PUASA RAMADAN MEMBAKAR DOSA MANUSIA
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
Kata “Ramadan” terambil dari akar kata yang artinya “membakar” atau
“mengasah”.
Ramadan disebut bulan membakar.
Sebab pada bulan ini.
Semua dosa manusia pupus, habis
terbakar.
Karena kesadaran dan amal kebaikannya.
Ramadan disebut bulan mengasah.
Sebab jadi waktu.
Untuk “mengasah” dan “mengasuh”.
Jiwa manusia.
Bulan Ramadan juga ibarat tanah subur.
Siap ditaburi benih kebajikan.
Semua orang disilakan menabur.
Dan pada waktunya.
Akan menuai hasil.
Sesuai benih yang ditanam.
Bagi orang yang lalai.
Maka tanah garapannya.
Hanya ditumbuhi rerumputan.
Yang tidak berguna.
Berpuasa bulan Ramadan.
Yaitu usaha manusia sebagai makhluk
Allah.
Dengan sekuat kemampuannya.
Untuk mencontoh sifat mulia dari
Allah.
Sifat Allah tak makan dan tak minum.
Bahkan memberi makan dan minum.
Allah tak punya anak dan tak
dilahirkan.
Manusia yang berpuasa.
Berusaha mencontoh sifat Allah.
Yang tidak makan dan tidak minum.
Padahal makan dan minum.
Kebutuhan primer manusia.
Jika manusia mampu mengendalikan
kebutuhan makan dan minum.
Maka kebutuhan lainnya.
Akan mudah dikendalikan.
Hikmah dan tujuan berpuasa.
Manusia harus mencontoh.
Semua sifat Allah yang mulia.
Hakikat berpuasa.
Yaitu menabur benih.
Bisa antarkan manusia kepada:
"Bersikap dan bersifat dengan sikap dan sifat Allah”.
Sikap dan sifat mulia.
Bias menghiasi manusia.
Dalam bersikap, berperilaku.
Dan cara berpikirnya.
Allah Maha Hidup, Maha Berpengetahuan,
Maha Kaya, Maha Pengasih, Maha Damai, terhadap semua makhluk-Nya.
Tapi arti “hidup”.
Tak sekadar menarik dan menghembuskan
nafas.
Yang dimaksud “hidup”.
Yaitu sejalan dengan sifat Allah Maha
Yang Hidup.
Tapi sesuai kemampuan manusia.
Yakni hidup sinambung.
Melampaui batas generasi, umat, dan
bangsa.
Bisa dicapai lewat kerja keras.
Tanpa berhenti.
15. Al-Quran surah Ar-Rahman
(surah ke-55) ayat 29.
Bahwa Allah tiap saat dalam kesibukan.
يَسْأَلُهُ مَنْ فِي
السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ كُلَّ يَوْمٍ هُوَ فِي شَأْنٍ
Semua
yang ada di langit dan di bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap waktu Dia
dalam kesibukan.
Karya besar Nabi Muhammad.
Justru terjadi pada bulan Ramadan.
Misalnya:
1) Menang
Perang Badar.
2) Kuasai
Mekah tanpa pertumpahan darah.
3) Dan
lainnya.
Kemenangan umat Islam usai Nabi
Muhammad wafat.
Terjadi dalam bulan Ramadan.
1) Pasukan
Muslim menang di Spanyol .
Pada bulan Ramadan (91 H/710 M).
2) Umat
Islam menang Perang Salib (584 H/1188 M).
3) Umat
Islam menang melawan pasukan Tartar (658 H/1168 M).
4) Banyak
lainnya.
Proklamasi Kemerdekaan bangsa
Indonesia.
Pada 17 Agustus 1945.
Hari Jumat Legi bulan Ramadan.
a. Hari Jumat.
b. Pasaran
Legi.
c. Bulan
Ramadan.
Selama bulan Ramadan.
Umat Islam tetap semangat belajar dan
bekerja.
Seperti bulan lainnya.
Untuk membangun peradaban manusia.
Yang lebih baik.
Daftar Pustaka
1. Shihab,
M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan,
1994.
2. Shihab, M.
Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat.
Penerbit Mizan, 2009.
3. Shihab,
M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4. Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com
online