ALQURAN,
BACAAN YANG MULIA DAN SEMPURNA
Oleh:
Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala
SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo

Profesor Quraish Shihab menjelaskan
pengertian Al-Quran. “Al-Quran” secara harfiah bermakna “Bacaan yang mencapai
puncak kesempurnaan”. “Al-Quran Al-Karim” berarti “Bacaan yang mahasempurna dan
mahamulia.”
Kemahamuliaan dan kemahasempurnaan bacaan
“Al-Quran”, tak hanya bisa dipahami oleh para ahli. Tetapi, juga dapat dipahami
oleh orang yang menggunakan “sedikit” pikirannya.
Ustad Felix Siauw menyatakan Al-Quran sebuah
kitab yang “sombong”. Biasanya semua buku atau tulisan apa pun. Terdapat pengantar
berupa permintaan “mohon saran dan kritik”. Tetapi, Al-Quran amat yakin dengan kebenaran
dirinya. Sangat percaya diri, tak ada keraguan di dalamnya. Tak akan dijumpai
kesalahan padanya.
Al-Quran surah Al-Baqarah. Surah ke-2
ayat 2. “Kitab Al-Quran ini, TIDAK ADA KERAGUAN padanya. Petunjuk bagi orang yang
bertakwa. Yaitu mereka yang beriman kepada yang gaib. Yang mendirikan salat. Menafkahkan
sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka.“
Hanya Al-Quran sebuah “buku” yang dibaca
orang sejak ribuan tahun lalu. Sebuah “buku” yang dibaca oleh orang yang memahami
artinya maupun orang yang tak mengerti artinya. Yang lebih aneh, dalam kejuaraan
internasional. Pemenang “Lomba Bacaan Al-Quran”, bukan orang yang berasal dari
negeri berbahasa Arab.
Juara MTQ internasional sering
dimenangkan orang Indonesia. Padahal, orang Indonesia dalam kehidupan
sehari-hari, tak menggunakan bahasa Arab. Tentu saja, bahasa ibu orang
Indonesia bukan bahasa Arab.
Cuma Al-Quran sebuah “buku” yang
dipelajari dan diketahui sejarahnya. Bukan sekedar secara umum, tetapi
diketahui sejarahnya ayat demi ayat. Kapan turunnya, tahun berapa, bulan apa,
musim apa, dan pada siang hari atau malam hari, serta dalam kondisi bagaimana?.
Sungguh, Al-Quran merupakan “buku” yang luar biasa.
Hanya Al-Quran sebuah “buku” yang dipelajari secara terperinci redaksinya. Bukan
hanya dalam penetapan kata per kata. Bentuk susunannya dan pemilihan suatu
kata. Tetapi, juga mencakup kandungan arti yang tersurat maupun yang tersirat.
Sungguh mengagumkan.
Cuma
A-Quran sebuah buku yang dibaca, dipelajari, dan dijaga beraneka ragam bacaannya.
Jumlah model bacaannya lebih dari
sepuluh macam. Juga, ditetapkan
cara membacanya. Kapan harus dibaca panjang, dan kapan harus dibaca pendek?
Di mana
tempat harus berhenti? Di mana dianjurkan berhenti dan di mana dilarang
berhenti? Juga, diatur irama dan lagu yang dibolehkan maupun yang dilarang.
Sampai kepada sikap orang waktu membaca pun diatur adab dan etikanya. Sungguh
luar biasa.
Hanya Al-Quran sebuah buku yang diatur penulisan
dan dipelajari tata cara penulisannya. Segi persesuaian dan perbedaan dengan penulisan
masa kini. Sampai mencari rahasia perbedaan kata-kata yang sama. Kemudian ditemukan
pertimbangan yang mengagumkan. Dari pemilihan kata-kata tersebut.
Apakah kita pernah menjumpai sebuah buku yang seperti
Al-Quran? Wajarlah apabila kalam Allah yang diturunkan lewat malaikat Jibril kepada
Nabi Muhammad disebut Al-Quran. Yang berarti “Bacaan yang mulia dan sempurna.”
Daftar
Pustaka
1. Shihab,
M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
0 comments:
Post a Comment