Tuesday, August 16, 2022

14429. MAHASISWA ANIES BASWEDAN BELA DOSEN KRISTEN UGM

 

 


 

 

MAHASISWA ANIES BASWEDAN BELA DOSEN KRISTEN UGM

 

 

 

Cerita saat Anies Baswedan.

 Masih Mahasiswa.

 Berdebat dengan Pejabat UGM.

 

 

Agustinus Anindya.

Teman Anies Baswedan.

Semasa di UGM Yogyakarta.

 

 

Anin jadi saksi mata langsung.

Melihat debat itu.

 

Anin dan Anies menyodorkan nama dosen.

Untuk menemani Senat dan BEM.

Jadi tamu ke DPR RI.

 

Gubernur DKI Jakarta.

Anies Baswedan.

 

Saat kuliah di UGM Yogyakarta.

Pernah jadi Ketua Senat.

 

Selama menjadi Ketua Senat.

Aktivitas mahasiswa kampus.

 

Di Buluksumur ini.

Cukup dinamis.

 

Dalam kegiatan intra dan ekstra.

 

Banyak kegiatan positif.

Terselenggara sukses.

 

 

Salah satu program.

 Senat dan BEM UGM Yogyak saat itu.

 

Kunjungan ke Senayan.

Untuk belajar politik di DPR RI.

 

Pengurus Senat dan BEM.

Ke parlemen didampingi dosen pembimbing.

 

Dosen pembimbing dipilih.

Oleh pengurus Senat dan BEM.

 

Tapi pihak pimpinan kampus.

Tak setuju usul itu.

 

“Terjadi debat hebat.

Antara Anies Baswedan selaku Ketua Senat.

 

Dengan seorang pimpinan kampus,” kata Ketua BEM UGM Yogyakarta saat itu.

 

Agustinus Anindya.

Senin, 15 Agustus 2022.

 

 

Anin, sapaan akrabnya.

Jadi saksi mata langsung.

Yang melihat debat itu.

 

Kebetulan Anin dan Anies.

Yang menyodorkan nama dosen.

 

Untuk menemani Senat dan BEM.

Ke DPR RI.

 

“Jadi mahasiswa (Senat dan BEM).

Sudah memilih dosen.

Tapi ditolak oleh pejabat universitas,” katanya.

 

Anin masih ingat.

Dosen yang dipilih.

 

Mendampingi Senat dan BEM Yogya.

Kebetulan orang Nasrani.

 

Tapi punya mampu lebih mumpuni.

Dalam bidangnya.

 

“Usulan kami ditolak pejabat kampus.

 Karena dosen yang kami pilih.

Bergama Nasrani,” ungkapnya.

 

Anies Baswedan.

Tetap memilih dosen Nasrani ini.

 

Anies Baswedan.

Mendebat luar biasa.

 

Alasan pimpinan kampus.

Yang menolak.

Hanya karena beragama Nasrani.

 

“Saya menyaksikan langsung.

Perdebatan Anies Baswedan.

 

Dengan seorang pimpinan kampus.

Debat luar biasa waktu itu,” ungkapnya.

 

Tapi akhirnya.

Keputusan di tangan pejabat kampus.

 

Dosen menemani pengurus Senat dan BEM ke DPR RI.

Yaitu dosen dipilih pimpinan kampus.

 

Dosen yang kurang mampu di bidangnya.

Dan lebih yunior dibanding usulan Senat dan BEM.

 

“Dosen Nasrani yang kami usulkan.

 

Akhirnya ditolak.

Yang berangkat menemani kami.

Yaitu dosen yang dipilih pejabat kampus,” tuturnya.

 

Anin menggarisbawahi.

Anies Baswedan.

Membela dosen Nasrani.

 

Karena mampu dalam bidangnya.

Dibanding dosen lainnya.

 

“Anies Baswedan.

Orang yang proporsional.

Dan profesional,” tegasnya. 

 

(Sumber kba)

Oleh: Drs HM Yusron Hadi, MM

 

0 comments:

Post a Comment