36329. TIM SEPAK BOLA INDONESIA 9 PEMAIN IMPOR

 

TIM SEPAK BOLA INDONESIA 9 PEMAIN IMPOR

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

Mantan Duta Besar Polandia.

Peter Gontha seputar.

 

Pemain naturalisasi .

Timnas Indonesia.

 

Peter Gontha soroti.

Banyaknya pemain keturunan.

Membela timnas Indonesia.

 

Menjamu Australia.

Grup C putaran 3.

Kualifikasi Piala Dunia 2026

 

 Zona Asia

Selasa (10/9/2024).

 

Starter timnas Indonesia.

Pemain kelahiran luar negeri.

 

Seperti:

1)        Maarten Paes.

2)        Jay Idzes.

3)        Sandy Walsh.

4)        Calvin Verdonk.

5)        Nathan Tjoe-A-Oen.

6)        Ragnar Oratmangoen.

 

Mengisi 11 pemain awal.

Tim Merah Putih.   

 

Rocky Gerung tak sreg.

Naturalisasi Timnas Indonesia. 

 

Mestinya bangga.

Pemain asli bangsa Indonesia.

Tak banyak naturalisasi.

 

"Hari ini euphoria.

Dalam sepak bola kita.

 

Tapi batal bangga.

Sebab pemain di lapangan.

 

Tak ideal.

Pemain naturalisasi.

 

Tipuan sensasi," Rocky.

Kamis (13/9/2024). 

 

"Hal itu patriotis semu.

Sensasi di lapangan.

Harus berdasar patriotisme," kata Rocky.

 

Ia contohkan.

Patriotisme lagu bangsa Indonesia.

 

Mestinya dinyanyikan berdasar batin.

Negara ini hidup.

Dengan semangat perjuangan.

Rocky lanjutkan.

Bahwa sepakbola

 

Bagi rakyat Indonesia .

Tak sekadar olahraga.

 

Tapi tanda daulat negara. 

 

"Teori negara berdaulat.

 Jika ada wilayah, rakyat, pemerintahan.

 

Mungkin ditambah sepakbola," katanya. 

 

Munculnya naturalisasi.

Tanda tak beres

 

Dengan prinsip patriotis.

Dalam negara berdaulat. 

 

Ada naturalisasi.

Tanda gagal.

Bibit sepakbola Indonesia. 

 

Rocky tekankan.

Sepakbola tanda bangga nasional.

Bukan hasil naturalisasi. 

 

"Meskipun kalah terus.

1)                Tapi ada upaya prestasi.

2)                Lewat bibit.

 

3)                Lewat kurikulum.

4)                Dibantu ilmu olahraga.

 

Peter Gontha unggah.

“Saya sungguh galau.

 

"Apakah Anda tak malu.

Melihat PSSI 9 pemainnya.

Bangsa asing dinaturalisasi?

 

“Lebih baik kalah terhormat.

Daripada menang atau seri .

 

Merendahkan martabat bangsa?

Saya malu,” tulis Peter Gontha.

 

(Sumber Rocky Gerung)