Saturday, August 5, 2017

176. SIAR

MENGAPA ISLAM DISEBARKAN DARI MEKAH?
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo

     Beberapa orang bertanya,”Mengapa agama Islam disebarkan dari Mekah, Arab Saudi? Tolong dijelaskan, mengapa agama Islam disiarkan dari Mekah, Arab Saudi? Profesor Quraish Shihab mencoba menjawabnya.
      Apabila seseorang ingin menyampaikan “pesan” ke seluruh dunia. Sebaiknya memilih tempat yang berada di tengah-tengah, dan mencari daerah yang strategis, serta lokasi yang memudahkan “pesan” tersebar kemana-mana. Sehingga “nasihat” cepat menyebar ke segala penjuru.
     Hindari tempat yang berpotensi mengganggu dan jauhi lokasi yang terdapat kekuatan yang bisa menghalangi.  Pilih tempat yang tidak merugikan dan pilih orang yang simpatik, berwibawa, dan berkemampuan.  Pilih orang yang memiliki daya tarik tersendiri, sehingga  “pesan” mudah tersiar dan gampang menyebar.
      Mekah dan Madinah berada di Arab Saudi. Termasuk wilayah Timur Tengah. Timur Tengah berada di tengah-tengah peta dunia.  Dr. Zakir Naik, ahli perbandingan agama yang berasal dari India berpendapat bahwa peta dunia pertama dibuat oleh orang Islam. Kutub Selatan diletakkan di atas peta dan Kutub Utara berada di bawah peta. Mekah berada di tengah-tengah peta dunia.
      Orang Barat membuat peta dunia. Kutub Utara diletakkan di atas peta dan Kutub Selatan berada di bawah peta. Mekah tetap berada di tengah-tengah dunia. Jadi, menurut peta yang dibuat orang Islam maupun orang Barat, Mekah tetap berada di tengah-tengah peta dunia.
     Timur Tengah merupakan jalur penghubung antara timur dan barat, maka sangat wajar Mekah dan Madinah menjadi pilihan tempat diturunkan wahyu Allah yang terakhir.
     Pada zaman Nabi Muhammad, pada abad ke-5 dan ke-6 Masehi, terdapat dua kerajaan raksasa, yaitu Kerajaan Persia dan Romawi. Pemimpin dan masyarakat Persia menyembah api, sedangkan Raja dan rakyat Romawi beragama Kristen.
     Kedua adidaya selalu bersaing memperebutkan daerah kekuasaan untuk memperluas wilayah jajahan. Masa itu, wilayah Hejaz di Timur Tengah belum dikuasai siapa pun. Meskipun, Raja Abrahah dengan pasukan gajahnya sudah mencoba menaklukkan Mekah. Tetapi usahanya gagal, karena diserang ribuan burung Ababil.
     Seandainya, agama Islam dikumandangkan di wilayah Kerajaan Persia atau di daerah kekuasaan Kerajaan Romawi, yang  berbeda keyakinan dengan agama Islam, maka semua pengikutnya pasti akan ditumpas, dan umat Islam akan habis tidak bersisa.
       Wilayah Timur Tengah kala itu belum dikuasai siapa pun, dan banyak kelompok kecil yang saling bermusuhan. Perang antarsuku sering terjadi dan belum ada pemenang yang dominan. Tidak ada kepala suku yang menguasai daerah Timur Tengah.
     Mekah adalah pusat daerah Hejaz tempat para pedagang dan seniman berkumpul memamerkan hasil karya mereka.  Wilayah Mekah tempat bertemu kafilah “antarnegara”. Tempat berjumpa kafilah dari utara dan selatan dan lokasi berkumpul para “turis” lokal maupun mancanegara dari barat dan timur.
      Al-Quran surah Qurasy, surah ke-106 ayat 1-2. “Karena kebiasaan orang-orang Quraisy, yang suka bepergian pada musim dingin dan musim panas.”
      Penduduk Mekah sering bepergian pada musim dingin dan musim panas. Mereka pergi ke wilayah Romawi dan Persia. Hal ini, akan memudahkan penyebaran agama Islam ke seluruh dunia.
      Faktor lain yang mendukung adalah penduduk Mekah zaman itu belum banyak disentuh peradaban. Waktu itu, masyarakat Mekah belum mengenal sifat “munafik” atau  “bermuka dua”.  Watak penduduk Mekah sangat keras kepala dan ungkapan lidah mereka amat tajam.
      Al-Quran surah Al-Ahzab, surah ke-33 ayat 19. “Mereka bakhil terhadapmu apabila datang ketakutan (bahaya). Kamu lihat mereka memandang kepadamu dengan mata yang terbalik-balik. Seperti orang yang pingsan karena akan mati. Apabila ketakutan telah hilang, mereka mencaci kamu dengan lidah yang tajam. Sedangkan mereka bakhil untuk berbuat kebaikan. Mereka itu tidak beriman, maka Allah menghapuskan (pahala) amalnya. Yang demikian itu mudah bagi Allah.”
      Penduduk Mekah amat kuat memegang pendiriannya. Meskipun ditekan, diancam,  disiksa, dan dibunuh. Mereka tetap teguh memegang keyakinannya. Walaupun agama Islam  membolehkan berpura-pura asalkan hatinya tetap beriman.
      Al-Quran surah An-Nahl, surah ke-16 ayat 106. “Barangsiapa kafir kepada Allah, sesudah dia beriman. Dia mendapat kemurkaan Allah. Kecuali orang yang dipaksa kafir, padahal hatinya tetap beriman. Dia tidak berdosa. Tetapi, orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran. Kemurkaan Allah menimpanya. Dan baginya azab yang besar.”
       Sifat orang munafik baru muncul di Madinah. Entahlah, bagaimana perkembangan agama Islam apabila pada awal perkembangannya sudah ada  orang yang munafik?
      Suku Quraisy amat berpengaruh di Mekah. Bahasa dan dialeknya amat indah. Suku Quraisy memiliki dua keluarga besar yaitu Bani Hasyim dan Bani Umayah. Keduanya bersumber dari keluarga yang sama, tetapi amat  berbeda watak dan perilakunya.
      Bani Hasyim terkenal budiman, gagah, dan taat beragama, sedangkan Bani Umayah adalah politikus, pekerja ambisius, dan penuh tipu daya. Keluarga siapakah yang pantas menerima tugas kenabian? Jawabnya, tentu saja, keluarga Bani Hasyim.
      Nabi Muhammad terpilih menjadi nabi, karena berasal dari keluarga Bani Hasyim. Orangnya gagah, simpatik, berwibawa, dan penuh pesona. Nabi Muhammad berbudi pekerti sangat luhur. Al-Quran surah Al-Qalam, surah ke-68 ayat 4. “Sungguh, kamu Muhammad, benar-benar berbudi pekerti luhur.”
Daftar Pustaka
1. Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment