Tuesday, February 11, 2025

39479. TEORI BIG BANG LEDAKAN BESAR DI ALQURAN

 


TEORI BIG BANG LEDAKAN BESAR DI ALQURAN

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

Teori modern yang diterima tentang asal usul alam semesta.

Yaitu teori “big bang”  (ledakan besar) yang dahsyat.

 

Para ilmuwan masih meneliti teori ini.

 

Konsep letusan dahsyat ini.

Dijelaskan secara garis besar dalam Al-Quran.

Sejak 1.400 tahun lampau.

 

Teori “big bang” (ledakan besar) menjelaskan terjadinya alam semesta.

Mulai satu gumpalan besar.

Kemudian alam semesta meledak jadi jutaan pecahan.

Fenomena ini terjadi miliaran tahun lalu.

 

Sejak saat itu.

Alam semesta meluas dan mengembang makin besar.

 

Sampai suatu saat.

Akan berhenti berkembang.

Alam semesta kembali menciut lagi.

 

Itu teori para ilmuwan tentang alam semesta.

Agaknya sejalan dengan Al-Quran.

 

Al-Quran surah Al-Anbiya (surah ke-21) ayat 30.

 

أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا ۖ وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ ۖ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ

 

      Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapa mereka tidak juga beriman?

 

Al-Quran surah Adz-Dzariyat (surah ke-51) ayat 47.

 

وَالسَّمَاءَ بَنَيْنَاهَا بِأَيْدٍ وَإِنَّا لَمُوسِعُونَ

  

   Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya.

 

Al-Quran surah Adz-Dzariyat (surah ke-51 ayat 7).

 

وَالسَّمَاءِ ذَاتِ الْحُبُكِ

     

Demi langit yang mempunyai jalan-jalan.

 

Al-Quran surah Al-Mursalat (surah ke-77) ayat 8.

 

فَإِذَا النُّجُومُ طُمِسَتْ

    

Maka apabila bintang-bintang telah dihapuskan.

 

Para ilmuwan menyatakan.

Bahwa pada saat terbentuknya alam semesta.

Ruang angkasa penuh gas panas.

 

Al-Quran surah Fushshilat (surah ke-41) ayat 11.

 

ثُمَّ اسْتَوَىٰ إِلَى السَّمَاءِ وَهِيَ دُخَانٌ فَقَالَ لَهَا وَلِلْأَرْضِ ائْتِيَا طَوْعًا أَوْ كَرْهًا قَالَتَا أَتَيْنَا طَائِعِينَ

 

      Kemudian Dia menuju langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: “Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa”. Keduanya menjawab: “Kami datang dengan suka hati.”

 

     Menurut para ilmuwan.

Kata “asap” penjelasan tepat tentang  gas ini.

 

Allah membagi langit menjadi 7 lapis.

 

Al-Quran surah Fushshilat (surah ke-41) ayat 12.

 

فَقَضَاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ فِي يَوْمَيْنِ وَأَوْحَىٰ فِي كُلِّ سَمَاءٍ أَمْرَهَا ۚ وَزَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ وَحِفْظًا ۚ ذَٰلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ

   

     Maka Dia menjadikannya 7 langit dalam 2 masa dan Dia mewahyukan pada tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikian ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.

 

     Para ilmuwan perkirakan.

Umur alam semesta sekitar 18 miliar tahun.

 

Al-Quran menyatakan.

Alam semesta diciptakan dalam “6 hari” atau “6 periode”.

 

Sebagian ulama prediksi umur alam semesta sekitar 18,3 miliar tahun.

 

Kata 2 hari di sini.

Bukan ukuran 24 jam standar manusia.

Tapi standar berbeda.

 

Al-Quran menyatakan.

Dalam 1 hari ukuran Allah sama dengan 1.000 tahun ukuran manusia.

 

Dalam keadaan tertentu 1 hari sama dengan 50.000 tahun.

 

      Al-Quran surah Al-Maarij (surah ke-70) ayat 4.

 

تَعْرُجُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ إِلَيْهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ

 

   Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam 1 hari yang kadarnya 50.000 tahun.

 

         Al-Quran surah Ar-Ra’du (surah ke-13) ayat 2.

 

اللَّهُ الَّذِي رَفَعَ السَّمَاوَاتِ بِغَيْرِ عَمَدٍ تَرَوْنَهَا ۖ ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ ۖ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ ۖ كُلٌّ يَجْرِي لِأَجَلٍ مُسَمًّى ۚ يُدَبِّرُ الْأَمْرَ يُفَصِّلُ الْآيَاتِ لَعَلَّكُمْ بِلِقَاءِ رَبِّكُمْ تُوقِنُونَ

    

    Allah Yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuan (mu) dengan Tuhanmu.

      Teori sains modern jelaskan.

Alam semesta berasal dari ledakan sebuah gumpalan besar dahsyat.

 

Tapi belum berhasil menentukan,

 

“Bagaimana cara gumpalan besar itu terwujud dan bagaimana ruang angkasa berupa kekosongan dan kehampaan terbentuk?”

 

      Saat ini, beberapa ilmuwan sampai kepada kesimpulan tentang kemungkinan penciptaan alam semesta.

 

Artinya, alam semesta terjadi karena ada yang menciptakannya.

Bukan terjadi kebetulan.

 

      Al-Quran surah Al-Anbiya (surah ke-21) ayat 16-17.

 

وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاءَ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا لَاعِبِينَ لَوْ أَرَدْنَا أَنْ نَتَّخِذَ لَهْوًا لَاتَّخَذْنَاهُ مِنْ لَدُنَّا إِنْ كُنَّا فَاعِلِينَ

 

      Dan tidaklah Kami ciptakan langit dan bumi dan segala yang ada di antara keduanya dengan bermain-main. Sekiranya Kami hendak membuat sesuatu permainan (istri dan anak), tentulah Kami membuatnya dari sisi Kami. Jika Kami menghendaki berbuat demikian, (tentulah Kami telah melakukannya).

 

       Umat Islam yang patuh sangat yakin terhadap kebenaran Al-Quran.

 

Apa pun yang dikatakan Al-Quran pasti benar.

 

Tak perlu menunggu sampai Al-Quran membuktikan kebenarannya.

 

      Ketika ayat Al-Quran terkait alam semesta.

Ternyata terbukti benar secara ilmiah.

 

Hal itu membantu mendukung bukti.

Bahwa Al-Quran benar-benar  wahyu dari Allah Yang Maha Tinggi.

 

 

Daftar Pustaka

1.                Anwar, Duaa. Memahami Segalanya Tentang Al-Quran. The Everything Koran Book. Penerbit Karisma Publishing Group, Batam 2004.

2.                Mustofa, Agus. Pusaran Energi Kakbah. Penerbit Padma Press. Surabaya 2006.

3.                Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.  

4.                Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

5.                Al-Mubarakfury, Syaikh Shafiyurrahman. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.

6.                Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2017.

7.                Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2017

8.                Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.

9.                Tafsirq.com online

 

0 comments:

Post a Comment