Monday, February 15, 2021

8637. SEJARAH KOTA MEKAH

 


SEJARAH KOTA MEKAH

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

 

 

 

 

 

 

Menurut Bahasa, “Arab” artinya padang pasir, tanah gundul dan gersang, yang tiada air dan tanamannya.

 

 

 

Istilah ini sejak dahulu kala diberikan untuk menyebut wilayah Jazirah Arab.

 

 

 

 

Batas wilayah Jazirah Arab.

 

1.      Sebelah utara.

Dibatasi negeri Syam dan sebagian wilayah Irak.

 

 

2.      Sebelah timur.

Dibatasi teluk Arab dan wilayah Irak bagian selatan.

 

 

3.      Sebelah selatan.

Dibatasi laut Arab yang tersambung dengan laut India.

 

 

4.      Sebelah barat.

Dibatasi laut Merah dan gurun Sinai.

 

 

Luas Jazirah Arab.

 

Membentang dengan ukuran luasnya lebih dari 3 juta km persegi.

 

 

 

 

 

Kondisi Jazirah Arab.

 

1.      Dikelilingi gurun pasir di segala sudutnya.

 

2.      Sehingga menjadi benteng pertahanan kokoh.

 

3.      Tidak menarik bangsa lain untuk menjajah dan menguasainya.

 

4.      Sejak zaman dahulu, penduduk Jazirah Arab bisa hidup merdeka.

 

5.      Meskipun berdampingan dengan dua imperium raksasa yang dengan mudah menjajahnya.

 

6.      Jika tidak ada benteng pertahanan kondisi alam yang kokoh.

 

 

Asal usul bangsa Arab terbagi dalam 3 kelompok.

 

1.              Arab Ba’idah.

2.              Arab Aribah.

3.              Arab Musta’ribah.

 

 

 

ARAB BA’IDAH

 

  1. Arab Ba’idah adalah kaum Arab yang terdahulu yang jejak sejarahnya tidak dapat dilacak terperinci.

 

  1. seperti kaum Ad, Tsamud, Thasm, Judais, Amlaq, dan lainnya.

 

 

 

ARAB ARIBAH

 

1.      Arab Aribah adalah kaum Arab yang berasal dari keturunan Ya’rub bin Yasyjub bin Qathan.

 

2.      Yang disebut juga Arab Qahthaniyah yang berasal dari Yaman.

 

 

 

ARAB MUSTA’RIBAH

 

 

1.              Arab Musta’ribah adalah kaum Arab yang berasal dari keturunan Nabi Ismail.

 

2.              Yang disebut juga Arab Adnaniyah.

 

 

 

 

Arab Aribah (Arab Qathan)  berasal dari Yaman berkembang menjadi 2 kabilah terbesar, yaitu:

 

 

1)  Kabilah Himyar.

2)  Kabilah Kahlan.

 

 

 

Kabilah Himyar terdiri atas beberapa suku terkenal, yaitu:

 

 

1)  Suku Zaid Jumhur.

2)  Suku Qadha’ah.

3)  Suku Sakasik.

 

 

 

Kabilah Kahlan terdiri atas beberapa suku terkenal, yaitu:

 

 

 

1)  Suku Hamdan Anmar.

2)  Suku Wathi.

 

3)  Suku Madzhaj.

4)  Suku Kindah.

 

5)  Suku Lakham.

6)  Suku Judzam.

 

7)  Suku Uz.

8)  Suku Aus.

 

9)  Suku Khazraj.

10)    Anak-anak keturunan Jafnah raja Syam.

 

 

Suku-suku Kahlan banyak yang meninggalkan Yaman dan menyebar ke segala arah.

 

 

Karena bencana, gagal dalam bisnis, dan tekanan kerajaan Romawi.

 

 

 

 

Suku Kahlan yang menyebar terbagi dalam 4 kelompok terkenal.

 

1)  Bani Uzd.

2)  Bani Lakham

 

3)  Bani Thai.

4)  Bani Kindah.

