Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
Berdasar Al-Quran dan hadis Nabi, salat berjemaah
hukumnya wajib bagi setiap lelaki Muslim.
Al-Quran surah An-Nisa (surah ke-4)
ayat 102.
وَإِذَا
كُنْتَ فِيهِمْ فَأَقَمْتَ لَهُمُ الصَّلَاةَ فَلْتَقُمْ طَائِفَةٌ مِنْهُمْ
مَعَكَ وَلْيَأْخُذُوا أَسْلِحَتَهُمْ فَإِذَا سَجَدُوا فَلْيَكُونُوا مِنْ وَرَائِكُمْ
وَلْتَأْتِ طَائِفَةٌ أُخْرَىٰ لَمْ يُصَلُّوا فَلْيُصَلُّوا مَعَكَ
وَلْيَأْخُذُوا حِذْرَهُمْ وَأَسْلِحَتَهُمْ ۗ وَدَّ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْ
تَغْفُلُونَ عَنْ أَسْلِحَتِكُمْ وَأَمْتِعَتِكُمْ فَيَمِيلُونَ عَلَيْكُمْ
مَيْلَةً وَاحِدَةً ۚ وَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ إِنْ كَانَ بِكُمْ أَذًى مِنْ
مَطَرٍ أَوْ كُنْتُمْ مَرْضَىٰ أَنْ تَضَعُوا أَسْلِحَتَكُمْ ۖ وَخُذُوا
حِذْرَكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ أَعَدَّ لِلْكَافِرِينَ عَذَابًا مُهِينًا
Dan jika kamu berada di tengah-tengah mereka
(sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan salat bersama mereka, maka hendaklah
segolongan dari mereka berdiri (salat) besertamu dan menyandang senjata, kemudian
apabila mereka (yang salat besertamu) sujud (telah menyempurnakan serakaat),
maka hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk menghadapi musuh) dan
hendaklah datang golongan yang kedua yang belum bersalat, lalu bersalatlah
mereka denganmu, dan hendaklah mereka bersiap siaga dan menyandang senjata.
Orang-orang kafir ingin supaya kamu lengah terhadap senjatamu dan harta
bendamu, lalu mereka menyerbu kamu dengan sekaligus. Dan tidak ada dosa atasmu
meletakkan senjata-senjatamu, jika kamu mendapat sesuatu kesusahan karena hujan
atau karena kamu memang sakit; dan siap-siagalah kamu. Sesungguhnya Allah telah
menyediakan adzab yang menghinakan bagi orang-orang kafir itu.
Allah tetap
memerintahkan mengerjakan salat berjamaah saat berperang dan berjihad di jalan
Allah.
Pada saat berperang
tidak menggugurkan salat berjamaah.
Tentunya pada
saat aman lebih utama mengerjakan salat berjamaah.
Jika salat berjamaah
bukan suatu kewajiban, maka pastilah
diberikan keringanan saat kondisi genting dan darurat.
Rasulullah
mendidik para sahabat mengerjakan salat berjamaah secara bertahap diawali dengan motivasi.
Abdullah bin
Umar berkata bahwa Rasulullah bersabda,
”Salat berjemaah
lebih utama 27 tingkatan daripada salat sendirian.”
(HR. Bukhari).
Rasulullah melanjutkan
inspeksi kepada para jemaah salat.
Ubai bin Kaab
berkata,
”Suatu hari
Rasulullah melaksanakan salat Subuh bersama kami.
Rasulullah
bertanya,
”Apakah si Fulan
ikut salat berjamaah?”.
Mereka
menjawab,”Tidak”.
Rasulullah
bersabda.
1) Sesungguhnya 2 rakaat salat ini lebih berat
bagi orang-orang munafik.
2) Andai kamu tahu apa yang ada dalam 2 rakaat salat
ini, pastilah kamu menghadirinya, meskipun merangkak dengan lutut.
3) Sesungguhnya saf pertama seperti safnya para
malaikat.
Seandainya
kamu mengetahui keutamaannya, maka kamu akan segera menghadirinya.
Sesungguhnya salat
satu orang bersama satu orang lebih baik daripada salat sendirian.
Salat satu
orang bersama dua orang lebih baik daripada salat satu orang bersama satu
orang.
Jika mengerjakan
salat dengan lebih banyak orang, maka lebih dicintai oleh Allah.
(HR. Abu
Daud).
Rasulullah mengacan
orang yang menyepelekan salat berjamaah.
Abu Hurairah
berkata bahwa Rasulullah kehilangan beberapa orang pada sebagian salat Isya.
Rasulullah
bersabda.
1) Aku ingin memerintahkan seseorang memimpin
salat berjemaah, kemudian aku menentang orang-orang yang meninggalkan salat
berjamaah.
2) Aku perintahkan agar rumah mereka dibakar
dengan ikatan-ikatan kayu bakar.
3) Seandainya salah seorang dari mereka
mengetahui bahwa ia akan mendapat tulang yang gemuk (daging), pastilah ia akan
menghadirinya.
(HR. Muslim).
Dalam hadis
Nabi yang lain Usamah bin Zaid berkata,
”Rasulullah
bersabda hendaklah mereka mengikuti salat berjemaah atau aku akan membakar rumah
mereka”.
(HR. Ibnu
Majah).
Daftar Pustaka
1. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 77 Tanya-Jawab
Seputar Salat.
2. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 99 Tanya-Jawab
Seputar Salat.
3. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 37 Tanya-Jawab
Masalah Populer.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an
Ver 3.2
5. Tafsirq.com online

0 comments:
Post a Comment