ALQURAN
DAN HADIS TAK PAKAI ISTILAH RUKUN UNTUK TAKDIR
Oleh:
Drs. H.M. Yusron Hadi, MM
Pada studi
Al-Quran.
Wajib percaya
pada takdir.
Tak otomatis
.
Masuk
6 rukun iman.
Al-Quran tak pakai istilah “rukun”.
Untuk “takdir”.
Nabi juga
tak pakai istilah “rukun”.
Untuk
“takdir”
Dalam
hadis beliau.
Umar
bin Khattab berkisah.
Suatu
ketika datang orang.
1)
Berpakaian serba putih.
2)
Berambut hitam teratur.
3)
Penampilannya tak tampak pendatang.
4)
Tak terlihat orang perjalanan jauh.
5)
Tapi para sahabat tak ada yang kenal.
Orang itu bertanya pada Nabi.
Tentang:
1)
Islam.
2)
Iman.
3)
Ihsan.
4)
Hari kiamat.
5)
Dan tanda-tandanya.
Nabi
menjawab sebut 6 hal iman.
Yaitu
pecaya pada:
1)
Allah.
2)
Malaikat-Nya.
3)
Kitab-Nya.
4)
Rasul-Nya.
5)
Hari Kemudian.
6)
Takdir baik dan buruk.
Setelah sang penanya pergi.
Nabi menjelaskan.
Bahwa
dia malaikat Jibril.
Datang
untuk mengajari kalian.
Tentang
agama kalian.
Para ulama
rumuskan 6 rukun Iman.
Dari
hadis itu.
Al-Quran tak pakai kata “rukun”.
Untuk
“takdir”.
Al-Quran
tak pernah sebut kata “takdir” .
Dalam
satu rangkaian ayat .
Bahas 5
hal lain di atas.
Al-Quran
surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 285.
آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ ۚ كُلٌّ
آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ
أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ ۚ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا
وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ
Rasul beriman pada Al-Quran yang diturunkan padanya dari
Tuhannya, demikian pula orang-orang beriman. Semua beriman pada Allah, malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya dan rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membedakan seseorang pun (dengan yang lain) dari
rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami
taat". (Mereka berdoa): "Ampuni kami ya Tuhan kami dan pada Engkau
tempat kembali".
Al-Quran
surah An-Nisa (surah ke-4) ayat 136.
يُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا آمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي نَزَّلَ
عَلَىٰ رَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي أَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۚ وَمَنْ يَكْفُرْ
بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَقَدْ
ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا
Wahai orang-orang beriman, tetaplah beriman pada Allah dan
Rasul-Nya dan pada kitab yang Allah turunkan pada Rasul-Nya serta kitab yang
Allah turunkan sebelumnya. Barang siapa kafir pada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya
orang itu sesat sejauh-jauhnya.
Pada 2
ayat Al-Quran di atas.
Tak
disebut “takdir”.
Bukan berarti
Bahwa
takdir tak wajib diyakini.
Tapi Al-Quran
tak sebut “takdir”.
Sebagai
“rukun”.
Tak merangkai
dalam 5 hal.
Disebut
hadis di atas.
Sebagian
ulama anggap “takdir”.
Tak masuk
“rukun iman”.
Sebagian
ulama hanya sebut 3 hal.
Yaitu
beriman pada:
1)
Allah.
2)
Malaikat.
3)
Hari kemudian.
Sebagian ulama berpendapat.
Beriman pada malaikat.
Cakup iman pada wahyu.
Yang disampaikan.
Juga Nabi
dan Rasul .
Yang
menerima wahyu.
Pada beberapa
hadis Nabi.
Hanya sebut
2 hal saja.
Yaitu beriman
pada:
1)
Allah.
2)
Hari kemudian.
Nabi Muhammad bersabda,
1)
Barang siapa percaya pada Allah dan hari
kemudian, maka hendaklah dia hormati tamunya.
2)
Barang siapa percaya pada Allah dan hari
kemudian.
Maka
hendaklah dia sambung tali kerabatnya.
3)
Barang siapa percaya pada Allah dan hari kemudian.
Maka hendaklah dia berkata
benar atau diam.
Al-Quran
surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 62.
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا وَالنَّصَارَىٰ وَالصَّابِئِينَ مَنْ
آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَعَمِلَ صَالِحًا فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ
عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
Sesungguhnya orang mukmin, orang Yahudi, orang Nasrani dan orang
Shabiin, siapa saja di antara mereka yang benar-benar beriman pada Allah, hari
kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada
kekhawatiran pada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
Ayat Al-Quran ini tak tunjukkan.
Yang
dituntut dari semua kelompok.
Disebut
di atas.
Hanya beriman
kepada Allah.
Dan hari
kemudian saja.
Tapi bersama
keduanya.
Juga beriman
pada Rasul, kitab suci, malaikat, dan takdir.
Meskipun,
ayat Al-Quran dan semacamnya.
Hanya sebut
2 hal pokok.
Tapi tetap
tuntut iman.
Segala
sesuatu disampaikan.
Oleh Nabi
Muhammad.
Pada 6
hal iman.
Dalam hadis
di atas.
Juga hal
lainnya.
Yang
tidak disebutkan.
Daftar
Pustaka
1. Shihab,
M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2. Shihab,
M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan
Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3. Shihab,
M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4. Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com
online.
.bmp)
.bmp)
.bmp)
0 comments:
Post a Comment