ADA 5 CIRI MAKHLUK
MANUSIA
Oleh: Drs. H.M. Yusron Hadi, M.M.
DR Fahrudin Faiz
berpendapat.
Bahwa hakikat manusia
eksistensinya berpikir.
Sehingga manusia harus
terbuka.
Dan mau berpikir.
Hari ini.
Banyak orang malas
berpikir.
Bahkan tidak mau
berpikir.
Hal itu berbahaya.
Padahal hakikat manusia.
Eksistensinya berpikir.
Dalam filsafat.
Manusia disebut:
“animal rasional”.
Yaitu hewan rasional.
Atau “hayawanun natiq”.
Jadi manusia.
Yaitu binatang
berpikir,” kata Fahruddin Faiz.
Ada 5 ciri manusia,
yaitu:
1. Makhluk (diciptakan).
2. Mukarom (dimuliakan).
3. Mukalaf (diberi amanah).
4. Mukhoyar (bisa memilih).
5. Madtsi (ada risikonya).
1. Manusia itu makhluk.
Yaitu manusia
diciptakan oleh Allah.
Manusia bukan pencipta
makhluk.
2. Manusia itu mukarom.
Yaitu manusia diciptakan istimewa.
Semua manusia dimuliakan
oleh Allah.
Semua manusia
mulia.
Maka tak boleh ada
pandangan buruk.
Terhadap sesama manusia.
Tak boleh zalim pada
sesama manusia.
Meskipun beda bangsa,
suku, ras, dan warna kulit.
Jika ada yang berbuat
zalim.
Maka dia belum jadi
manusia sejati.
Jika ada orang dewasa.
Tapi kelakuannya mirip
anak kecil.
Seperti:
1) Egois sekali.
2) Ingin enaknya terus.
3) Tidak peduli orang lain.
Berarti dia belum
manusia,” ucapnya.
Manusia itu mukarom.
Semua manusia dimuliakan
oleh Allah.
Wajar bagi manusia.
Untuk saling memuliakan
orang lain.
“Wa laqod karomna bani
adama”.
Artinya.
Allah banyak
memberi keistimewaan pada manusia .
Bahkan melebihi
malaikat.
Manusia sangat
dicintai Allah.
Malaikat sampai disuruh
sujud hormat pada manusia.
Allah tidak tega
menurunkan manusia di bumi.
“Wa allamal adama asma’a
kullaha”.
Artinya.
Allah mengajari
manusia lebih dulu.
Segala macam kebutuhan
di bumi.
Dalam bahasa filsafat.
Hal ini disebut “ide
bawaan”.
Sebenarnya dalam kepala
manusia.
Penuh referensi.
Saat lahir ke dunia,”
terangnya.
Fahrudin Faiz.
Lahir di Mojokerto 16
Agustus 1975.
Dia menjelaskan.
Bahwa manusia dengan
akal sehatnya.
Tahu mana baik dan
buruk.
Mana pantas dan tidak
pantas.
Hal itu bagian dari
kemuliaan.
Dari Allah untuk
manusia.
3. Manusia itu mukalaf.
Yaitu diberi amanat.
Hakikat manusia diberi
taklif (amanah).
Manusia ini makhluk
mukalaf.
Dalam Al-Qur’an betapa
dramatisnya.
Manusia mau diberi
taklif (amanat).
Padahal taklif.
Ditawarkan pada gunung,
angin, dan lainnya.
Tapi semuanya merasa
berat dan menolak.
Hanya manusia yang mau,”
ungkapnya.
4. Manusia itu mukhoyar.
Bisa memilih.
Manusia makhluk diberi
kewenangan memilih.
Sehingga melahirkan
banyak filosofi.
Tentang manusia dan
kebebasan.
“Allah membuat manusia
makhluk istimewa.
Tapi istimewa dalam
bentuk potensi,” tandasnya.
5. Manusia itu Madtsi.
Yaitu ada balasannya.
Manusia berbuat baik.
Akan menikmati hasilnya.
Tapi manusia berbuat
buruk.
Akan merasakan sendiri
efeknya.
“Tidak harus berupa
surga dan neraka.
Tapi sejak awal.
Manusia juga merasakan
efeknya.
Jadi, manusia dewasa
bebas memilih.
Tapi hati-hati.
Tiap pilihan ada
risikonya,” pungkas Faiz.
(Sumber Dr Fahrudin
Faiz).
Alumni S-3 Jurusan Studi
Islam.
UIN Sunan Kalijaga.
Yogyakarta (2014).
0 comments:
Post a Comment