusia
tidak mampu berhubungan dan berdialog dengan Allah, karena Allah Maha Tinggi
dan Suci.
4) Sehingga
malaikat dan berhala perlu disembah sebagai perantara dengan Allah.
21. Al-Quran
surah Al-Isra (surah ke-17) ayat 40.
أَفَأَصْفَىٰكُمْ رَبُّكُم بِٱلْبَنِينَ وَٱتَّخَذَ
مِنَ ٱلْمَلَٰٓئِكَةِ إِنَٰثًا ۚ إِنَّكُمْ لَتَقُولُونَ قَوْلًا عَظِيمًا
Maka apakah patut Tuhan memilihkan bagimu anak-anak laki-laki sedang Dia sendiri mengambil anak-anak perempuan di antara para malaikat? Sesungguhnya kamu benar-benar mengucapkan kata-kata yang besar (dosanya).
Maka apakah patut Tuhan memilihkan bagimu anak-anak laki-laki sedang Dia sendiri mengambil anak-anak perempuan di antara para malaikat? Sesungguhnya kamu benar-benar mengucapkan kata-kata yang besar (dosanya).
22. Al-Quran
surah Az-Zumar (surah ke-39) ayat 3.
أَلَا لِلَّهِ ٱلدِّينُ ٱلْخَالِصُ ۚ وَٱلَّذِينَ
ٱتَّخَذُوا۟ مِن دُونِهِۦٓ أَوْلِيَآءَ مَا نَعْبُدُهُمْ إِلَّا لِيُقَرِّبُونَآ
إِلَى ٱللَّهِ زُلْفَىٰٓ إِنَّ ٱللَّهَ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ فِى مَا هُمْ فِيهِ يَخْتَلِفُونَ
ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَهْدِى مَنْ هُوَ كَٰذِبٌ كَفَّارٌ
Ingatlah, hanya kepunyaan Allah agama yang bersih (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): "Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya". Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar.
Ingatlah, hanya kepunyaan Allah agama yang bersih (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): "Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya". Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar.
Daftar Pustaka
1. Shihab,
M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2. Shihab,
M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan
Umat. Penerbit Misan, 2009.
3. Shihab,
M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4. Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
0 comments:
Post a Comment