 

 

Bani Uzd dipimpin oleh Imran bin Amru Muzaiquna berpindah dari Yaman menuju utara dan berpencar ke beberapa lokasi.

 

 

 

Kelompok Bani Uzd yang dipimpin oleh Tsa’labah bin Amru menuju Hijaz dan akhirnya menetap di Madinah.

 

 

 

Anak-anak keturunannya yang terkenal adalah Auz dan Khazraj yang tinggal di Madinah.

 

 

 

Kelompok Bani Uzd yang dipimpin oleh Haritsah bi Amru menuju Hijaz dan akhirnya menetap di Mekah.

 

 

 

 

Kelompok Bani Uzd yang dipimpin oleh Jafnah bin Amru menuju ke utara dan menetap di Syam.

 

 

 

 

Kelompok Bani Uzd yang dipimpin oleh Imran bin Amru menetap di Omman yang disebut Uzd Omman.

 

 

 

 

Kelompok Bani Uzd yang dipimpin oleh Nash bin Uzd menetap di Tihamah yang disebut Uzd Syanu’ah.

 

 

 

 

Bani Lakham dan Judzam dari suku Kahlan yang dipimpin oleh Nashr bin Rabi’ah menjadi raja-raja  di Al-Mundzir di Hairah.

 

 

 

 

Bani Thai dari suku Kahlan berpindah ke utara dan menetap di antara dua gunung Aja dan Salma.

 

 

 

Yang terkenal dengan sebutan Al-Jabalani (2 gunung) di gunung Thai.

 

 

 

Bani Kindah dari suku Kahlan menuju Bahrain, singgah di Hadramaut.

 

 

 

Akhirnya menetap dan mendirikan pemerintahan yang kuat dan besar di Najd.

 

 

 

Tetapi mereka punah tanpa meninggalkan jejak.

 

 

 

 

 

Arab Musta’ribah adalah kaum Arab keturunan Nabi Ismail dan Nabi Ibrahim berasal dari Irak, di tepi sungai Eufrat,  yang berdekatan dengan Kufah.

 

 

 

 

Nabi Ibrahim pindah dari Irak menuju Haran.

 

 

 

Singgah ke Palestina dan sampai di Mesir.

 

 

 

 

 

Firaun sebagai pemimpin Mesir, ingin memperistri Sarah (istri Nabi Ibrahim) tetapi gagal, karena pertolongan Allah.

 

 

 

 

Sebagian ulama berpendapat, Fir’aun memberikan putrinya sendiri (Hajar) kepada Nabi Ibrahim yang kemudian melahirkan Nabi Ismail.

 

 

 

 

Nabi Ibrahim, Sarah (istri Nabi Ibrahim), dan Hajar kembali dari Mesir menuju Palestina.

 

 

 

Sarah cemburu dan meminta Nabi Ibrahim membawa Hajar dan Ismail (putranya) ke Hijaz.

 

 

 

 

Dan menempatkan mereka di lembah yang berupa gundukan tanah, tidak berpenghuni.

 

 

 

Yang tidak ada tumbuh-tumbuhan di dekat Kakbah.

 

 

 

 

 

Nabi Ibrahim meletakkan wadah air, dan kurma lalu kembali ke Palestina.

 

 

 

Meninggalkan Hajar sendirian bersama bayi Ismail.

 

 

 

 

Ketika bekal air sudah habis.

 

 

 

Tiba-tiba muncul karunia dari Allah berupa mata air zam-zam yang memancar di dekat Hajar dan bayi Ismail.

 

 

 

 

Dengan tanda burung-burung beterbangan, rombongan kabilah Yaman mendatangi Hajar dan bayi Ismail untuk bergabung dan meminta air zam-zam.

 

 

 

 

Waktu terus berlalu sampai ke anak cucu.

 

 

 

 

Banyak orang yang berdatangan.

 

 

 

Kota itu semakin ramai dan sekarang menjadi kota suci Mekah.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Daftar Pustaka

1.  Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfury. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.

2.  Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2017.

3.  Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2017.

4.  Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.  Tafsirq.com online.

0 comments:

Post a Comment