SEMUA
NABATI TETUMBUHAN HALAL DI ALQURAN
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
Al-Quran
surah Al-Baqarah, surah ke-2 ayat 29.
هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُمْ مَا
فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا ثُمَّ اسْتَوَىٰ إِلَى السَّمَاءِ فَسَوَّاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ
ۚ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Dia
Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untukmu dan Dia berkehendak
menuju langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit, dan Dia Maha Mengetahui segala
sesuatu.
Al-Quran
surah Al-Jatsiyah, surah ke-45 ayat 13.
وَسَخَّرَ لَكُمْ مَا فِي السَّمَاوَاتِ
وَمَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا مِنْهُ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di
langit dan apa yang ada di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya.
Sesungguhnya pada yang demikian benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan
Allah) bagi kaum yang berpikir.
Berdasar
ayat Al-Quran di atas.
Pada
prinsipnya segala sesuatu.
Di
alam semesta.
Halal untuk
dipakai.
Semua makanan
juga halal.
Al-Quran
kecam orang.
Yang haramkan
rezeki halal.
Yang
disiapkan Allah bagi manusia.
Al-Quran
surah Yunus (surah ke-10) ayat 59.
قُلْ أَرَأَيْتُمْ مَا أَنْزَلَ
اللَّهُ لَكُمْ مِنْ رِزْقٍ فَجَعَلْتُمْ مِنْهُ حَرَامًا وَحَلَالًا قُلْ آللَّهُ
أَذِنَ لَكُمْ ۖ أَمْ عَلَى اللَّهِ تَفْتَرُونَ
Katakan:“Terangkan padaku tentang rezeki yang
diturunkan Allah padamu, lalu kamu jadikan sebagiannya haram dan (sebagiannya)
halal”. Katakan: “Apakah Allah telah memberi izin padamu (tentang ini) atau
kamu mengada-adakan saja terhadap Allah?”
Pengharaman suatu makanan.
Harus
bersumber dari Allah dan Rasul-Nya.
Pengecualian
bisa disebabkan.
Kondisi
manusia.
Ada
makanan beri dampak negative.
Pada jiwa
raganya.
Al-Quran
surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 168.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا
فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ
لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
Hai sekalian manusia, makanlah yang halal dan
baik dari apa yang ada di bumi, dan jangan kamu ikuti langkah setan, karena
sesungguhnya setan musuh nyata bagimu.
Para sering beda pendapat.
Perincian
pengecualian suatu makanan.
Sebab beda:
1)
Tafsir ayat.
2)
Nilai sahih hadis.
3)
Makna hadis Nabi.
Ada 3 kategori
pokok.
Makanan
dalam Al-Quran.
Yaitu:
1)
Nabati.
2)
Hewani.
3)
Olahan.
Al-Quran surah Abasa (surah ke-80) ayat 24-32.
فَلْيَنْظُرِ الْإِنْسَانُ إِلَىٰ
طَعَامِهِ أَنَّا
صَبَبْنَا الْمَاءَ صَبًّا ثُمَّ شَقَقْنَا الْأَرْضَ شَقًّا فَأَنْبَتْنَا
فِيهَا حَبًّا وَعِنَبًا
وَقَضْبًا وَزَيْتُونًا
وَنَخْلًا وَحَدَائِقَ غُلْبًا وَفَاكِهَةً
وَأَبًّا مَتَاعًا
لَكُمْ وَلِأَنْعَامِكُمْ
Maka hendaklah manusia memperhatikan
makanannya. Sesungguhnya Kami benar-benar telah mencurahkan air (dari langit), kemudian
Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya, lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi,
anggur dan sayur-sayuran, Zaitun dan pohon kurma, kebun-kebun lebat, dan
buah-buahan serta rumput-rumputan, untuk kesenanganmu dan untuk binatang
ternakmu.
Allah perintahkan
manusia.
Perhatikan
makanannya.
Sebutkan
jenis tumbuhan.
Disiapkan
Allah untuk manusia dan Binatang.
Tak ditemukan
eksplisit.
Jenis makanan
nabati tertentu.
Yang
dilarang.
Nabati
berasal dari tetumbuhan.
Jika ada
tetumbuhan terlarang.
Maka masuk:
1)
Larangan umum.
2)
Hal yang buruk.
3)
Merusak kesehatan.
3)
Daftar Pustaka
1.
Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan
Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2.
Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan
Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.
Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan
Al-Quran.
4.
Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital
Qur’an Ver 3.2
5.
Tafsirq.com online.
0 comments:
Post a Comment