Saturday, May 27, 2023

18225. PEMILU TURKI RAKYAT TAK TERIKAT SEMBAKO DAN UANG

 


PEMILU TURKI RAKYAT TAK TERIKAT SEMBAKO DAN UANG

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

Pengamat politik luar negeri.

 Tengku Zulkifli Usman katakan.

 

Pelajaran berharga.

Dari Pemilu Turki tahun 2023.

 

Yaitu dominan:

1)                Adu ide.

2)                Adu narasi.

3)                Adu karya.

 

Wacana dominan ruang public.

Rakyat tak terpengaruh:

1)        Politik uang.

 

2)        Bagi-bagi  sembako.

Serti beras da minyak goreng.

 

Politik uang (money politics).

Bagi-bagi sembako.

 

Seperti beras dan minyak goreng.

Tak dipilih oleh rakyat Turki.

 

“Partai AK Parti.

Partainya ErdoÄŸan.

Sukses mendidik rakyat Turki.

 

Ada transfer narasi .

Dan prestasi bagus.

Dari Erdogan.

 

Rakyat  diberi sembako.

Dan lain-lain.

Oleh lawannya.

 

Sembako diterima.

Uang diterima.

Tapi tak dipilih,” kata Tengku

 

 ‘Menyongsong Pilpres 2024:

Pelajaran Pemilu Turki.

Rabu (24/5/2023).

Kemal Kılıçdaroğlu.

Didukung CHP (Partai Rakyat Republik).

 

Dapat bantuan 300 miliar Lira.

Dari Uni Eropa dan Amerika Serikat.

 

Tapi dikalahkan Erdogan.

 Yang tak puya dana besar.

 

Erdogan secara natural.

Punya basis massa tradisional.

Manajemen kampanye bagus.

 

Lawa politk Erdogan.

CHP  bagi-bagi sembako.

Seperti minyak goreng dan beras.

 

Sukse kerahkan massa.

Dalam jumlah besar.

 

Tapi rakyat Turki tak peduli.

Mereka tak pilih.

Sebab pakai cara tidak mendidik.

 

Tapi lawan Erdogan.

Masuk putaran 2.

Sudah hebat.

 

Saya yakin Erdogan menang,” katanya.

Tengku Zulkifli.

 

Selalu komunikasi pengamat Turki.

Bahwa politik uang.

 

Bagi-bagi sembako.

Tak dipilih oleh rakyat Turki. 

 

Ia berharap.

Agar partai di Indonesia.

 

Bisa contoh AK Partai.

Sebagai partai modern.

 

Rakyat Indonesia.

Saatnya ganti cara politik.

 

Model lama sudah usang.

Politik uang.

 

Dan bagi sembako.

Harus ditinggalkan.

 

Reformasi sudah  25 tahun.

Hapus budaya buruk .

 

Politik uang.

Dan bagi sembako.

 

Rakyat dianggap tak berpikir.

Tak bisa berpikir.

 

Rakyat diberi minyak goreng dan beras.

Dalam tiap pemilu.

 

“Politik itu.

Transfer narasi ke generasi.

 

Para ketua umum.

Tak mau turun.

 

Mau jadi pejabat terus.

Padahal:

1)                Sudah tua.

2)                Sakit boyok.

 

3)                Rematik.

4)                Tak ada waktu belajar.

 

Sebagai pendidikan politik.

Mereka turun.

 

Diganti narasi

Dari generasi ke generasi.

 

Yang senior harus legowo.

 Transfer narasi generasi muda.

Tapi, ini tak terjadi,” katanya.

 

Pemilu Turki.

Patut dicontoh.

 

Karena adu cerdas.

Adu ide.

 

Adu narasi.

Adu karya.

 

“Bukan pakai ‘politik barbar’.

 

Apa pun masalahnya.

Semua diselesaikan di kotak suara.

 

Ajakan Erdogan.

Dia tak pernah ngotot.

 

Jabatan apa pun.

 

Semua kehendak rakyat,” ujarnya.

 

Ada 3 upaya kudeta.

Terhadap Erdogan.

Tapi  selalu gagal,.

 

Meskipun  didukung Uni Eropa.

Dan Amerika Serikat.

Tak ingin Erdogan menang.

 

“Erdogan puya leadership kuat .

Bawa perubahan baru di Turki.

 

Banyak main geopolitik global.

 Tidak pernah berhasil.

Karena cerdas politik.

Adu ide.

Tak barbar.

Raih simpati rakyat Turki,” tegasnya. 

 

(Sumber monitor)

0 comments:

Post a Comment