AMAL MUBAH DENGAN NIAT BAIK DAPAT PAHALA.
Oleh Drs H M Yusron Hadi, MM
MELAKUKAN HAL YANG MUBAH DENGAN NIAT BAIK AKAN MENDAPAT
PAHALA.
ISLAM menghargai setiap hal yang mendorong berbuat baik.
Juga menghargai niat yang bagus dalam berbuat sesuatu.
Rasulullah bersabda,
"Sesungguhnya semua amal harus dengan niat ikhlas
karena Allah.
Dan setiap orang dinilai menurut niatnya."
Orang makan dan minum dengan niat menjaga kelangsungan hidupnya.
Dan memperkuat tubuhnya agar bisa beribadah dengan baik.
Maka makan dan minumnya dapat dinilai sebagai amal kebaikan.
Barang siapa melepaskan syahwat kepada isterinya dengan
niat menghindari maksiat.
Maka pelepasan syahwat itu bisa bernilai ibadah yang berhak
mendapat pahala.
Rasulullah bersabda,
"Pada kemaluanmu itu ada sedekah.”
Para sahabat bertanya,
“Apakah saat melepaskan syahwat juga mendapat pahala?”
Rasulullah bersabda,
“Jika dia melepaskan pada yang haram, maka dia berdosa.
Sehingga, jika dia melepaskan syahwatnya pada yang halal, maka
dia mendapat pahala."
Rasulullah bersabda,
"Barang
siapa mencari rezeki halal dengan niat menjaga diri agar tidak minta-minta.
Dan
untuk mencukupi keluarganya.
Serta
agar bisa membantu tetangganya.
Maka
kelak di akhirat, dia akan bertemu Allah dengan
wajah bagaikan bulan purnama."
Setiap perbuatan mubah yang dikerjakan orang mukmin dengan niat
baik termasuk ibadah yang mendapat pahala.
Tapi
dalam masalah haram tetap bernilai haram.
Meskipun
niatnya baik dan mulia.
Islam
mengajarkan tujuan dan niat baik harus dilakukan dengan cara yang baik.
Maka
selamanya yang haram tidak boleh dipakai untuk mencapai tujuan yang baik.
Islam
ingin tujuan yang baik harus dilkukan dengan cara yang baik juga.
Islam
melarang sikap menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan.
Islam
melarang “al-ghayah tubarrirul wasilah”.
Yaitu untuk mencapai tujuan, cara apa pun dibenarkan.
Islam mengajarkan tujuan yang baik, harus dicapai dengan
cara baik pula.
Haram dalam syariat Islam tidak terpengaruh oleh tujuan dan
niat.
Rasulullah bersabda,
"Sesungguhnya Allah Maha Baik dan hanya menerima yang baik pula.”
"Kemudian ada pria datang dari jauh.
Rambutnya tidak terurus penuh dengan debu.
Dia mengangkat kedua tangannya ke langit sambil berdoa:
Ya Tuhanku, ....
Padahal makanannya haram.
Minumannya haram.
Pakaiannya haram.
Dan diberi makan dengan barang haram pula.
Maka bagaimana mungkin doanya itu dikabulkan?"
Rasulullah bersabda,
"Barang siapa mengumpulkan uang dari jalan haram.
Kemudian dia sedekahkan harta itu.
Dia tidak akan mendapat pahala.
Bahkan dosanya akan menimpa dia. "
Rasulullah bersabda,
Kejahatan tak bisa dihapus dengan kejahatan.
Tetapi kejahatan bisa dihapus dengan kebaikan.
Daftar Pustaka.
1.
Yusuf
Qardhawi. Halal dan haram dalam lslam. Alih bahasa Muammal Hamidy. Penerbit
Bina llmu, 1993.
.bmp)
.bmp)
.bmp)
.bmp)
.bmp)
0 comments:
Post a Comment