Khotbah Jumat,
“PERINTAH PUASA
RAMADAN”
Khutbah-1
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِين
إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَ
نَسْتَعِيْنُهُ وَ نَسْتَغْفِرُهُ وَ نَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ
أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَاِلنَا مَنْ
يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَ مَنْ يُضْلِلْ
فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ
إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ
وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ
رَسُوْلُهُ
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ
وَ عَلىَ اَلِهِ وَ أَصْحَابِهِ وَ مَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ
الدِّيْنِ أَمَّا بَعْدُ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا
اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُون
Para jamaah yang berbahagia,
Marilah kita selalu
meningkatkan takwa kepada Allah dengan menjalankan semua perintah-Nya dan
mMenjauhi segala larangan-Nya.
Para jamaah yang berbahagia.
Pada
tahun ke-2 Hijriah turun perintah berpuasa Ramadan, ketika Rasulullah berumur
55 tahun.
Perintah awal puasa
Ramadan turun pada bulan Syakban, sebulan sebelum bulan Ramadan, tahun ke-2
Hijriah.
Al-Quran surah
Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 183.
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى
الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,
Umat lslam mengerjakan
salat Idul Fitri ke-1 tahun ke-2 Hijriah dalam suasana kemenangan Perang Badar.
Sebanyak 313 pasukan
muslim dapat mengalahkan 1.000 pasukan kafir Quraisy pada Perang Badar, sekitar
150 km dari kota Madinah.
Bulan Ramadan adalah
bulan ke-9 dalam kalender Islam.
Kalender Hijriah
(Kalender Islam) dimulai sejak Nabi Muhammad hijrah dari Mekah ke
Madinah.
Pada sistem kalender
Masehi, sebuah hari atau tanggal dimulai pukul 00.00 dan berakhir pukul 24.00
waktu setempat.
Pada sistem kalender
Hijriah, sebuah hari atau tanggal diawali saat Magrib dan diakhiri waktu
matahari terbenam.
Puasa adalah menahan
dari segala yang membatalkan, selama satu hari, sejak terbit fajar sampai
matahari terbenam, dengan niat dan beberapa syarat.
Wajib berpuasa
Ramadan.
1) Orang
berakal.
2) Akil
Balig.
3) Kuat
berpuasa.
Syarat sah puasa.
1) Beragama
Islam.
2) Mumayiz
(dapat membedakan baik dan buruk).
3) Suci
dari haid dan nifas.
4) Bukan
hari yang dilarang berpuasa.
Dilarang berpuasa:
1) Hari
raya Idul-Fitri.
2) Hari
raya Idul-Adha.
3) Hari
tasyrik (yaitu tanggal 11, 12, dan 13 bulan Zulhijah).
Rukun berpuasa
Ramadan.
1) Berniat
setiap malam, sebelum puasa esok harinya.
2) Menahan
dari segala hal yang membatalkan, sejak terbit fajar sampai terbenam matahari.
Hal-hal yang
membatalkan puasa.
1) Sengaja
makan atau minum.
2) Sengaja
muntah.
3) Hubungan
suami istri pada siang hari.
4) Keluar
darah haid atau nifas.
5) Gila.
6) Keluar
air mani karena terangsang lawan jenis pada siang hari.
7) Keluar
air mani karena bermimpi, tidak membatalkan puasa.
Para ulama berbeda
pendapat tentang memasukkan sesuatu ke dalam rongga badan seperti hidung,
telinga, dan lainnya.
Sebagian ulama
menganggap puasanya batal, karena dikiaskan dengan makan dan minum.
Sebagian ulama lain menganggap
tidak membatalkan puasa. Termasuk memasukkkan obat tidak melalui mulut,
misalnya suntik tidak membatalkan puasa.
Orang yang boleh tidak
berpuasa Ramadan.
1) Orang
sakit. Jika berpuasa dikawatirkan bertambah parah, tetapi harus mengganti puasa
pada hari lain.
2) Usia
lanjut atau belum tua tetapi kondisinya lemah, maka wajib membayar fidiah,
yaitu memberi makan orang miskin.
3) Wanita
Hamil atau menyusui. Jika khawatir kesehatan bayinya, tetapi wajib mengganti
puasa pada hari lain dan dianjurkan memberi makan orang miskin.
4) Musafir,
yaitu perjalanan melebihi 81 km dan mengganti pada hari lain, tetapi jika kuat
sebaiknya tetap puasa.
Sunah puasa Ramadan.
1) Segera
berbuka, ketika Magrib.
2) Berbuka
dengan kurma, minum air, atau suatu yang manis.
3) Berdoa,
ketika berbuka.
4) Makan
sahur.
5) Mengakhirkan
waktu makan sahur.
6) Memberi
makan kepada orang puasa.
7) Memperbanyak
sedekah.
8) Memperbanyak
mengajar dan belajar Al-Quran.
Hikmah puasa Ramadan.
1) Mensyukuri
nikmat Allah yang tidak terbatas.
2) Melatih
disiplin dan memahami perasaan orang lapar, sehingga gampang membantu orang
miskin kesusahan.
3) Membuat
tubuh sehat lahir dan batin, sehat jasmani dan rohani.
Keistimewaan bulan Ramadan.
1) Terdapat
malam lailatul kadar. Orang beramal kebaikan pada malam lailatul kadar mendapat
pahala lebih baik dibanding beramal 1.000 bulan (83 tahun 4 bulan).
2) Semua
dosa tahun lalu diampuni.
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ
إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Rasulullah bersabda,
“Barangsiapa berpuasa Ramadan karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah,
akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”
Ramadan disebut
“syahrus syiyam” (bulan berpuasa).
Ramadan disebut
“syahrul qiyam” (bulan salat malam, tarawih, dan witir).
Ramadan disebut
“syahrul Quran” (bulan membaca Al-Quran).
Ramadan disebut
“syahrul infak” (bulan memperbanyak infak).
Ramadan disebut
“syahrut tarbiyah” (bulan belajar Al-Quran).
Ramadan disebut
“syahrul jihad” (bulan jihad).
Perang Badar, terjadi
pada bulan Ramadan.
Penaklukan Mekah tanpa
pertumpahan darah, terjadi pada bulan Ramadan.
Kemerdekaan bangsa
Indonesia 17 Agustus 1945 bertepatan dengan Jumat Legi pada bulan Ramadan. .
Para jamaah yang berbahagia,
Semoga kita termasuk orang
yang dapat mengisi bulan Ramadan dengan banyak amal kebaikan, sehingga dapat
memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Amin Ya Rabbal Alamin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ
وَ نَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلأَيَاتِ وَ
ذِكْرِ الْحَكِيْمِ
وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ
السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
ِ-------duduk----

0 comments:
Post a Comment