Wednesday, May 17, 2023

18915. HAEDAR JANGAN BENTURKAN AGAMA DAN PANCASILA

 






HAEDAR JANGAN BENTURKAN AGAMA DAN PANCASILA

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM

 

 

 

Ketua Umum

Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Haedar Nashir.

 

 Terima Pengurus Pusat

Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi).

Senin (15/5/2023).

 

Di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah.

 Menteng Jakarta Pusat.

Pengurus Pusat

Baitul Muslimin Indonesia

 

Dipimpin Ketua Umum.

 Hamka Haq.

 

Haedar Nashir berpesan.

Agar semua elemen bangsa.

 

Tak besarkan.

Arus pertentangan politik.

 

Saat ini ada 2 kecenderungan.

Yaitu:

 

1)        Benturkan agama dan Pancasila.

 

2)        Masukkan nilai tak cocok Pancasila.

Sebagai negara berketuhanan pada tatanan negara.

 

Haedar berpesan.

Agar kaum:

 

1)        Agama.

2)        Sekuler.

 

Tak terpancing isu pertentangan.

Yang terus diproduksi.

 

Muhammadiyah ikut membidani.

Lahirnya Republik Indonesia.

 

Komitmen kawal integrasi.

Semua elemen bangsa.

Secara objektif.

 

“Kita sudah sepakat.

 Pancasila jadi dasar negara.

 

Agama beri inspirasi lahirnya Pancasila.

Dan substansinya.

 

Agama harus moderat.

Di depan negara.

 

Dan negara juga harus moderat.

Di hadapan agama.

 

Hal itu.

Perbedaan Indonesia dengan negara sekuler.

 

Pancasila  dengan Ketuhanan Yang Maha Esa.

Seperti dikatakan Bung Karno.

 

Bukan hanya bangsanya.

Yang ber-Tuhan.

 

Tapi negara.

Juga ber-Tuhan,” kata Haedar.

 

Haedar anggap.

 Bamusi masuk:

1)                Penengah.

2)                Kedepankan dialog.

 

3)                Silaturahim.

 

4)                Jaga nilai-nilai agama.

Dalam hidup bernegara.

 

“Hal itu.

Menurut saya.

Jadi agenda penting.

 

Bagi teman di Bamusi.

Dan ormas lain,” pesan Haedar.

 

Ketua Umum

Baitul Muslimin Indonesia.

Hamka Haq.

 

Sampaikan komitmen.

Untuk kuatkan nilai tersebut.

 

“Silaturahim kita.

Makin temukan Muhammadiyah.

Dan Baitul Muslimin Indonesia.

 

Terus persatukan bangsa.

Meskipun berbeda:

1)                Agama.

2)                Suku.

 

3)                Golongan.

4)                Pilihan politik,“ kataya.

 

(Sumber muhammadiyah)

0 comments:

Post a Comment