Sunday, April 14, 2024

33436. SALAH DIHAPUS LAPANG DADA BUKA LEMBAR BARU

 


SALAH DIHAPUS PERLU LAPANG DADA BUKA LEMBARAN BARU

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.





Kata “lapang dada” (menurut KBBI V).

Artinya:

 

1)        Berasa lega.

2)        Tak sesak.

 

3)        Berasa senang.

 

4)         Tak jadi gusar.


Kata “al-shafh” (lapang dada) .

Dalam Al-Quran terulang 8 kali.

 

Dalam berbagai bentuknya.


Kata “al-shafh”.

Awalnya berarti “lapang”.


Halaman lembaran buku.

Disebut “shafhat”,

Karena lapang dan luas.


Al-shafh.

Bisa diartikan “kelapangan dada”.


Berjabat tangan  disebut “mushafahat”.

Karena pihak yang melakukannya.

Menjadi lambang lapang dada.


Dari 8 kali bentuk “al-shafh”.

Yang ditampilkan Al-Quran.

Yang 4 kali.

Didului perintah “memberi maaf”.


Al-Quran surah At-Thaghabun (surah ke-64) ayat 14.


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ ۚ وَإِنْ تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
       

Hai orang-orang beriman, sesungguhnya di antara istrimu dan anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka; dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.


Al-Quran surah An-Nur (surah ke-24) ayat 22. 

وَلَا يَأْتَلِ أُولُو الْفَضْلِ مِنْكُمْ وَالسَّعَةِ أَنْ يُؤْتُوا أُولِي الْقُرْبَىٰ وَالْمَسَاكِينَ وَالْمُهَاجِرِينَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ۖ وَلْيَعْفُوا وَلْيَصْفَحُوا ۗ أَلَا تُحِبُّونَ أَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Dan janganlah orang yang punya kelebihan dan kelapangan di antaramu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabat (nya), orang miskin dan orang berhijrah pada jalan Allah, dan 
hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.


Al-Quran surah Al-Maidah (surah ke-5) ayat 13.

فَبِمَا نَقْضِهِمْ مِيثَاقَهُمْ لَعَنَّاهُمْ وَجَعَلْنَا قُلُوبَهُمْ قَاسِيَةً ۖ يُحَرِّفُونَ الْكَلِمَ عَنْ مَوَاضِعِهِ ۙ وَنَسُوا حَظًّا مِمَّا ذُكِّرُوا بِهِ ۚ وَلَا تَزَالُ تَطَّلِعُ عَلَىٰ خَائِنَةٍ مِنْهُمْ إِلَّا قَلِيلًا مِنْهُمْ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاصْفَحْ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
   
   

(Tapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuk mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka mengubah perkataan (Allah) dari tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit di antara mereka (yang tidak berkhianat), maka maafkan mereka dan biarkan mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang berbuat baik.



Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 109.

وَدَّ كَثِيرٌ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَوْ يَرُدُّونَكُمْ مِنْ بَعْدِ إِيمَانِكُمْ كُفَّارًا حَسَدًا مِنْ عِنْدِ أَنْفُسِهِمْ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْحَقُّ ۖ فَاعْفُوا وَاصْفَحُوا حَتَّىٰ يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
     
     

Sebagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikanmu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka maafkan dan biarkan mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.



Kata “al-shafa” (lapang dada) lebih tinggi kedudukannya.

Dibanding “al-afwa” (memaafkan).


Kata “shafhat” dapat bermakna “halaman”.


Jika lembaran kertas.

Ada salah tulis pensil.

 

Maka salah dapat dihapus.

Dengan karet penghapus.


Meskipun salah sudah dihapus.

Tapi masih ada bekasnya.

 
Maka perlu “al-shafh” (lapang dada).

Bersedia buka lembaran baru.

 

Sehingga hubungan tak ternodai.

Dan tak kusut.

 

Tak  seperti halaman.

Yang dihapus salahnya.


Mushafahat (jabatan tangan).

Lambang siap buka  lembaran  baru.

 

Memaafkan, dan  melupakan lembaran lama.

 

Meskipun kesalahan telah dihapus.

Terkadang masih tersisa kekusutan.


Setelah orang memberi maaf.

Perlu  dilanjut  “al-shafh” (berlapang dada).


Berlapang dada.

Yaitu memaafkan dengan cara baik.


Al-Quran surah Al-Hijr (surah ke-15) ayat 85.


وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا إِلَّا بِالْحَقِّ ۗ وَإِنَّ السَّاعَةَ لَآتِيَةٌ ۖ فَاصْفَحِ الصَّفْحَ الْجَمِيلَ
     
     

Dan tidaklah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, melainkan dengan benar. Dan sesungguhnya saat (kiamat) itu pasti akan datang, maka maafkan (mereka) dengan cara yang baik.

 


Daftar Pustaka
1. Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994. 
2. Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3. Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

 

0 comments:

Post a Comment