Monday, July 24, 2017

147. FILSAFAT

HUBUNGAN AL-QURAN, ILMU, DAN FILSAFAT MANUSIA
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo

      Beberapa orang bertanya,”Bagaimana hubungan antara Al-Quran, ilmu, dan filsafat manusia? Tolong dijelaskan hubungan antara Al-Quran, ilmu, dan filsafat manusia?” Profesor Quraish Shihab menjelaskannya.
      Ilmu merupakan pengetahuan tentang suatu bidang yag disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang pengetahuan.
      Filsafat adalah teori yang mendasari alam pikiran, atau suatu kegiatan. Filsafat merupakan pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab, asal, dan hukumnya.
      Al-Quran dalam kaitannya dengan perkembangan ilmu dan filsafat manusia, dapat disimpulkan mengandung tiga hal pokok, yaitu tentang: Tujuan, Cara, dan Pembuktian.
     Tentang ”Tujuan” Al-Quran. Pertama, Menjelaskan masalah akidah atau kepercayaan, yang mencakup keyakinan kepada Allah dan segala sifat-sifat Allah. Menjelaskan masalah wahyu dan segala kaitannya, antara lain: kitab suci, malaikat, dan para nabi.  Menjelaskan masalah hari kiamat, termasuk dengan sanksi balasan dan ganjaran Allah.
   Kedua, Tentang budi pekerti, yang bertujuan mewujudkan keserasian hidup bermasyarakat, berupa gotong-royong, amanat, kebenaran, kasih sayang, tanggung jawab, dan lainnya.
     Ketiga, Hukum yang mengatur hubungan manusia dengan Allah, sesama manusia, dengan dirinya sendiri, dan alam sekitarnya.
     Tentang “Cara” yang dipakai Al-Quran untuk mencapai tujuannya pada prinsipnya menggunakan empat cara.
      Pertama, Menganjurkan manusia memperhatikan alam raya, langit, bumi, bintang kemintang, planet, udara, darat, lautan dan sebagainya, agar manusia menyadari kebesaran dan keagungan Allah. Memanfaatkan segala sesuatu untuk membangun dan memakmurkan bumi.
       Kedua, Menceritakan peristiwa sejarah masa lampau untuk memetik pelajaran agar menjadi lebih baik di masa depan.
      Ketiga, Membangkitkan perasaan yang terpendam dalam jiwa, yang dapat mendorong manusia untuk mempertanyakan dari mana dia berasal, untuk apa dia hidup, dan ke mana tujuan hidupnya.  
      Keempat, Janji ganjaran dan ancaman balasan di dunia dan akhirat. Berupa dimasukkan  surga atau dicemplungkan ke neraka.
       Tentang “Pembuktian” yang diberikan Al-Quran. Untuk menunjukkan kebenaran  Al-Quran benar-benar berasal dari Allah. Dibuktikan dengan mukjizat Al-Quran  yang pada garis besarnya terbagi dalam tiga hal pokok.
      Pertama, Susunan redaksi Al-Quran merupakan puncak tertinggi dalam sastra bahasa Arab.  Kedua, Sains modern dan ilmu pengetahuan dari berbagai disiplin yang diisyaratkan dalam Al-Quran terbukti sesuai dengan sains modern. Ketiga, ramalan masa depan yang diungkapkan Al-Quran yang terbukti kebenarannya.
       Melihat kandungan Al-Quran seperti di atas, berarti Al-Quran berbicara tentang ilmu dan filsafat manusia.  
     Al-Quran surah Al-Baqarah, surah ke-2 ayat 2. Al-Quran merupakan kitab petunjuk bagi manusia. “Kitab (Al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya. Petunjuk bagi orang yang bertakwa.”
     Al-Quran surah Ali Imran ayat 4. “Sebelum (Al-Quran), menjadi petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan Al-Furqan. Sesungguhnya orang yang kafir terhadap ayat Allah akan memperoleh siksa yang berat, Allah Maha Perkasa lagi mempunyai balasan (siksa)”.
     Al-Quran memberikan jalan keluar dari semua masalah manusia. Al-Quran surah Al-Baqarah, surah ke-2 ayat 213.
      “Manusia adalah umat yang satu. (Setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi pemberi kabar gembira dan peringatan. Allah menurunkan bersama mereka Kitab dengan benar, untuk memberi keputusan perkara yang mereka perselisihkan. Tidak berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan yang nyata, karena dengki mereka sendiri. Allah memberikan petunjuk orang yang beriman kepada kebenaran hal yang mereka perselisihkan dengan kehendak-Nya. Allah memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.”
Daftar Pustaka
1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.  

2.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

0 comments:

Post a Comment