DPR LEGISLATIF WAJIB HORMATI
PUTUSAN MK YUDIKATIF
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
Sekretaris Umum
Pimpinan Pusat
Muhammadiyah.
Abdul Mu’ti sulit paham.
Putusan DPR bertentangan.
Dengan putusan MK.
Terkait syarat.
1)
Calon Kepala Daerah.
2)
Ambang batas calon.
“Sebagai lembaga legislatif.
DPR harus jadi teladan.
Dan patuh undang-undang,”
tegas Mu’ti.
Kamis (22/8/2024).
Mu’ti tekankan.
DPR sebagai lembaga negara.
Representasi kehendak
rakyat .
Mestinya hayati betul.
1)
Dasar bernegara.
2)
Kedepankan kebenaran.
3)
Utamakan kebaikan.
4)
Taruh kepentingan negara
dan rakyat.
5)
Di atas kepentingan
politik kekuasaan semata.
“DPR sebagai pilar
Legislatif.
Hendaknya hormati
setinggi-tingginya.
Pada lembaga Yudikatif.
Termasuk MK,” jelas Mu’ti.
Menurut Mu’ti.
DPR tidak semestinya.
1)
Berseberangan.
2)
Berbeda.
3)
Melawan keputusan
MK.
4)
Dalam syarat calon Kepala Daerah.
Dan ambang batas calon.
Dengan bahas RUU Pilkada 2024.
“Langkah DPR itu.
1)
Timbul disharmoni hubungan
sistem tata negara.
2)
Benih masalah serius Pilkada
2024.
3)
Timbul
reaksi public.
4)
Suasana tidak kondusif.
Dalam hidup kebangsaan,” jelas Mu’ti.
DPR dan Pemerintah.
1)
Hendaknya sensitif.
2)
Tak anggap sederhana.
3)
Terhadap arus massa, akademisi, dan
mahasiswa.
4)
Turun jalan
sampaikan aspirasi.
5)
Soal penegakan
hukum dan perundang-undangan.
“Perlu sikap arif dan
bijaksana.
Agar arus massa.
Tak timbul masalah.
1)
Kebangsaan.
2)
Kenegaraan.
3)
Makin meluas,” pungkas
Mu’ti.
(Sumber
Abdul Mu’ti)
0 comments:
Post a Comment