Thursday, August 24, 2023

20002. EKS DANJEN KOPASSSUS SALAH BESAR PILIH TAK JELAS IJAZAH

 



EKS DANJEN KOPASSUS SALAH BESAR PILIH TAK JELAS IJAZAH

Oleh: Drs HM Yusron Hadi, MM

 

 

 

Saat ini.

Kondisi Indonesia.

 

Alami kemunduran.

Dalam atasi KKN.

 

Karena dampak.

Rakyat salah milih pemimpin.

 

Sebelum kondisi negara.

Makin buruk.

 

Maka rakyat Indonesia.

Harus berani ambil putusan.

 

Milih pemimpin.

Yang punya kompetensi baik.

 

Mantan Danjen Marinir.

Letjen Marinir (Purn) Suharto katakan.

 

Kesalahan terbesar bangsa ini.

Sekitar 9 tahun lalu.

 

Pilih pemimpin negara.

Tapi tak jelas ijazahnya.

 

“Saya terbuka saja.

Kini kita tanggung akibatnya.

 

Karena pilih Presiden.

Tak bisa coba-coba.

 

Harus orang yang benar.

Punya kapasitas ,” kata Letjen Suharto.

 

Senin (21/8/2023).

 

Ia tegaskan.

Bahwa pemimpin negara.

Harus kapasitas mumpuni.

 

“Pada tahun 1998.

Saya pelaku.

 

Saya melihat hanya 2 kekuatan besar.

Saat itu.

 

Yaitu kekuatan:

1)        Mahasiswa.

2)        TNI.

 

 Dan saat itu.

Kondisi negara.

 

Tak baik-baik saja.

 Tapi dibilang cukup bagus.

 

Sebab KKN.

Tak seperti sekarang.

 

Dengan diubahnya undang-undang.

Maka perdalam KKN,” tuturnya.

 

Ia menyatakan.

Dulu KKN ada.

 

Saat Soeharto jadikan anaknya.

Menteri Sosial.

 

Ada alasannya.

Ketua Umum Partai Golkar.

 

“Hal pertama saya complain.

Kita 78 tahun merdeka.

 

Tapi  tak pernah jalankan UUD 1945.

Secara konsekuen.

 

Contohnya.

Partai politik saat ini.

 

Mana legal standing dari rakyatnya.

 

Legal standingnya.

Mereka kaya.

Bisa bangun partai.

 

Mereka masuk.

Bayari semua itu.

 

Sama juga Presiden.

Hanya Rp70 juta.

 

Dikalikan 100 ribu.

Sudah masuk itu.

 

 

 Tertutup semua.

Kasus korupsinya,” tuturnya.

 

Dengan politik uang.

Dia nilai capres cawapres.

Hanya 2 calon saja.

 

Calon yang mumpuni.

Tak dapat ikut.

 

“Dengan uang.

Mereka bisa atur semuanya.

 

Misalnya.

1)        Korupsi Rp349 triliun.

2)        Food Estate Rp18 triliun.

 

3)        Bukit Algoritma.

4)        Dan lainnya.

 

Semua itu.

Untuk biaya Pemilu.

 

Orang jadi Presiden.

Tak punya uang.

Maka tak bisa.

 

Punya Rp70 triliun.

Bisa maju.


Ini demokrasi kita.

Saat ini.

 

Demokrasi tidak dari rakyat,”
kata Letjen Suharto.

 

Letjen Suharto tegaskan.

Jika oligarki masuk ekonomi dan politik.

 

Maka rakyat akan dimiskinkan.

 

“Dengan perjanjian.

Dibuat Jokowi dengan China.

 

Saya yakin.

Tak sampai tahun 2030.

Indonesia bagian dari China.

 

Kalau tidak mau terjadi.

Ayo bersama-sama.

 

Mau seperti apa.

Mau people power.

 

Ya people power,” katanya.

 

(sumber warta kota)



0 comments:

Post a Comment