POLITIK BELAH BAMBU GANTIAN DIANGKAT DAN DIINJAK
Oleh: Drs. HM. Yusron Hadi, M.M.
Ketika seseorang.
Akan membelah sebuah bambu.
Biasanya belahan bambu yang satu.
Diangkat ke atas dengan tangan.
Dan belahan yang lain.
Diinjak ke bawah dengan kaki.
Pada giliran berikutnya.
Belahan bambu yang tadi diinjak.
Akan diangkat.
Dan belahan yang sudah diangkat .
Sekarang diinjak.
Untuk melanggengkan kekuasaan.
Suatu pemerintahan.
Bisa pakai Teori Belah Bambu.
Sebagian kelompok diinjak.
Dan sebagian kelompok lain diangkat.
Teori belah bambu.
Dipakai untuk melemahkan.
Pihak yang dianggap.
Membahayakan kekuasaan.
Teori ini dipakai.
Untuk melanggengkan kekuasaan.
Kondisi warga yang cair.
Sangat mungkin melanggengkan kekuasaan.
Dengan segala cara.
Misalnya.
Kelompok anti pemerintah.
Akan dilemahkan.
Bahkan partai politik.
Yang diharapkan bisa kritis.
Juga dilemahkan.
Jika ini terjadi.
Sungguh kondisi menakutkan.
Bagi perbaikan bangsa.
Jika semua pihak lemah.
Maka tinggal keruk.
Semua kekayaan alam.
Dengan berbagai Keputusan.
Merugikan rakyat dan bangsa.
Politik
belah bambu.
Yaitu
politik membelah bambu.
Yang
semula terpadu dan menyatu.
Lalu
dibelah.
Yang
satu diangkat,
Dan
lainnya diinjak.
Politik
belah bambu.
Yaitu
politik khas kolonial.
Era
Yunani dan Romawi.
Juga
begitu.
Politik
menghewankan manusia.
Terjadi
sejak zaman Batu.
Politik
belah bambu.
Biasa
dilakukan bangsa imperialis Eropa.
Sejak
abad 15.
Bangsa
penjajah Eropa .
Ekspansi
dan aneksasi wilayah.
Dalam
wilayah jajahannya.
Mereka
pakai politik belah bambu.
Agar
kelompok besar.
Dipecah-belah
jadi kecil.
Sehingga
mereka.
Tak
mampu melawan.
Dengan
politik dan militer.
Saat
Belanda menjajah bangsa kita.
Belanda
jaga ulama tertentu.
Dan
berangus ulama lainnya.
Ulama
pejuang sejati ditindas.
Dan
ulama su' diagungkan.
Dalam
sejumlah riset sejarah.
Ada
tokoh ulama dan bangsawan.
Dapat
hak istimewa dari Belanda.
Para
ulama dan tokoh.
Yang
anti colonial.
Diburu
dan dihukum.
Politik
belah bambu.
Identik
“devide et impera”.
Atau
politik adu domba.
Antar
2 domba diadu.
Semua
jadi lemah.
Mudah
dikuasai dan diatur.
(dari berbagai sumber)
.png)
0 comments:
Post a Comment