SEJARAH BANGSA ARAB
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
Menurut Bahasa, “Arab” artinya padang
pasir, tanah gundul dan gersang, yang tiada air dan tanamannya.
Istilah ini sejak dahulu kala diberikan
untuk menyebut wilayah Jazirah Arab.
Batas wilayah Jazirah Arab.
1.
Sebelah utara.
Dibatasi negeri Syam dan
sebagian wilayah Irak.
2.
Sebelah timur.
Dibatasi teluk Arab dan
wilayah Irak bagian selatan.
3.
Sebelah selatan.
Dibatasi laut Arab yang
tersambung dengan laut India.
4.
Sebelah barat.
Dibatasi laut Merah dan
gurun Sinai.
Luas Jazirah Arab.
Membentang dengan ukuran luasnya lebih
dari 3 juta km persegi.
Kondisi Jazirah Arab.
1.
Dikelilingi
gurun pasir di segala sudutnya.
2.
Sehingga
menjadi benteng pertahanan kokoh.
3.
Tidak
menarik bangsa lain untuk menjajah dan menguasainya.
4.
Sejak
zaman dahulu, penduduk Jazirah Arab bisa hidup merdeka.
5.
Meskipun
berdampingan dengan dua imperium raksasa yang dengan mudah menjajahnya.
6.
Jika
tidak ada benteng pertahanan kondisi alam yang kokoh.
Asal usul bangsa Arab terbagi
dalam 3 kelompok.
1.
Arab
Ba’idah.
2.
Arab
Aribah.
3.
Arab
Musta’ribah.
ARAB BA’IDAH
- Arab Ba’idah adalah kaum Arab yang terdahulu yang jejak
sejarahnya tidak dapat dilacak terperinci.
- seperti
kaum Ad, Tsamud, Thasm, Judais, Amlaq, dan lainnya.
ARAB ARIBAH
1.
Arab
Aribah adalah kaum Arab yang berasal dari keturunan Ya’rub bin Yasyjub bin
Qathan.
2.
Yang
disebut juga Arab Qahthaniyah yang berasal dari Yaman.
ARAB MUSTA’RIBAH
1.
Arab
Musta’ribah adalah kaum Arab yang berasal dari keturunan Nabi Ismail.
2.
Yang
disebut juga Arab Adnaniyah.
Arab Aribah (Arab Qathan) berasal dari Yaman berkembang menjadi 2
kabilah terbesar, yaitu:
1) Kabilah Himyar.
2) Kabilah Kahlan.
Kabilah Himyar terdiri atas beberapa
suku terkenal, yaitu:
1) Suku
Zaid Jumhur.
2) Suku
Qadha’ah.
3) Suku
Sakasik.
Kabilah Kahlan terdiri atas beberapa
suku terkenal, yaitu:
1) Suku
Hamdan Anmar.
2) Suku
Wathi.
3) Suku
Madzhaj.
4) Suku
Kindah.
5) Suku
Lakham.
6) Suku
Judzam.
7) Suku
Uz.
8) Suku
Aus.
9) Suku
Khazraj.
10) Anak-anak
keturunan Jafnah raja Syam.
Suku-suku Kahlan banyak yang
meninggalkan Yaman dan menyebar ke segala arah.
Karena bencana, gagal dalam bisnis, dan
tekanan kerajaan Romawi.
Suku Kahlan yang menyebar terbagi dalam
4 kelompok terkenal.
1) Bani
Uzd.
2) Bani
Lakham
3) Bani
Thai.
4) Bani
Kindah.
Bani Uzd dipimpin oleh Imran bin Amru
Muzaiquna berpindah dari Yaman menuju utara dan berpencar ke beberapa lokasi.
Kelompok Bani Uzd yang dipimpin oleh
Tsa’labah bin Amru menuju Hijaz dan akhirnya menetap di Madinah.
Anak-anak keturunannya yang terkenal
adalah Auz dan Khazraj yang tinggal di Madinah.
Kelompok Bani Uzd yang dipimpin oleh
Haritsah bi Amru menuju Hijaz dan akhirnya menetap di Mekah.
Kelompok Bani Uzd yang dipimpin oleh Jafnah
bin Amru menuju ke utara dan menetap di Syam.
Kelompok Bani Uzd yang dipimpin oleh
Imran bin Amru menetap di Omman yang disebut Uzd Omman.
Kelompok Bani Uzd yang dipimpin oleh
Nash bin Uzd menetap di Tihamah yang disebut Uzd Syanu’ah.
Bani Lakham dan Judzam dari suku Kahlan
yang dipimpin oleh Nashr bin Rabi’ah menjadi raja-raja di Al-Mundzir di Hairah.
Bani Thai dari suku Kahlan berpindah ke
utara dan menetap di antara dua gunung Aja dan Salma.
Yang terkenal dengan sebutan Al-Jabalani
(2 gunung) di gunung Thai.
Bani Kindah dari suku Kahlan menuju
Bahrain, singgah di Hadramaut.
Akhirnya menetap dan mendirikan
pemerintahan yang kuat dan besar di Najd.
Tetapi mereka punah tanpa meninggalkan
jejak.
Arab Musta’ribah adalah kaum Arab keturunan
Nabi Ismail dan Nabi Ibrahim berasal dari Irak, di tepi sungai Eufrat, yang berdekatan dengan Kufah.
Nabi Ibrahim pindah dari Irak menuju
Haran.
Singgah ke Palestina dan sampai di
Mesir.
Firaun sebagai pemimpin Mesir, ingin
memperistri Sarah (istri Nabi Ibrahim) tetapi gagal, karena pertolongan Allah.
Sebagian ulama berpendapat, Fir’aun
memberikan putrinya sendiri (Hajar) kepada Nabi Ibrahim yang kemudian
melahirkan Nabi Ismail.
Nabi Ibrahim, Sarah (istri Nabi
Ibrahim), dan Hajar kembali dari Mesir menuju Palestina.
Sarah cemburu dan meminta Nabi Ibrahim
membawa Hajar dan Ismail (putranya) ke Hijaz.
Dan menempatkan mereka di lembah yang
berupa gundukan tanah, tidak berpenghuni.
Yang tidak ada tumbuh-tumbuhan di dekat
Kakbah.
Nabi Ibrahim meletakkan wadah air, dan
kurma lalu kembali ke Palestina.
Meninggalkan Hajar sendirian bersama
bayi Ismail.
Ketika bekal air sudah habis.
Tiba-tiba muncul karunia dari Allah
berupa mata air zam-zam yang memancar di dekat Hajar dan bayi Ismail.
Dengan tanda burung-burung beterbangan,
rombongan kabilah Yaman mendatangi Hajar dan bayi Ismail untuk bergabung dan
meminta air zam-zam.
Waktu terus berlalu sampai ke anak cucu.
Banyak orang yang berdatangan.
Kota itu semakin ramai dan sekarang
menjadi kota suci Mekah.
Daftar Pustaka
1. Syaikh
Shafiyurrahman Al-Mubarakfury. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta.
2006.
2. Ghani,
Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2017.
3. Ghani,
Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2017.
4. Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com
online.

0 comments:
Post a Comment