SKEPTIS DEMOKRASI GOLPUT
HAMPIR 50 PERSEN
Oleh: Drs HM Yusron Hadi, MM
Angka golput
Atau tak memilih.
Di Pulau Jawa.
Hampir 50 persen.
Pilkada serentrak.
Rabu, 27 November 2024.
Berdasar quick count Litbang
Kompas.
1)
Provinsi DKI Jakarta.
Angka golput 42,07
persen.
2)
Jawa Barat.
Golput 33,66 persen.
3)
Jawa Timur.
Golput 30,15 persen.
4)
Jawa Tengah.
Golput 26,44 persen.
Samsul Arifin.
Pakar Hukum
Universitas
Muhammadiyah Surabaya
(UM Surabaya) katakan.
Hasil data ini.
Pulau Jawa.
Jumlah penduduk
terbanyak Indonesia.
Tingkat partisipasi
pemilih.
Jadi tantangan.
Penyebab Angka Golput
Pilkada.
Di Pulau Jawa Tinggi
Yaitu:
1)
Tak percaya proses politik.
2)
Kendala teknis.
3)
Kurang info bagi
pemilih.
4)
Sikap skeptic, tak
percaya, dan ragu.
5)
Pemilu tak jujur.
6)
Pemilu tak transparan.
7)
Pemilu tak berintergritas.
8)
Tak adil.
9)
Pemilu curang.
10) Persepsi negative.
Kata Ari.
Hal ini cermin.
1)
Rakyat tak percaya
pemilu.
2)
Mestinya suara rakyat
jadi penentu.
3)
Hitungan hasil pemilu
tak jujur.
4)
Tak terbuka.
5)
Isu politik uang.
6)
Cawe cawe pejabat.
7)
Pemilu tak independen.
8)
Ikut pemilu jika
diberi sangu.
Ari ungkap.
Memperparah rendah
partisipasi pemilih.
Yaitu politik uang.
Fenomena ini sulit diatasi.
Sebab mengakar dalam
budaya politik.
"Politik uang.
Menciptakan
ketergantungan.
Dan merusak nilai
demokrasi.
Sebab suara rakyat tak
murni.
Tapi kena pengaruh
materi," katanya.
Banyak warga enggan ke
TPS.
Jika tidak ada uang.
Tak ada hadiah
tertentu.
"Suara rakyat instrumen
demokrasi.
Jadi sekadar komoditas.
Bisa jual beli,"
tegasnya.
Fenomena ini.
Makin turun
partisipasi public.
Tentukan kebijakan Negara.
"Perlu evaluasi
menyeluruh.
Mulai teknis pemilu .
Sosialisasi pada
masyarakat.
Agar tingkat
partisipasi pemilih.
Di masa mendatang.
Bias meningkat,"
pungkasnya.
(Sumber detik)

0 comments:
Post a Comment