RAIS AM
PBNU KH MIFTAKHUL AKHYAR MUNDUR DARI KETUA MUI
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
Rais Aam
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
KH Miftachul Akhyar menyatakan.
Telah
mengirim surat pengunduran diri.
Dari
jabatan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Hal itu
disampaikan Kiai Miftah.
Saat
memberi pengarahan.
Dalam
Rapat Gabungan Syuriyah-Tanfidziyah PBNU.
Di
Kampus Unusia Parung, Bogor, Jawa Barat.
Rabu
(9/3/2022).
"Saat ahlul halli wal aqdi (Ahwa)
Muktamar ke-34.
NU setuju
penetapan saya sebagai Rais Aam.
Ada
usulan.
Agar
saya tidak merangkap jabatan.
Saya
langsung menjawab:
Sami'na
wa atha'na.
(kami mendengar dan kami patuhi).
Jawaban
itu bukan karena ada usulan.
Juga tak
ada tekanan," ujar Kiai
Miftah.
Rais
Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur 2007-2015.
Menceritakan
proses pemilihan.
Menjadi
Ketua Umum MUI.
Pada
akhir November 2020.
Hampir 2
tahun sebelumnya.
Kiai
Miftah dirayu dan diyakinkan.
Agar bersedia
jadi Ketua Umum MUI.
"Semula
saya keberatan.
Tapi
kemudian saya takut.
Menjadi
orang pertama.
Yang
berbuat 'bid'ah' dalam NU.
Karena
selama ini.
Rais Aam
PBNU.
Selalu
menjabat Ketua Umum MUI," jelasnya.
Kiai
Miftah merasa 'bid'ah' itu sudah tidak ada lagi.
Jadi
dirinya berkomitmen merealisasikan janji.
Di depan
Majelis ahlul halli wal aqdi.
Dengan
mengajukan pengunduran diri.
Dari
jabatan Ketua Umum MUI.
Katib
Syuriyah PBNU.
Yang juga
Ketua MUI Bidang Fatwa.
Asrorun
Niam Sholeh menyatakan.
Sangat
menghormati keputusan Rais Aam.
Dan akan
mengonsolidasikan dalam aturan organsasi di MUI.
"Saya
sebagai santri.
Sangat
menjunjung tinggi keputusan Kiai Miftah.
Dan akan
mengonsolidasikan.
Sesuai
mekanisme organisasi", ujarnya.
(Sumber NU
Online)
0 comments:
Post a Comment